JAKARTA – Asosiasi Penyembuh Alternatip Indonesia yang kini bernama Andalan Penyembuh Alternatip Indonesia (APALI) memperingati dua dekade perjalanan organisasi dalam sebuah acara meriah dan khidmat di Sekretariat APALI, kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2025).
Peringatan 20 tahun ini dihadiri sekitar 100 anggota dari berbagai kota di Indonesia, yang terdiri dari para praktisi penyembuhan alternatif dengan beragam teknik dan metode pengobatan.
Perubahan suku kata “asosiasi” menjadi “andalan” dilakukan sebagai bentuk penyesuaian terhadap ketentuan peraturan pemerintah yang berlaku.
Penyesuaian ini sekaligus menegaskan komitmen APALI sebagai organisasi yang sejalan dengan regulasi serta tetap menjadi mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Umum APALI, Suhu Haryanto, didampingi Sekretaris Jenderal Dr. Sunarto, M.Hum, serta Bendahara Umum Ibu Tine.

Dalam pidato pembukaannya, Suhu Haryanto menegaskan pentingnya menjaga integritas dan arah organisasi sesuai landasan hukum.
“Dua puluh tahun bukan waktu yang sedikit. Mari kita jaga APALI sesuai AD-ART dan peraturan pemerintah, karena kita adalah mitra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” tegasnya di hadapan seluruh peserta.

Sementara itu, Ricky Suharlim, Founder Reiki-LingChi yang juga menjabat Wakil Ketua Umum APALI, memberikan pesan inspiratif kepada para praktisi agar menjalankan profesi penyembuh dengan ketulusan.
“Sebagai praktisi penyembuh, lakukanlah semuanya dengan ikhlas. Jangan pernah menghitung langkah kita,” ungkapnya.
Pesan tersebut disambut hangat oleh para anggota yang hadir, mencerminkan nilai-nilai spiritual dan moral yang menjadi bagian dari filosofi penyembuhan alternatif.
Acara semakin semarak dengan kehadiran Ibu Maya Hasan, maestro musik harpa yang juga anggota APALI. Pengalamannya dalam menggabungkan terapi energi suara (sound energy therapy) dengan musik harpa menjadi warna tersendiri dalam peringatan ini, menegaskan keberagaman metode penyembuhan yang hidup di APALI.
Dalam momen dua dekade ini, beberapa anggota menerima penghargaan atas dedikasi dan kontribusi mereka bagi perkembangan organisasi.
Suasana penuh kekeluargaan terasa hangat, terlebih dengan gaya pembawaan Sekjen APALI yang humoris dan lincah, membuat rangkaian acara berlangsung cair dan menyenangkan.
Konsumsi yang melimpah turut menambah kemeriahan acara, termasuk sebuah tumpeng berukuran besar, berbagai hidangan, dan beragam buah-buahan yang disajikan untuk seluruh peserta.
Acara juga diramaikan dengan pembagian hadiah dan doorprize yang membuat suasana semakin meriah.
Peringatan 20 tahun APALI ditutup dengan penuh khidmat melalui pengucapan Pancasila bersama dan lantunan lagu kebangsaan “Padamu Negeri”.
Kebersamaan itu menjadi simbol komitmen APALI untuk terus mengabdi bagi masyarakat dan tetap berada dalam koridor nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
Di akhir acara, seluruh anggota memanjatkan doa bersama. “Semoga APALI tetap jaya dan membawa manfaat bagi masyarakat,” menjadi harapan yang menggema di ruangan.
Reporter: Fahmy Nurdin
Editor: Fahmy Nurdin




































