Saatnya Kebijakan Publik Lebih Inklusif, Komisi Informasi DKI dan Dinas Kominfotik Gelar Seminar KIP di Universitas Sahid

- Jurnalis

Selasa, 24 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KI DKI Jakarta dan Dinas Kominfotik Soroti Isu Gender dan Disabilitas dalam Seminar Kolaboratif Di Fakultas Hukum Universitas Sahid

KI DKI Jakarta dan Dinas Kominfotik Soroti Isu Gender dan Disabilitas dalam Seminar Kolaboratif Di Fakultas Hukum Universitas Sahid

 

JAkARTA — Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta bersama Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan *Universitas Sahid Jakarta* menyelenggarakan Seminar Keterbukaan Informasi Publik bertajuk “Inklusi Gender dan Disabilitas dalam Kebijakan Informasi Publik: Apa Kata Hukum dan Praktiknya?”

 

Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Universitas Sahid, Jakarta Selatan, pada Senin (23/6).

 

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan para pemangku kepentingan akan pentingnya akses informasi yang adil dan setara bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti penyandang disabilitas dan perempuan selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang menjamin hak setiap warga negara atas informasi.

 

Dalam sambutanya mewakili Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Komisioner Bidang E.S.A Ferid Nugroho, menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat terkait kebutuhan dan hak-hak penyandang disabilitas.

 

“Masyarakat perlu diedukasi bahwa teman-teman disabilitas memiliki kebutuhan khusus yang harus diperhatikan,” kata Ferid.

 

Sayangnya menurut Ferid, baru sebagian kecil yang diakomodasi secara layak. Padahal jumlah mereka tidak sedikit.

 

Ferid juga menyoroti peran mahasiswa, khususnya dari Fakultas Hukum, dalam isu ini. Menurutnya, mahasiswa memiliki tugas moral dan sosial untuk memberi perhatian lebih kepada kelompok disabilitas.

 

“Teman-teman mahasiswa perlu terlibat aktif. Mereka bisa menjadi agen perubahan yang menyuarakan hak-hak kelompok rentan ini,” tuturnya.

 

Dalam paparannya, Ferid menggarisbawahi pentingnya pengarusutamaan gender dalam kebijakan publik, termasuk dalam konteks keterbukaan informasi.

 

“Inklusi gender harus digaungkan. Informasi publik tidak mengenal jenis kelamin, artinya laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama atas informasi. Prinsip inklusi gender harus diutamakan,” tegasnya.

 

Ia juga berharap, materi seminar ini dapat menjadi bahan rujukan akademik bagi mahasiswa.

 

“Saya berharap apa yang disampaikan dalam seminar ini bisa menjadi masukan atau bahkan referensi untuk adik-adik mahasiswa Fakultas Hukum dalam menyusun skripsi atau makalah. Nantinya, Narasumber juga bisa dimintai keterangan lebih lanjut terkait bagaimana praktik inklusi gender diterapkan,” ujarnya.

 

Ferid turut mengaitkan pentingnya perspektif hukum internasional dalam memahami isu gender. Ia merujuk pada konvensi internasional seperti Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women(CEDAW).

 

“Dalam konteks hukum internasional seperti di PBB, khususnya melalui CEDAW, ditegaskan bahwa isu gender melekat dengan identitas jenis kelamin. Kalau dulu banyak kasus hukum yang bias gender, sekarang mulai ada perbaikan,” pungkasnya.

 

Rektor Universitas Sahid, Prof. Dr. Giyatmi, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi yang terjalin antara Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), serta Universitas Sahid dalam rangka memperkuat literasi keterbukaan informasi publik.

 

“Kami berharap, melalui momentum peringatan HUT Kota Jakarta, kolaborasi ini menjadi rahmat dan energi positif dalam membangun sinergi antar-lembaga,” ujar Giyatmi saat memberikan sambutan dalam seminar keterbukaan informasi publik bertema inklusi gender dan disabilitas.

 

Ia menegaskan bahwa hak asasi manusia menjamin setiap warga negara untuk mendapatkan informasi dan akses terhadap layanan publik. Namun, realitanya masih terdapat tantangan, khususnya bagi kelompok rentan.

 

“Semua orang berhak atas informasi. Tetapi, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih ada hambatan yang dihadapi oleh kelompok rentan lainnya dalam mengakses informasi,” paparnya.

 

Menurutnya, seminar ini merupakan forum yang sangat berharga dalam merumuskan solusi konkret atas implementasi kebijakan keterbukaan informasi publik (KIP).

 

“Forum ini menjadi ruang strategis untuk mengkaji kerangka hukum yang mengatur keterbukaan informasi, serta bagaimana pelaksanaannya di lapangan. Tujuannya adalah merumuskan solusi yang konstruktif dan berpihak pada keadilan sosial,” jelas Giyatmi.

 

Ia juga menegaskan bahwa Universitas Sahid memiliki tanggung jawab moral dan institusional untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial.

 

“Isu gender dan inklusi adalah cerminan dari nilai keadilan sosial. Kami memandang penting bagi mahasiswa untuk memahami dan memperjuangkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan profesional mereka nanti,” tuturnya.

 

Terakhir, Giyatmi berharap diskusi ini dapat memperkaya wawasan akademisi dan menjadi katalisator bagi terciptanya kebijakan publik yang inklusif dan partisipatif.

 

“Diskusi ini merupakan ruang saling mencerahkan yang diharapkan mampu menambah wawasan dan kesadaran bagi dunia akademik. Mari kita jadikan momentum ini sebagai pijakan dalam menghasilkan kebijakan yang adil, setara, dan membuka ruang partisipasi bagi semua tanpa terkecuali,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Narsumber sekaligus Komisioner Komisi Informasi (KI) Provinsi DKI Jakarta Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi, Agus Wijayanto Nugroho, menegaskan bahwa tugas utama lembaganya adalah menyelesaikan sengketa informasi publik yang terjadi antara masyarakat dan badan publik.

