JAKARTA – Sejumlah tokoh dan aktivis yang tergabung dalam organisasi pendukung Gibran Rakabuming Raka menggelar konferensi pers di kawasan Mahakam, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025) malam. Acara ini digelar dalam rangka menyambut penetapan tersangka terhadap Roy Suryo dan beberapa pihak lainnya oleh Polda Metro Jaya.
Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pro Gibran, Dr. M. Firdaus Oiwobo, Amd., S.H., S.H.I., M.H., Pid., Pdt., CFLS, CLA, ALC, CMK, Ketua Dewan Pembina Pro Gibran Andre Yakub, sejumlah aktivis, serta beberapa publik figur di antaranya artis Barbie Kumalasari dan Ketua Umum LSM Gorila, Dimas Wahyu, S.H., Pid.
Dalam sambutannya, Firdaus menyampaikan rasa syukur atas langkah hukum yang diambil Polda Metro Jaya terhadap Roy Suryo dan kawan-kawan. Ia menilai proses tersebut merupakan hasil dari perjuangan panjang pihaknya dalam merespons pernyataan-pernyataan yang dinilai menyerang Presiden ke-7 Joko Widodo, Wapres Gibran Rakabuming Raka, serta Presiden Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan kami berjuang melawan opini dan provokasi yang dilakukan Roy Suryo cs, akhirnya proses hukum ini berjalan. Ini bukan perkara kecil. Kami sudah berkali-kali menghadapi ancaman, intimidasi, bahkan perusakan terhadap kendaraan kami. Tapi kami tidak mundur,” ujar Firdaus dalam keterangannya kepada awak media.
Menurut Firdaus, kelompok yang selama ini berseberangan dengan pihaknya menggunakan berbagai cara untuk memengaruhi opini publik. Ia mengaku sering menjadi target teror karena aktivitasnya membantah narasi yang dianggap merugikan pemerintah.
“Saya ini sudah beberapa kali diteror. Ban mobil digembosi, kaca spion dipecah, rumah sempat diancam mau dibakar. Tapi saya tidak takut. Ini bukan sekadar soal pribadi, tapi soal menjaga keutuhan bangsa dari provokasi dan disintegrasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Firdaus juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Polda Metro Jaya yang menurutnya telah bekerja profesional dalam menangani kasus tersebut.
“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan seluruh jajaran kepolisian yang telah menyelamatkan bangsa ini dari ancaman perpecahan opini. Proses ini tidak mudah, tapi akhirnya langkah hukum bisa diambil terhadap mereka yang kami anggap menebar ujaran kebencian,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Pro Gibran Andre Yakub menegaskan bahwa langkah penegakan hukum terhadap Roy Suryo cs merupakan bukti bahwa aparat tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan.
“Proses ini menunjukkan bahwa hukum tetap berjalan dan negara hadir. Kami hanya berharap proses berikutnya berjalan objektif, transparan, dan sesuai hukum yang berlaku,” katanya.
Dalam acara yang berlangsung hangat tersebut, para pendukung juga menyatakan bahwa gabungan berbagai organisasi relawan kini telah berhimpun di bawah Gerakan Pro Gibran.
Menurut Firdaus, organisasi ini merupakan hasil konsolidasi dari beberapa elemen, termasuk mantan anggota Projo yang kini bergabung untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
“Kami sudah deklarasikan bahwa Gerakan Pro Gibran ini adalah wadah baru gabungan berbagai elemen relawan nasional. Banyak yang dulunya di Projo, kini pindah ke sini. Kami berkomitmen mendukung pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran secara penuh,” jelas Firdaus.
Lebih lanjut, Firdaus juga menuding bahwa akun-akun media sosial yang mendukung kelompok lawan kerap menggunakan akun palsu untuk menyerang pemerintah. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang menyesatkan di dunia maya.
“Kami sudah memantau banyak akun palsu yang digunakan untuk menyebar fitnah dan kebencian. Kami mengajak masyarakat jangan takut, mari bersama-sama melawan opini sesat yang bisa memecah belah bangsa,” tambahnya.
Firdaus juga menyinggung dugaan bahwa Roy Suryo tengah berusaha meninggalkan Jakarta pasca penetapan status tersangka. Ia menyebut informasi yang diterimanya menyatakan Roy hendak menuju Semarang melalui Stasiun Gambir.
“Kami dapat informasi bahwa malam ini Roy Suryo tengah bersiap ke Semarang. Kami percaya pihak kepolisian akan mengantisipasi semua kemungkinan,” ucapnya.
Acara yang dimulai sekitar pukul 19.00 WIB itu berlangsung lancar hingga malam hari. Firdaus menutup konferensi dengan menyerukan agar seluruh elemen pendukung Gibran tetap solid, mengawal proses hukum yang sedang berjalan, dan menjaga ketertiban publik.
“Kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan menjaga marwah bangsa. Kita akan lawan setiap upaya yang ingin memecah belah Indonesia,” pungkasnya.
Reporter: Fahmy Nurdin
Editor: Fahmy Nurdin




































