Dzikir dan Muhasabah Akhir Tahun di Ciracas, Wali Kota Jakarta Timur Ajak Masyarakat Perkuat Spiritualitas dan Kepedulian Sosial

- Jurnalis

Sabtu, 27 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur bersama unsur masyarakat menggelar Dzikir dan Muhasabah Munajat Akhir Tahun 2025 di Aula Masjid Baitushshidqi, Pondok Karya Pembangunan (PKP), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Sabtu (27/12/2025). (Dok-Istimewa)

Foto: Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur bersama unsur masyarakat menggelar Dzikir dan Muhasabah Munajat Akhir Tahun 2025 di Aula Masjid Baitushshidqi, Pondok Karya Pembangunan (PKP), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Sabtu (27/12/2025). (Dok-Istimewa)

JAKARTA – Menutup rangkaian kegiatan akhir tahun 2025, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur bersama unsur masyarakat menggelar Dzikir dan Muhasabah Munajat Akhir Tahun 2025 di Aula Masjid Baitushshidqi, Pondok Karya Pembangunan (PKP), Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Sabtu (27/12/2025). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, Dr. Munjirin, S.Sos., M.Si, didampingi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Administrasi Jakarta Timur, Essie Feransie.

Acara yang diinisiasi oleh Forum Kolaborasi Ciracas tersebut diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, aparatur pemerintah, organisasi kemasyarakatan, hingga warga sekitar. Dzikir dan muhasabah akhir tahun menjadi momentum reflektif untuk menutup tahun dengan doa, introspeksi diri, serta penguatan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan sosial.

Dalam sambutannya, Wali Kota Munjirin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai dzikir dan muhasabah akhir tahun bukan sekadar agenda seremonial keagamaan, melainkan ruang bersama untuk melakukan evaluasi diri, baik secara personal maupun kolektif, atas perjalanan satu tahun yang telah dilalui.

“Ini adalah kegiatan yang sangat positif dan bermanfaat. Seluruh komponen masyarakat Ciracas hadir dan bersatu. Selain sebagai sarana refleksi akhir tahun, kegiatan ini juga memperkuat kebersamaan dan silaturahmi antara pemerintah, tokoh agama, serta masyarakat,” ujar Munjirin.

Menurutnya, dinamika kehidupan perkotaan yang semakin kompleks menuntut adanya keseimbangan antara pembangunan fisik dan pembangunan spiritual. Oleh karena itu, kegiatan dzikir dan muhasabah seperti ini dinilai penting untuk menjaga harmoni sosial serta memperkuat ketahanan moral masyarakat.

Munjirin juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang. Ia berharap agenda rutin tahunan tersebut dapat terus dipertahankan dan dikembangkan sebagai wadah kolaborasi lintas sektor yang menyatukan nilai religius, sosial, dan kemanusiaan.

“Momentum akhir tahun ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk memperbaiki apa yang masih kurang, sekaligus mempertahankan hal-hal baik yang sudah berjalan. Dengan kebersamaan, kita berharap tahun 2026 dapat dijalani dengan semangat yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ciracas, KH. Anwar Islam, menjelaskan bahwa kegiatan dzikir dan muhasabah akhir tahun ini dirancang secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, kegiatan tersebut juga dipadukan dengan program sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Selain dzikir dan doa bersama, kami juga menggelar kampung sedekah yang hasilnya disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Di sisi lain, ada bazar UMKM yang melibatkan pelaku usaha lokal sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi masyarakat,” jelas KH. Anwar Islam.

Ia menambahkan, sinergi antara ulama dan umaro dalam kegiatan tersebut menjadi simbol kebersamaan dalam membangun masyarakat yang berakhlak, peduli, dan berdaya. Muhasabah akhir tahun, menurutnya, adalah sarana untuk mengingat Allah sekaligus mengevaluasi perjalanan kehidupan sosial agar kesalahan di masa lalu tidak terulang, dan kebaikan yang telah dilakukan dapat terus dilanjutkan.

“Yang kurang baik kita perbaiki, yang sudah baik kita tingkatkan. Ini esensi dari muhasabah, agar tahun yang akan datang bisa lebih bermakna dan membawa kemaslahatan bagi semua,” ungkapnya.

Kegiatan Dzikir dan Muhasabah Munajat Akhir Tahun 2025 di Kecamatan Ciracas ini diharapkan mampu memperkuat keimanan, menumbuhkan kepedulian sosial, serta mempererat persatuan masyarakat dalam menyongsong tahun 2026 dengan optimisme dan semangat kebersamaan.

Reporter: Matyadi

Editor: Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Api Ngamuk di Komplek Griya Wartawan, Rumah Mantan Ketua PWI Jaya Habis Terbakar
LBH GEKIRA: Pembatalan Misa Natal di Depok Langgar Prinsip Kebebasan Beribadah
HUT Bela Negara ke-77, Sorot News–Satria Resmi Luncurkan Buku Bela Negara
James Riady Tinjau Gunung Padang, Dukungan Riset Dinilai Jadi Ujian Etika Ilmiah
Resepsi Pernikahan Nuzhulilla Darelás–Ikhsan Adi Maulana Berlangsung Khidmat Meski Diguyur Hujan
Satpol PP Jakarta Timur Matangkan Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, 176 Gereja Jadi Fokus Utama
Keluarga Pendeta Dihadang Saat Hendak Ibadah oleh Mantan Terpidana KDRT!
Imbas Kerusuhan Kalibata, Pemprov DKI Pastikan Langkah Lanjutan Setelah Proses Hukum Rampung
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Sabtu, 27 Desember 2025 - 21:01 WIB

Dzikir dan Muhasabah Akhir Tahun di Ciracas, Wali Kota Jakarta Timur Ajak Masyarakat Perkuat Spiritualitas dan Kepedulian Sosial

Rabu, 24 Desember 2025 - 20:09 WIB

Api Ngamuk di Komplek Griya Wartawan, Rumah Mantan Ketua PWI Jaya Habis Terbakar

Rabu, 24 Desember 2025 - 14:07 WIB

LBH GEKIRA: Pembatalan Misa Natal di Depok Langgar Prinsip Kebebasan Beribadah

Selasa, 23 Desember 2025 - 16:03 WIB

HUT Bela Negara ke-77, Sorot News–Satria Resmi Luncurkan Buku Bela Negara

Senin, 22 Desember 2025 - 16:21 WIB

James Riady Tinjau Gunung Padang, Dukungan Riset Dinilai Jadi Ujian Etika Ilmiah

Berita Terbaru