JAKARTA – Suasana haru dan bahagia menyelimuti acara peluncuran buku karya remaja berbakat, Virpia Puteri Dunar bertajuk “Finding Your Voice: Everything I Couldn’t Say“, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (22/6).
Buku yang ditulis oleh siswi SMP yang akrab disapa Via ini bukan sekadar tugas sekolah, melainkan sebuah persembahan penuh cinta untuk mengenang sang ayah, Almarhum Hilbram Dunar.
“Aku sih senang banget bisa ada box launch event ini. Aku bersyukur banget bisa punya pengalaman seperti ini dan teman-teman papa juga turut mendukung,” ujar Via dengan mata berkaca-kaca.
Via mengaku tak pernah menyangka bahwa bukunya akan mendapat sambutan begitu hangat. Lebih dari 100 orang telah membeli buku yang ia tulis selama kurang lebih enam bulan itu. “Aku syok banget, tapi juga bersyukur. Ini jauh dari ekspektasi aku,” ungkapnya.
Buku yang Ditulis dengan Air Mata
Menulis buku ini bukan perkara mudah bagi Via. Ia harus menyeimbangkan waktu antara tugas sekolah dan proyek pribadinya ini. “Aku sering nulisnya malam-malam, jam 12-an, setelah semua tugas selesai. Kadang aku sampai nangis saat nulis. Tapi aku sembunyiin,” katanya jujur.
Buku ini ditulis dalam bahasa Inggris, karena sejak kecil Via bersekolah di institusi berbahasa internasional. Meski demikian, kisah dan pesan yang disampaikan sangat personal dan menyentuh, terutama tentang hubungan istimewanya dengan sang ayah.
“Aku tulis ini buat papa, supaya orang tetap ingat papa walaupun dia udah nggak ada. Papa itu role model aku. Dia selalu support aku jadi apa pun: aktris, penyanyi… apa aja,” tuturnya penuh semangat.
Kenangan yang Tak Terlupakan
Dalam bukunya, Via membagikan banyak kenangan manis bersama ayahnya, termasuk momen spesial saat mereka berdua berlibur ke Jepang. “Kita naik perahu angsa berdua aja, itu quality time terbaik aku sama papa. Kita ngobrol banyak di sana. Aku nggak akan pernah lupa.”
Di tengah perjuangannya menulis, Via mengakui sempat kehilangan motivasi. Namun, niat untuk mengenang ayah dan memberi makna bagi banyak orang membantunya bangkit kembali. “Waktu guru-guru baca, mereka bilang ini relate banget. Bahkan adik kelas aku yang belum pernah kehilangan orang tua pun bisa merasakannya,” katanya.
Pesan tentang Mental Kesehatan Remaja
Selain menjadi kenangan untuk sang ayah, buku ini juga menyuarakan pentingnya kesadaran tentang kesehatan mental remaja. “Aku harap buku ini bikin orang tua atau siapa pun lebih ngerti kenapa anak bisa sedih banget atau depresi. Semoga mereka lebih aware,” ujarnya.
Meski awalnya tak bercita-cita menjadi penulis, Via terbuka jika kelak terinspirasi untuk menulis lagi. “Kalau ada inspirasi baru, kenapa enggak?” katanya sambil tersenyum.
Kenangan tentang Ayah: Sosok yang Kuat dan Tidak Pernah Mengeluh
Via juga menceritakan bagaimana sang ayah tetap berusaha tegar meski tengah berjuang melawan kanker usus. “Papa enggak pernah mau bikin kita sedih. Dia selalu akting fine-fine aja, walaupun sakit. Dia bahkan minta kita main keluar daripada lihat dia muntah-muntah.”
“Papa itu nggak banyak kasih pesan terakhir, karena dia nggak mau kita tahu bahwa waktunya tinggal sedikit. Tapi dia selalu support dan bilang, apa pun yang kita pilih, yang penting sukses dan terus belajar.”
Dengan penuh keberanian dan kejujuran, Virpia Puteri Dunar telah membuktikan bahwa sebuah karya yang ditulis dari hati bisa menyentuh banyak jiwa.
Buku ini bukan hanya persembahan untuk sang ayah, tapi juga pengingat bahwa cinta, kenangan, dan kesehatan mental adalah hal-hal yang tak boleh kita abaikan.
Penulis : Fahmy Nurdin
Editor : Fahmy Nurdin