JAKARTA – Yayasan Pembina Model Indonesia (YAPMI) kembali menegaskan eksistensinya sebagai lembaga pembinaan model berkelanjutan di Tanah Air melalui penyelenggaraan Grand Final “Generasi Budaya Indonesia Top Model 2025”. Ajang bergengsi yang telah berlangsung selama 45 tahun ini digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (28/11/2025). Ratusan peserta dari berbagai provinsi tampil memperebutkan gelar terbaik dengan mengusung tema “Penguatan Budaya Nusantara Melalui Dunia Modeling.”
Acara berlangsung meriah dan sarat nilai budaya. Peserta tidak hanya dinilai dari penampilan, teknik catwalk, dan pemahaman dunia modeling, tetapi juga karakter, kepercayaan diri, kemampuan komunikasi (public speaking), serta wawasan budaya.
Muhammad Adri Alfarizi, perwakilan dari DKI Jakarta, berhasil keluar sebagai Juara Maskot untuk kategori putra. Dirinya mengaku bangga dapat mengharumkan nama provinsi asalnya.
“Saya bisa dapat juara maskot dari perwakilan DKI Jakarta, ini menjadi hal yang sangat membanggakan buat saya. Gelar ini akan saya bawa ke mana pun saya tampil nanti bersama Kak Afni,” ujarnya.
Alfarizi juga memberikan pesan untuk peserta lain yang belum memperoleh juara. “Untuk teman-teman yang belum beruntung, tetap semangat. Perbanyak latihan dan tingkatkan public speaking agar bisa tampil lebih baik dan meraih juara ke depan.”
Dari kategori peragawati, Jericha Athanasia Mari Nae, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil menyabet gelar Juara Maskot, sekaligus menjadi juara “Anti Narkoba”, “Top Model Maskot”, dan “Favorit”.
Jericha mengaku sempat tidak menyangka terpilih sebagai maskot. “Awalnya aku nggak berharap bisa jadi maskot. Tapi saat pemilihan, ternyata banyak juri yang memilih aku. Sempat kaget, tapi aku sangat senang,” ungkapnya.
Ia juga memahami tugas pentingnya sebagai maskot YAPMI 2025–2026 yang wajib hadir di berbagai agenda resmi.
Kepada peserta lain, Jericha memberi pesan. “Jangan pernah menyerah. Cobalah terus sampai bisa. Kesempatan itu datang bagi yang terus berjuang,” tandasnya.
Kategori Mom and Kids juga menjadi sorotan setelah pasangan ibu-anak, Rusliana Lumban Raja dan Margareth Nathania Siambaton, berhasil meraih juara sebagai Maskot Mom and Kids Kategori B, sekaligus The Best Favorite.
Sebagai orang tua, Rusliana mengaku sangat bangga dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada putrinya.
“Puji Tuhan, saya bersyukur anak saya terpilih sebagai maskot. Terima kasih kepada Pak Iwan atas didikan dan pembinaannya. Kalau bukan karena latihan dan gemblengan beliau, Margaret tidak akan menjadi apa-apa,” ungkapnya haru.
Rusliana juga memberikan pesan kepada orang tua peserta di tahun-tahun berikutnya. “Kalau tahun depan anak Anda terpilih menggantikan Margaret, dukunglah sepenuhnya. Ikuti arahan YAPMI. Kita sebagai orang tua harus mendukung karena itulah tanggung jawab kita dalam menemani anak berkembang,” tuturnya.
Sementara itu, Margaret sendiri merasa sangat bangga atas pencapaiannya. “Nama saya Margaret Nathania Siambaton, kategori B. Saya pemenang Mom and Kids Maskot dan The Best Favorite. Saya sangat senang bisa membanggakan orang tua saya,” katanya.
Margaret juga menceritakan perjuangannya melalui latihan yang intens dan konsisten. “Latihannya serius banget, makin lama makin semangat. Semua usaha akhirnya terbayar,” pungkasnya.
Grand Final YAPMI 2025 kembali menunjukkan bahwa dunia modeling Indonesia tidak hanya berbicara soal penampilan, tetapi juga pembentukan karakter, disiplin, budaya, dan talenta generasi muda.
Melalui berbagai kategori yang dilombakan, YAPMI menegaskan komitmennya menjadi wadah pembinaan yang profesional, transparan, dan berkelanjutan.
Acara ditutup dengan prosesi pengukuhan para juara yang akan menjalani tugas sebagai duta dan maskot YAPMI dalam rangkaian kegiatan resmi selama satu tahun ke depan.
Reporter: Fahmy Nurdin
Editor: Fahmy Nurdin




































