Dua Wartawan Diduga Dianiaya Saat Liput Kasus Keracunan MBG di Pasar Rebo

- Jurnalis

Rabu, 1 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat. Dua wartawan, yakni Miftahul Munir dari Harian Warta Kota dan portal Wartakotalive.com, serta Rizki Fahluvi dari stasiun televisi MNCTV, diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2 di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025) siang. (Dok-Istimewa)

Foto: Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat. Dua wartawan, yakni Miftahul Munir dari Harian Warta Kota dan portal Wartakotalive.com, serta Rizki Fahluvi dari stasiun televisi MNCTV, diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2 di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025) siang. (Dok-Istimewa)

JAKARTA – Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat. Dua wartawan, yakni Miftahul Munir dari Harian Warta Kota dan portal Wartakotalive.com, serta Rizki Fahluvi dari stasiun televisi MNCTV, diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang oknum pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2 di Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025) siang.

Peristiwa itu terjadi saat keduanya bersama sejumlah awak media lain tengah berupaya meliput aktivitas dapur penyedia makanan bergizi gratis (MBG), yang sebelumnya dikaitkan dengan dugaan kasus keracunan makanan di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo.

Berdasarkan keterangan korban, awalnya para jurnalis mendatangi area sekitar SPPG Gedong 2 untuk menggali informasi lebih lanjut terkait dugaan makanan MBG yang menyebabkan sedikitnya 20 siswa keracunan.

Sekitar pukul 10.30 WIB, suasana sekolah terlihat lengang. Para guru masih berjaga di depan kelas, sementara beberapa orangtua menunggu anak mereka di area parkir sekolah. Saat itulah wartawan mencoba merekam aktivitas kendaraan operasional SPPG yang baru tiba.

Namun, niat itu berujung pada tindakan represif. Salah satu pegawai SPPG disebut marah-marah dan mengusir wartawan dari sekitar lokasi dapur. “Saya bilang, ini area publik, di luar SPPG, tidak bisa melarang-larang. Tapi tiba-tiba dia mendekat,” ujar Munir.

Ketegangan memuncak saat awak media hendak mundur dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.20 WIB. Oknum pegawai tersebut diduga mencekik Munir, sementara Rizki dari MNCTV hampir menerima pukulan. “Tangan sudah terkepal, saya coba jelaskan lagi, tapi malah dicekik saya dan rekan saya,” kata Munir.

Atas insiden itu, Munir resmi melapor ke pihak kepolisian. Ia juga sudah menjalani proses visum et repertum untuk memperkuat bukti adanya tindak kekerasan.

“Saya hanya menjalankan tugas jurnalistik sesuai kode etik, tanpa ada maksud menyerang siapa pun,” tegas Munir setelah melapor.

Upaya konfirmasi telah dilakukan oleh Wartakotalive.com kepada Kabiro Humas dan Hukum Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati. Namun hingga berita ini disiarkan, pihak BGN belum memberikan keterangan resmi.

Sementara itu, sejumlah organisasi pers disebut tengah menyoroti kasus ini, mengingat perlindungan terhadap wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Sebelumnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah kembali menjadi sorotan setelah 20 siswa SDN 01 Gedong mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG, Selasa pagi (30/9). Mereka sempat mendapat perawatan medis, lima di antaranya bahkan dilarikan ke RSUD Pasar Rebo.

Kasus ini menambah panjang daftar kejadian keracunan yang melibatkan MBG, sehingga pemerintah pusat dan aparat penegak hukum diminta serius melakukan investigasi menyeluruh, baik terkait kualitas makanan maupun pengawasan di lapangan.

Insiden dugaan penganiayaan terhadap wartawan dalam kasus ini memunculkan dua perhatian sekaligus: pertama, soal keselamatan jurnalis dalam menjalankan tugas; kedua, mengenai transparansi dan akuntabilitas program MBG yang menggunakan anggaran negara.

Hingga kini, kepolisian disebut tengah mengusut laporan penganiayaan tersebut. Publik menanti kejelasan baik dari pihak aparat maupun dari BGN terkait kebenaran peristiwa ini, termasuk hasil investigasi soal dugaan keracunan MBG di Pasar Rebo.

(*/Fahmy)

Berita Terkait

Mediasi Lurah Paseban Akhiri Sengketa Sertifikat Dana PPMK
Jaksa dan Polisi Perketat Perang terhadap Narkoba, Hukuman Mati Meningkat di Jakarta
Razman Arif Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris
Kolaborasi Bapas Jakbar dan PPKD Jaktim Hadirkan Pelatihan Barista untuk Klien Pemasyarakatan
Misteri Kematian Pasutri di Ponorogo Terungkap Anak Kandung Jadi Tersangka Pembunuhan
Kasus Korupsi Gula: Saksi Ahli Ungkap Unsur Pidana, Kuasa Hukum Nilai Dakwaan Cacat Formil
Bareskrim Polri Bongkar Sindikat Pembobolan Rekening Bank Dormant Senilai Rp204 Miliar
Bungkamnya Kasudin Citata Perkuat Dugaan Permainan Kotor di Petojo

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:00 WIB

Mediasi Lurah Paseban Akhiri Sengketa Sertifikat Dana PPMK

Rabu, 1 Oktober 2025 - 12:21 WIB

Dua Wartawan Diduga Dianiaya Saat Liput Kasus Keracunan MBG di Pasar Rebo

Selasa, 30 September 2025 - 17:03 WIB

Jaksa dan Polisi Perketat Perang terhadap Narkoba, Hukuman Mati Meningkat di Jakarta

Selasa, 30 September 2025 - 15:55 WIB

Razman Arif Nasution Divonis 1,5 Tahun Penjara dalam Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris

Sabtu, 27 September 2025 - 22:58 WIB

Kolaborasi Bapas Jakbar dan PPKD Jaktim Hadirkan Pelatihan Barista untuk Klien Pemasyarakatan

Berita Terbaru

Foto: Lurah Paseban, Hagi Teugeh menyaksikan penyerahan sertifikat kepada ahli waris.

Hukum & Kriminal

Mediasi Lurah Paseban Akhiri Sengketa Sertifikat Dana PPMK

Rabu, 1 Okt 2025 - 21:00 WIB

Foto: Holi Sutanto Plt Camat Palmerah dan Henda LMK Kel Palmerah

Wali Kota Jakarta Pusat

Camat Palmerah Resmikan Koperasi Merah Putih, Dorong Penguatan Ekonomi Warga

Rabu, 1 Okt 2025 - 20:39 WIB