Yayasan Raihan Care Indonesia Buka Pintu Donasi untuk Pasien Bayi Nawal Alya Syakira, Butuh Dukungan Medis dan Finansial

- Jurnalis

Selasa, 24 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Bayi Nawal Alya Syakira. (Dok-Istimewa)

Foto: Bayi Nawal Alya Syakira. (Dok-Istimewa)

JAKARTA – Program peduli sesama yang dijalankan oleh Yayasan Raihan Care Indonesia (YRCI) terus mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan masyarakat. Berbekal dukungan individu, organisasi, serta peran aktif media, YRCI konsisten memberikan bantuan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional bagi masyarakat kurang mampu di berbagai daerah.

Salah satu perhatian terbaru YRCI adalah permohonan bantuan untuk seorang bayi bernama Nawal Alya Syakira, berusia tujuh bulan, warga Gandul, Depok. Bayi malang ini mengidap Atresia Esofagus, sebuah kelainan bawaan yang membuat kerongkongan tidak terbentuk sempurna. Selain itu, Nawal juga mengalami gizi buruk, jantung bocor, dan Down Syndrome. Kondisi tersebut memaksa dokter menyarankan tindakan trakeostomi, guna membuka jalan napas alternatif langsung ke paru-paru, terutama untuk mengatasi sumbatan di saluran pernapasan.

Ibu pasien, Nur Khayati, menjelaskan bahwa untuk aktivitas sehari-hari, Nawal selalu bergantung pada selang oksigen dan hanya dapat menerima asupan susu melalui lambungnya karena kondisi gizi buruknya. “Susu khusus merek Infantrini harganya antara Rp 310.000 sampai Rp 350.000 per kaleng, dan kami membutuhkan tiga kaleng per minggu,” ujarnya saat ditemui di kontrakannya di Gandul, Depok, Selasa (24/6).

Selain kebutuhan susu, Nur Khayati juga menyebutkan biaya besar untuk pemenuhan kebutuhan oksigen di rumah, yang mencapai sekitar Rp 140.000 per hari untuk empat tabung oksigen kecil, belum termasuk biaya ongkos pengisian. Pasien juga harus menggunakan Colostomy Bag untuk saluran pernapasan di lehernya setelah operasi trakeostomi, yang biayanya mencapai Rp 1.500.000 per buku. Tak kalah penting, dokter menyarankan pembelian Syringe Pump—alat medis untuk pemberian obat dan nutrisi secara terkontrol—dengan harga mulai Rp 8.000.000 hingga Rp 20.000.000.

Kondisi ekonomi orang tua Nawal, Nur Khayati dan suaminya Hadi Iskandar, yang bekerja sebagai ojek online, membuat beban kebutuhan medis ini terasa sangat berat. “Terkadang untuk bayar kontrakan saja kami sering menunggak, apalagi untuk membeli alat-alat medis yang sangat mahal,” ungkap keduanya.

Menanggapi hal ini, Slamet Widodo, pimpinan Yayasan Raihan Care Indonesia, mengimbau masyarakat, khususnya kalangan mampu, untuk turut membantu meringankan beban keluarga Nawal. “Kami mengetuk pintu kebaikan para Bapak dan Ibu, agar dapat menyisihkan sebagian rejekinya melalui donasi ke rekening Bank BSI nomor 7310958209 atas nama Yayasan Raihan Care Indonesia,” ajak Slamet Widodo saat ditemui media.

Ia menambahkan, agar para donatur dapat mengonfirmasi donasinya melalui WhatsApp di nomor 0813-1846-4989 dengan format pesan: PD (spasi) Nama Bank (spasi) Tanggal Transaksi (spasi) Nama Donatur (spasi) Jumlah Donasi. Hal ini untuk transparansi dan pertanggungjawaban kepada seluruh donatur.

Slamet Widodo menutup wawancara dengan harapan besar agar amal kebaikan para donatur mendapatkan balasan terbaik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Semoga segala kebaikan yang diberikan mendapat rejeki yang berlimpah dan tidak disangka-sangka datangnya,” pungkasnya.

Penulis : Fahmy Nurdin

Editor : Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Kepercayaan Publik terhadap Tempo di Bawah 50 Persen, Survei TBRC Ungkap Penurunan Kualitas Jurnalistik
Banjir Rendam Perumahan Griya Asri Taman Mini, Warga Tetap Siaga Meski Air Surut
Aksi Premanisme Diduga Terjadi di Apartemen Kemang View Bekasi, Penghuni Lapor ke Polisi
Hendri Yudi Resmi Lulus dari Program Strategis Lemhannas RI Angkatan ke-219
Reiki-LingChi Selenggarakan Pelatihan Spiritualitas dan Penyembuhan LingChi di Denpasar, Bali
GEMAH: Ada Dugaan Potensi Pidana, BEI Harus Suspend Saham CMNP
Gerakan Rakyat Lanjutkan Gagasan Perubahan: Prof. Sulfikar Amir Tekankan Pentingnya Ideologi dan Konsolidasi
Mayoritas Warga Kaltim Puas, 100 Hari Kinerja Gubernur Rudy Mas’ud Dinilai Positif

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:15 WIB

Kepercayaan Publik terhadap Tempo di Bawah 50 Persen, Survei TBRC Ungkap Penurunan Kualitas Jurnalistik

Senin, 7 Juli 2025 - 11:53 WIB

Banjir Rendam Perumahan Griya Asri Taman Mini, Warga Tetap Siaga Meski Air Surut

Selasa, 1 Juli 2025 - 19:03 WIB

Aksi Premanisme Diduga Terjadi di Apartemen Kemang View Bekasi, Penghuni Lapor ke Polisi

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:27 WIB

Yayasan Raihan Care Indonesia Buka Pintu Donasi untuk Pasien Bayi Nawal Alya Syakira, Butuh Dukungan Medis dan Finansial

Kamis, 19 Juni 2025 - 00:10 WIB

Hendri Yudi Resmi Lulus dari Program Strategis Lemhannas RI Angkatan ke-219

Berita Terbaru

Arifin Serukan Pendampingan Aktif Usai Penyerahan Akta Koperasi Baru

Wali Kota Jakarta Pusat

Drs. Arifin MA.P Serukan Pendampingan Aktif Usai Penyerahan Akta Koperasi Baru

Senin, 14 Jul 2025 - 15:30 WIB