 

” Banyak yang mengira Komisi Informasi itu pusat data. Padahal tugas utamanya adalah menyelesaikan sengketa informasi,” ujarnya.

 

Agus menyebut Momentum kolaborasi dengan Fakultas Hukum ini penting karena kerja Komisi Informasi sangat erat kaitannya dengan proses yudisial, yang output-nya berupa putusan. tambahnya .

 

Agus berharap mahasiswa hukum dapat lebih mengenal fungsi dan peran Komisi Informasi, karena keterbukaan informasi publik merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-Undang.

 

“UU Keterbukaan Informasi Publik adalah produk inisiatif DPR yang menjamin hak masyarakat untuk tahu. Ini bukan sekadar teknis administrasi, tapi merupakan bagian dari jaminan HAM,” tegasnya.

 

Agus menjelaskan, tugas Komisi Informasi adalah menentukan apakah suatu informasi tergolong sebagai informasi publik atau bukan, serta apakah informasi tersebut layak untuk dikecualikan atau harus dibuka.

 

“Komisi Informasi hadir ketika ada sengketa antara pemohon dan badan publik. Jika badan publik tidak memberikan informasi yang semestinya dibuka, dan pemohon merasa haknya terlanggar, maka KI bertugas menyelesaikannya secara hukum,”* jelasnya.

 

Menurutnya, keterbukaan informasi merupakan bentuk akuntabilitas lembaga, terutama badan publik yang menggunakan dana negara maupun dana masyarakat.

 

“Sasaran utama keterbukaan informasi adalah badan publik, yakni institusi yang menerima anggaran dari APBN, APBD, serta sumbangan dari masyarakat atau luar negeri, baik seluruh maupun sebagian,” terang Agus.

 

Ia menambahkan, bahkan lembaga yang tidak bersumber dari dana pemerintah, tetapi menghimpun dan mengelola dana sumbangan masyarakat, tetap memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkannya secara terbuka kepada publik.

 

“Selama lembaga tersebut mengelola dana masyarakat, maka lembaga itu wajib tunduk pada prinsip keterbukaan informasi. Oleh karena itu, ia juga dikategorikan sebagai badan publik dalam konteks UU KIP,” pungkasnya.

 

Seminar ini turut menghadirkan narasumber lain seperti Praktisi Keterbukaan Informasi sekaligus Komisioner KI Pusat Samrotunnajah Ismail dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Sahid dan penandatanganan MoU dan perjanjian kerjasama antara Universitas dan Fakultas Hukum.

 

Kegiatan diselenggarakan secara hybrid,diselingi dengan Kuis dan diikuti oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sahid serta peserta dari Badan Publik DKI Jakarta.

Editor : Helmi AR

Berita Terkait

Dzikir dan Muhasabah Akhir Tahun di Ciracas, Wali Kota Jakarta Timur Ajak Masyarakat Perkuat Spiritualitas dan Kepedulian Sosial
Api Ngamuk di Komplek Griya Wartawan, Rumah Mantan Ketua PWI Jaya Habis Terbakar
LBH GEKIRA: Pembatalan Misa Natal di Depok Langgar Prinsip Kebebasan Beribadah
HUT Bela Negara ke-77, Sorot News–Satria Resmi Luncurkan Buku Bela Negara
James Riady Tinjau Gunung Padang, Dukungan Riset Dinilai Jadi Ujian Etika Ilmiah
Resepsi Pernikahan Nuzhulilla Darelás–Ikhsan Adi Maulana Berlangsung Khidmat Meski Diguyur Hujan
Satpol PP Jakarta Timur Matangkan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, 176 Gereja Jadi Fokus Utama
Keluarga Pendeta Dihadang Saat Hendak Ibadah oleh Mantan Terpidana KDRT!
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 21:01 WIB

Dzikir dan Muhasabah Akhir Tahun di Ciracas, Wali Kota Jakarta Timur Ajak Masyarakat Perkuat Spiritualitas dan Kepedulian Sosial

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:09 WIB

Api Ngamuk di Komplek Griya Wartawan, Rumah Mantan Ketua PWI Jaya Habis Terbakar

Rabu, 24 Desember 2025 - 14:07 WIB

LBH GEKIRA: Pembatalan Misa Natal di Depok Langgar Prinsip Kebebasan Beribadah

Selasa, 23 Desember 2025 - 16:03 WIB

HUT Bela Negara ke-77, Sorot News–Satria Resmi Luncurkan Buku Bela Negara

Senin, 22 Desember 2025 - 16:21 WIB

James Riady Tinjau Gunung Padang, Dukungan Riset Dinilai Jadi Ujian Etika Ilmiah

Berita Terbaru

Foto: Tim gabungan TNI Angkatan Laut bersama instansi terkait berfoto di atas kapal KM Polo yang ditemukan terdampar tanpa awak di perairan Pulau Pekajang (Cibia), Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu (27/12/2025).

TNI & POLRI

TNI AL Selidiki KM Polo Terdampar Tanpa Kru di Perairan Lingga

Minggu, 28 Des 2025 - 17:20 WIB

Foto: Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, unsur TNI, serta pejabat terkait mengikuti rangkaian acara ziarah dan peletakan batu pertama pembangunan Museum Marsinah di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Sabtu (27/12/2025).

TNI & POLRI

Danrem 081/DSJ: Museum Marsinah Warisan Nilai Perjuangan

Minggu, 28 Des 2025 - 01:29 WIB