Tragedi Desak-desakan di Tamil Nadu: 36 Tewas, Puluhan Luka-Luka dalam Kampanye Politik Vijay

- Jurnalis

Minggu, 28 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi Korban Kampanye Politik. (Dok-Istimewa)

Foto: Ilustrasi Korban Kampanye Politik. (Dok-Istimewa)

TAMIL NADU – Suasana haru menyelimuti India selatan setelah insiden memilukan terjadi dalam sebuah rapat umum politik di distrik Karur, Tamil Nadu, India, Sabtu (27/9/2025). Setidaknya 36 orang meninggal dunia, termasuk anak-anak, akibat desak-desakan di tengah lautan manusia yang memadati lokasi kampanye politik aktor sekaligus politisi terkenal, Vijay. Lebih dari 50 orang lainnya dilaporkan terluka.

Kerumunan besar itu terbentuk setelah ribuan orang menanti berjam-jam untuk menyaksikan penampilan sang bintang yang kini berkiprah di dunia politik. Menurut laporan media setempat, acara mengalami penundaan cukup lama, membuat massa kian berdesakan hingga akhirnya memicu kekacauan. Tayangan televisi memperlihatkan situasi panik: sejumlah warga jatuh pingsan, sebagian lainnya berusaha menyelamatkan diri, sementara teriakan minta tolong terdengar dari berbagai arah.

Menteri Kesehatan Tamil Nadu, Ma Subramanian, mengungkapkan bahwa korban jiwa terdiri dari 16 perempuan, 9 laki-laki, serta 6 anak-anak. Sebagian besar meninggal akibat sesak napas dan terinjak dalam kerumunan.

“Beberapa korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawa mereka tidak tertolong. Saat ini, kami masih merawat puluhan orang dengan kondisi kritis,” ujar Subramanian.

Sementara itu, Senthil Balaji, salah satu menteri di pemerintahan negara bagian, menegaskan bahwa pemerintah bergerak cepat dengan mengerahkan tenaga medis dari distrik-distrik sekitar untuk memperkuat penanganan darurat.

Kepala Menteri Tamil Nadu, MK Stalin, menyatakan duka mendalam atas tragedi ini. Ia mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian akan memberikan santunan sebesar satu juta rupee (sekitar Rp185 juta) kepada keluarga korban tewas, serta dukungan biaya pengobatan penuh bagi korban luka.

“Penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana peristiwa tragis ini bisa terjadi. Tidak boleh ada kelalaian dalam pengelolaan kerumunan sebesar ini,” tegas Stalin.

Kesedihan mendalam dirasakan para keluarga yang kehilangan orang tercinta. Salah satu saksi, seorang pria yang kerabatnya hadir dalam acara tersebut, menceritakan getirnya kehilangan.

“Dua anak saudara laki-laki saya ada di sana. Anak sulung meninggal dunia, sementara yang bungsu belum ditemukan. Kakak ipar saya kini di ICU. Saya benar-benar hancur,” ucapnya dengan suara bergetar, dikutip kantor berita ANI.

Dalam pernyataan yang disampaikan secara daring, Vijay menyebut tragedi ini sebagai salah satu pukulan terberat dalam hidupnya.

“Hati saya hancur mendengar kabar ini. Saya berdoa untuk semua korban dan keluarga mereka. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kesedihan saya,” tulisnya.

Dari pemerintah pusat, Perdana Menteri Narendra Modi turut menyampaikan belasungkawa melalui akun resminya di platform X. “Peristiwa ini sangat disayangkan dan menyedihkan. Doa saya menyertai keluarga korban serta mereka yang terluka,” tulis Modi.

Insiden ini menambah daftar panjang tragedi akibat kerumunan di India. Tahun ini saja, sejumlah peristiwa serupa telah terjadi, termasuk saat festival keagamaan Kumbh Mela dan di sekitar stadion kriket yang menyedot massa dalam jumlah besar.

Para pengamat menilai tragedi di Tamil Nadu kembali menyoroti lemahnya manajemen kerumunan di India, di mana standar keamanan acap kali tidak sebanding dengan jumlah massa yang hadir.

“India harus segera memperbaiki sistem pengelolaan acara publik berskala besar. Tragedi berulang seperti ini seharusnya bisa dicegah dengan regulasi dan kesiapan yang memadai,” ujar seorang analis kebijakan publik di Chennai.

Hingga kini, proses evakuasi korban masih berlangsung. Pemerintah Tamil Nadu bersama aparat kepolisian dan tenaga medis terus berupaya menangani dampak tragedi yang meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat.

Bagi banyak orang, insiden di Karur ini bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga peringatan keras tentang pentingnya keselamatan publik dalam setiap kegiatan politik maupun keagamaan yang melibatkan massa besar.

(*/Fahmy)

Berita Terkait

Sah, Sutrisno Negara Sianturi Terpilih Jadi Ketua Gapensi Jakarta Timur 2024-2029
Usulan PDIP Agar Polri di Bawah TNI atau Kemendagri, z4Dinilai Cederai Semangat Reformasi
Gegara Fitnah Korupsi, 21 Simpul Tarik Dukungan dari Sobat Mas Pram dan Bang Doel
Ridwan Kamil Kunjungi Tanah Abang dan Hadiri Deklarasi Rumah Jakarta Bersatu
Hadiri Kampanye Cagub Ahmad Luthfi, Habib Zaki: Beliau Terbaik untuk Pimpin Jawa Tengah
Reza Patria Galang Dukungan Untuk Ridwan Kamil-Suswono
Hadiri Debat Cagub Perdana, Ketua KI DKI : Debat Tema Khusus Transparansi Sangat Dibutuhkan Publik Jakarta
Opini G30S di Sosmed dan reaksi publik

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 11:25 WIB

Tragedi Desak-desakan di Tamil Nadu: 36 Tewas, Puluhan Luka-Luka dalam Kampanye Politik Vijay

Senin, 2 Desember 2024 - 21:41 WIB

Sah, Sutrisno Negara Sianturi Terpilih Jadi Ketua Gapensi Jakarta Timur 2024-2029

Senin, 2 Desember 2024 - 07:36 WIB

Usulan PDIP Agar Polri di Bawah TNI atau Kemendagri, z4Dinilai Cederai Semangat Reformasi

Minggu, 24 November 2024 - 21:44 WIB

Gegara Fitnah Korupsi, 21 Simpul Tarik Dukungan dari Sobat Mas Pram dan Bang Doel

Senin, 4 November 2024 - 16:35 WIB

Ridwan Kamil Kunjungi Tanah Abang dan Hadiri Deklarasi Rumah Jakarta Bersatu

Berita Terbaru

Foto: Lurah Paseban, Hagi Teugeh menyaksikan penyerahan sertifikat kepada ahli waris.

Hukum & Kriminal

Mediasi Lurah Paseban Akhiri Sengketa Sertifikat Dana PPMK

Rabu, 1 Okt 2025 - 21:00 WIB

Foto: Holi Sutanto Plt Camat Palmerah dan Henda LMK Kel Palmerah

Wali Kota Jakarta Pusat

Camat Palmerah Resmikan Koperasi Merah Putih, Dorong Penguatan Ekonomi Warga

Rabu, 1 Okt 2025 - 20:39 WIB