JAKARTA – Semangat nasionalisme dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan kembali bergema di seluruh penjuru negeri pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Upacara kenegaraan yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Minggu (17/8), berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh berbagai tokoh bangsa, pejabat negara, hingga perwakilan organisasi masyarakat.
Salah satu organisasi yang turut hadir dalam momen bersejarah ini adalah Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Sejumlah pengurus pusat PSMTI menghadiri undangan resmi Presiden Republik Indonesia untuk mengikuti rangkaian upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan.
Mereka yang hadir antara lain:
• Abraham Rudy, Dewan Penyantun PSMTI
• Ricky Suharlim, Dewan Penasehat PSMTI sekaligus pendiri Ricky Suharlim Foundation
• Wilianto Tanta, Ketua Umum PSMTI, didampingi Ibu Lintje Thomas
• Lusiana Ng, Wakil Bendahara Umum PSMTI sekaligus Bendahara PERWANTI-PSMTI Pusat
• Helga Abraham, Wakil Sekretaris Umum PSMTI sekaligus Ketua PERWANTI-PSMTI Pusat
• Sudiono Chung, Wakil Sekretaris Umum PSMTI
• Anizah Zhou, Wakil Bidang Kesenian PERWANTI-PSMTI Pusat, beserta suami.
Mengapa Kehadiran Mereka Penting?
Peringatan HUT RI bukan hanya seremoni, melainkan momentum memperkuat rasa kebangsaan dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan.
Kehadiran tokoh-tokoh PSMTI di Istana Negara menunjukkan komitmen masyarakat Tionghoa Indonesia dalam menjaga nilai persatuan serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta, menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan bersama yang wajib dijaga.
“Jangan pernah melupakan sejarah perjuangan para pejuang kemerdekaan. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan cita-cita mereka, yakni membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju,” ujarnya.
Suasana Upacara di Istana Negara
Upacara detik-detik Proklamasi dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan khidmat. Ribuan tamu undangan memenuhi halaman Istana, mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara. Paskibraka dengan gagah mengibarkan Sang Saka Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tokoh masyarakat, termasuk jajaran PSMTI, tampak larut dalam suasana haru dan bangga. Semangat kebersamaan terasa jelas, mencerminkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tetap relevan setelah delapan dekade kemerdekaan.
Harapan untuk Indonesia ke Depan
Dalam kesempatan yang sama, Ricky Suharlim, Dewan Penasehat PSMTI sekaligus pendiri Ricky Suharlim Foundation, menyampaikan doa dan harapan agar bangsa Indonesia terus melangkah menuju kemajuan.
“Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Mari kita bersatu, berdaulat, dan bersama mewujudkan rakyat sejahtera menuju Indonesia Maju. Salam sehat selalu,” ucapnya.
Peringatan HUT ke-80 RI di Istana Negara bukan hanya momentum kenegaraan, melainkan juga ajang memperkuat semangat kebersamaan antar anak bangsa.
Kehadiran tokoh-tokoh PSMTI menegaskan bahwa perjuangan membangun bangsa harus dilakukan secara kolektif, lintas latar belakang, demi Indonesia yang lebih baik.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.