JAKARTA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) DKI Jakarta mengadakan Pra Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sehari sebelum pelaksanaan UKW yang digelar melalui Lembaga Uji Kompetensi Wartawan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 21 dan 22 Februari 2025.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua PWI DKI Jakarta, Kesit B. Handoyo, menyampaikan bahwa kegiatan pra UKW ini bertujuan agar para peserta lebih siap menghadapi uji kompetensi keesokan harinya.
“Kami berharap melalui pra UKW ini, peserta dapat lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi UKW, sehingga hasil yang diperoleh maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI DKI Jakarta, TB Adhi, menambahkan harapannya agar seluruh peserta dapat menjalani UKW dengan lancar.
“Kami ingin semua peserta dapat mengikuti UKW dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan,” katanya.
Sebagai narasumber dalam kegiatan pra UKW, Aat Surya Safaat, yang juga merupakan Asesor Uji Kompetensi Wartawan PWI/Dewan Pers, menjelaskan berbagai poin penting yang harus dipahami peserta saat menjalani UKW.
Ia menekankan bahwa UKW bukan sekadar formalitas, melainkan suatu proses yang menguji kapasitas seorang wartawan dalam menjalankan tugasnya secara profesional sesuai dengan kode etik jurnalistik dan standar kompetensi yang telah ditetapkan Dewan Pers.
“Peserta harus memahami bahwa uji kompetensi ini mengukur tiga aspek utama, yaitu kemampuan wartawan dalam bekerja secara profesional, pemahaman terhadap kode etik jurnalistik, serta keterampilan teknis dalam menghasilkan berita yang akurat dan berimbang. Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan agar mereka dapat menjawab tantangan dalam uji kompetensi dengan baik,” jelasnya.
Aat juga mengingatkan bahwa UKW bukan sekadar ujian, tetapi juga proses pembelajaran bagi para wartawan untuk terus meningkatkan kualitas jurnalismenya.
“Wartawan yang kompeten adalah mereka yang tidak hanya mahir dalam menulis berita, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam mengenai hukum pers, mekanisme kerja jurnalistik, serta mampu menghadapi berbagai tantangan di lapangan dengan tetap menjunjung tinggi etika dan integritas,” tambahnya.
Dengan adanya pra UKW ini, diharapkan para peserta lebih siap dan tidak mengalami kendala saat menghadapi uji kompetensi yang menjadi syarat utama dalam peningkatan profesionalisme wartawan. (*)