Jakarta — Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2025, mantan Anggota DPR RI, Nurhayati Effendi, menyerukan agar semangat kepahlawanan tidak hanya dikenang dalam upacara seremonial, tetapi dihidupkan dalam tindakan nyata yang mencerminkan keberanian dan persatuan.
Dalam keterangannya kepada Nasionalnews.co.id, Sabtu (8/11), politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil pemberian, melainkan buah dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang berani melawan ketidakadilan dan penjajahan.
“Kemerdekaan ini lahir dari keberanian dan persatuan anak bangsa, bukan hadiah dari siapa pun,” ujar Nurhayati.
Menurutnya, makna kepahlawanan di era modern telah bergeser dari pertempuran fisik menjadi perjuangan moral dan sosial. Di tengah tantangan zaman, lanjut Nurhayati, kepahlawanan kini diwujudkan melalui kejujuran, empati, dan keberanian untuk berpihak pada kebenaran.
“Menjadi pahlawan hari ini berarti menjaga integritas di tengah godaan, berempati di tengah ketidakpedulian, dan berani bersuara di tengah ketidakadilan,” tegasnya.
Nurhayati juga mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan estafet perjuangan para pahlawan. Ia menilai, kemajuan bangsa tidak cukup hanya dengan wacana, melainkan butuh kerja nyata dan kontribusi positif di berbagai bidang.
“Bangsa ini besar bukan karena kata-kata, tetapi karena karya dan keberanian anak bangsanya,” ujarnya.
Nurhayati berharap, peringatan Hari Pahlawan menjadi momentum untuk memperkuat semangat gotong royong dan tanggung jawab sosial demi mewujudkan Indonesia yang lebih adil, beradab, dan bermartabat.
“Setiap langkah kecil yang kita ambil, harus menjadi bagian dari perjuangan bersama untuk kemajuan bangsa,” tutup Nurhayati.




































