BEKASI – Zahira Haya Fanita, seorang balita berusia 1 tahun asal Bekasi, menghadapi perjuangan hidup yang berat setelah didiagnosa menderita Atresia Bilier (AB), sebuah penyakit langka yang merusak organ hati dan mengancam nyawanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kini, Zahira membutuhkan uluran tangan dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah untuk mendapatkan perawatan medis yang sangat mahal demi kesembuhan dan kelangsungan hidupnya.
Zahira adalah putri bungsu dari pasangan Fahmi Zulham dan Yunita Damayanti, yang tinggal di sebuah kontrakan sederhana di Blok Bangau, Bintara 8, Bekasi Barat. Kehidupan keluarga mereka berubah sejak Zahira yang baru berusia 1 bulan didiagnosa dengan Atresia Bilier, sebuah kondisi medis yang menyebabkan saluran empedu bayi tersumbat, yang berpotensi merusak hati jika tidak segera ditangani.
*Harapan di Meja Operasi*
Pada Januari 2024, Zahira menjalani operasi KASAI, prosedur bedah untuk mengatasi atresia bilier. Meskipun ada sedikit perbaikan setelah operasi tersebut, kondisi Zahira tidak mengalami perubahan signifikan. Dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) kini menyarankan untuk menjalani operasi transplantasi hati sebagai langkah penyelamatan hidup Zahira.
Namun, ada hambatan besar yang dihadapi oleh orang tua Zahira. Fahmi, sang ayah yang juga siap menjadi pendonor organ hati untuk putrinya, mengungkapkan kekecewaannya. Sebagai pendonor, biaya pemeriksaan yang diperlukan untuk keperluan transplantasi tidak ditanggung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sehingga mereka harus mengeluarkan biaya pribadi yang sangat besar.
*Mencari Harapan dan Bantuan*
“Biaya yang kami butuhkan sekitar 150 juta rupiah untuk mendukung biaya operasi dan perawatan transplantasi hati. Kami sangat berharap ada pihak yang peduli dan mau membantu meringankan beban kami,” ungkap Fahmi Zulham, dengan mata penuh harap, Minggu (29/12/2024).
Kondisi ini menjadi semakin mendesak, mengingat Zahira yang masih kecil sangat rentan terhadap komplikasi jika transplantasi hati tidak segera dilakukan. Sebagai seorang ayah yang penuh cinta, Fahmi berharap ada dermawan dan donatur yang dapat memberi bantuan finansial, baik melalui donasi pribadi ataupun organisasi yang bisa membantu mewujudkan harapan keluarga ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang dapat membantu Zahira. Setiap bantuan, sekecil apapun, akan sangat berarti bagi kami dan untuk masa depan Zahira,” tambahnya.
Untuk para dermawan yang ingin membantu Zahira, donasi dapat disalurkan ke rekening berikut:
*Rekening: 3600367563*
*Bank: Syariah Danamon*
*Nama: Yunita Damayanti (Ibu Zahira)*
*Harapan untuk Kesembuhan Zahira*
Keluarga ini sangat berharap agar ada pihak yang dapat membantu mereka, terutama pemerintah dan masyarakat luas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada pasien-pasien seperti Zahira yang membutuhkan bantuan khusus dalam pengobatan yang tidak terjangkau oleh BPJS, terutama dalam kasus transplantasi organ yang sangat mahal.
Zahira masih memiliki banyak mimpi dan potensi untuk berkembang, namun tanpa bantuan dari kita semua, impian kecil seorang balita ini bisa hilang begitu saja. Kita semua bisa berperan serta dalam menyelamatkan nyawa Zahira, karena setiap bantuan adalah harapan baru bagi anak ini untuk bisa menikmati masa depan yang cerah.
_*Mari bersama-sama kita berikan harapan baru untuk Zahira…!*_