Virpia Puteri Dunar Luncurkan Buku Pertama “Finding Your Voice”: Sebuah Refleksi Mendalam tentang Kehilangan dan Literasi Emosional

- Jurnalis

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Peluncuran Buku Pertama Virpia Puteri Dunar Berjudul Finding Your Voice: Everything I Couldn’t Say. (Dok/Fhm/Okj)

Foto: Peluncuran Buku Pertama Virpia Puteri Dunar Berjudul Finding Your Voice: Everything I Couldn’t Say. (Dok/Fhm/Okj)

JAKARTA– Di tengah gegap gempita dunia remaja dan hiruk-pikuk media sosial, Virpia Puteri Dunar, yang akrab disapa Via, memilih sebuah jalan berbeda: menulis sebagai medium untuk menyalurkan perasaannya. Pada usia muda, Via berhasil menelurkan buku pertamanya berjudul Finding Your Voice: Everything I Couldn’t Say, sebuah karya yang lahir dari perjalanan duka atas kepergian ayah tercintanya, Hilbram Dunar — sosok publik yang dikenal luas sebagai penulis, penyiar, pembicara, sekaligus ayah penuh kasih.

Dalam pengantar bukunya, Via menuliskan, “My coping mechanism? Writing my feelings out in a book where no one is allowed to read it. Until now. This. Is. MY. Diary.” Kalimat tersebut menjadi pembuka jujur yang mengajak pembaca menyelami pengalaman berduka secara personal dan autentik.

Buku Finding Your Voice tidak menyajikan panduan atau resep praktis untuk menghadapi kehilangan. Melainkan, karya ini hadir sebagai pelukan hangat dalam bentuk kata-kata; menjadi teman diam yang mendampingi pembaca dalam kesedihan dengan pesan, “Aku juga pernah merasakan hal itu.” Selain narasi pribadi Via, buku ini juga memuat kenangan dari sahabat-sahabat almarhum Hilbram Dunar, yang memperkaya makna cinta, kehilangan, dan keteladanan yang terus hidup dalam ingatan.

Peluncuran buku ini berlangsung di Kopi Kina, Kemang, Jakarta Selatan, pada Minggu (22/6), dengan suasana hangat dan penuh empati. Acara tersebut menjadi ruang aman bagi generasi muda untuk berbagi cerita duka sekaligus merayakan kenangan, sambil menyoroti pentingnya literasi emosional dan kesehatan mental.

Beberapa narasumber yang hadir mengisi diskusi, di antaranya:

• Anya Dwinov, publik figur dan moderator acara,

• Vera Itabiliana, Psikolog Anak & Remaja dari LPT UI,

• Prameshwari N, Principal MSHS Sekolah Cikal Serpong,

• Nirasha Darusman, penulis Lost and Found sekaligus pendiri komunitas @grieftalk.id.

Selain itu, kehadiran sejumlah figur publik seperti Ivy Batuta, Uli Herdi, Feni Rose, Ari Dagienkz, Leli Kamal, dan Miund menambah kekuatan pesan kolektif bahwa berbicara tentang kehilangan adalah bagian krusial dalam proses pemulihan.

Dalam sambutannya, Via menyampaikan harapannya agar buku ini bisa menjadi pendamping bagi siapa pun yang tengah menghadapi duka. “This book might be triggering for people who have experienced the loss of a special person. But it can also be helpful. To know that you’re not alone,” ungkapnya.

Melalui pernyataan panjang yang penuh emosi, Via juga berbagi pengalamannya menulis buku ini sebagai bentuk penghormatan dan cinta untuk sang ayah, yang menjadi sosok pendukung terbesar dalam hidupnya. Ia mengenang momen-momen berharga bersama Hilbram, terutama perjalanan pribadi mereka ke Jepang yang membekas sebagai quality time yang tak terlupakan.

Buku ini, yang ditulis dalam bahasa Inggris, disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk para guru dan pelajar yang merasakan keterkaitan mendalam dengan isi cerita, khususnya dalam konteks kesehatan mental anak remaja. Via mengaku menulis di malam hari, ketika perasaan dan pikiran paling terbuka, bahkan sering kali meneteskan air mata saat menuangkan kisahnya.

Salah satu sahabat dekat Hilbram, Bayu Oktara, menyatakan apresiasinya terhadap buku ini. “Terima kasih sudah mengajak saya terlibat di proyek ini. Buku ini membuktikan betapa pentingnya literasi menulis, terutama bagi remaja. Ini menjadi inspirasi bagi generasi yang sehari-hari lebih akrab dengan jempolnya. Buku ini juga menjadi model bagaimana kita bisa merayakan karya seperti yang dilakukan Via,” ujarnya.

Finding Your Voice bukan hanya menjadi penemuan suara Via Puteri Dunar sendiri, tetapi juga sebuah ajakan bagi pembaca untuk berani mengenali, menerima, dan mengungkapkan perasaan kehilangan. Di tengah budaya yang kerap menghindari pembicaraan tentang duka, buku ini hadir sebagai suara yang relevan, menyentuh, dan sangat dibutuhkan.

Penulis : Fahmy Nurdin

Editor : Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Artis Camelia Panduwinata Lubis Tersentuh, Tangisnya Pecah Saksikan Penggusuran Paksa Warga Kebun Sayur
Farel Prayoga Buka Suara Soal Karier, Sekolah dan Kondisi sang Ayah yang Ditangkap Polisi
Industri Musik Anak di Indonesia Makin Bergairah dengan Hadirnya Penyanyi Cilik Etenia Croft dan Album “BERSINAR”
Candra Darusman Tegaskan Pentingnya Mediasi Resmi dalam Penyelesaian Sengketa Hak Cipta Musik Tradisional Nusantara
Sidang Gugatan Rp100 Miliar Nikita Mirzani Ditunda, Mediasi Belum Capai Titik Sepakat
Kimberly Ryder Datangi Polres Jakarta Selatan Terkait Dugaan Penggelapan Mobil oleh Edward Akbar
Deolipa Yumara Tanggapi Penangkapan Ayah Farel Prayoga: Nasib, Judi Online Memang Tidak Ada Ampun
Kuasa Hukum Gideon Tengker Ungkap Perkembangan Gugatan Harta Gono-Gini terhadap Rieta Amalia

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:44 WIB

Virpia Puteri Dunar Luncurkan Buku Pertama “Finding Your Voice”: Sebuah Refleksi Mendalam tentang Kehilangan dan Literasi Emosional

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:28 WIB

Artis Camelia Panduwinata Lubis Tersentuh, Tangisnya Pecah Saksikan Penggusuran Paksa Warga Kebun Sayur

Minggu, 22 Juni 2025 - 08:48 WIB

Farel Prayoga Buka Suara Soal Karier, Sekolah dan Kondisi sang Ayah yang Ditangkap Polisi

Sabtu, 21 Juni 2025 - 17:53 WIB

Candra Darusman Tegaskan Pentingnya Mediasi Resmi dalam Penyelesaian Sengketa Hak Cipta Musik Tradisional Nusantara

Kamis, 19 Juni 2025 - 18:24 WIB

Sidang Gugatan Rp100 Miliar Nikita Mirzani Ditunda, Mediasi Belum Capai Titik Sepakat

Berita Terbaru