MUI DKI Jakarta dan UIA Perkuat Sinergi Islam Moderat untuk Harmoni Bangsa

- Jurnalis

Rabu, 1 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Prof. Dr. Syeikh Muhammad Salim Abu ‘Ashi, M.A. dari Universitas Al-Azhar, Kairo, serta dihadiri pimpinan MUI DKI, jajaran rektorat UIA, akademisi, tokoh masyarakat, dan ratusan peserta.

Foto: Prof. Dr. Syeikh Muhammad Salim Abu ‘Ashi, M.A. dari Universitas Al-Azhar, Kairo, serta dihadiri pimpinan MUI DKI, jajaran rektorat UIA, akademisi, tokoh masyarakat, dan ratusan peserta.

JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta bekerja sama dengan Universitas Islam As-Syafi’iyyah (UIA) menggelar seminar internasional bertema “Islam and National Identity: From Religious Affiliation to Social Responsibility” di Graha Alawiyah, Kampus UIA, Jakarta, Rabu (30/9).

Seminar yang dihadiri oleh sekitar 400 orang ini merupakan realisasi program dakwah terintegrasi MUI DKI yang bertujuan meneguhkan dasar akademis dan keagamaan bahwa Islam memiliki khazanah pemikiran klasik yang mendukung integrasi iman, kebangsaan, dan tanggung jawab sosial. Kegiatan tersebut juga diharapkan memperkuat kontribusi umat Islam dalam membangun kebangsaan yang konstruktif.

Dalam presentasinya, Prof. Dr. Syeikh Muhammad Salim Abu ‘Ashi, M.A., Guru Besar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari Universitas Al-Azhar, Kairo, menegaskan bahwa Islam tidak boleh dipahami berdasarkan tafsir pribadi tanpa landasan keilmuan. Menurutnya, peradaban, aturan, dan norma dalam Islam harus dipelajari dari ulama yang memiliki kapabilitas ilmiah dan kapasitas moral agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. “Pemahaman Islam harus berangkat dari Al-Qur’an dan Sunnah melalui penguasaan perangkat manhaj yang ilmiah”, ujar Syeikh Abu Ashi.

Syeikh Abu Asih juga menyoroti pandangan tentang cinta tanah air yang kerap dianggap bertentangan dengan kebanggaan diri dalam beragama. Menurutnya, mencintai tanah tumpah darah merupakan bagian dari fitrah manusia dan tidak mungkin dipertentangkan dengan ajaran Islam. “Agama diturunkan Allah untuk kemaslahatan individu maupun kolektif. Karena itu, cinta tanah air justru mendapat wadah dan legitimasi dalam fikih serta kaidah ushul fikih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syeikh Abu ‘Ashi menekankan bahwa keragaman bangsa, budaya, ras, dan agama merupakan kehendak Allah yang harus disikapi dengan semangat lita’arafu atau saling mengenal. Ia menjelaskan bahwa ta’aruf mengandung makna i‘tiraf (pengakuan), bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, dan dari pengakuan itu lahirlah ma‘rifah (pemahaman mendalam).

“Dengan kesadaran itu, umat manusia akan terdorong untuk berlomba dalam kebaikan, serta bertebaran di muka bumi membawa manfaat. Inilah identitas muslim yang sejati, yang mampu memberi kontribusi positif bagi kebangsaan dan persaudaraan,” pungkasnya.

Acara seminar dimulai dengan beberapa sambutan. Rektor UIA Prof. Dr. Masduki Ahmad, SH., MM., menegaskan pentingnya dialog akademis untuk menjawab tantangan identitas kebangsaan di tengah arus globalisasi.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH. Muhammad Faiz, menyatakan bahwa tema yang diangkat memiliki relevansi dalam memperkuat pemahaman umat Islam akan peran dan tanggung jawab sosial dalam membangun bangsa. “Forum ini sangat strategis untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan penciptaan harmoni melalui spirit nilai agama dalam kehidupan masyarakat Jakarta yang majemuk,” ujarnya.

Sementara Prof. Dr. Dailami Firdaus, SH., LLM. selaku Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-syafi’iyyah menyampaikan nilai lebih dari acara ini dengan dilakukannya penandatanganan MoU Kerjasama antara UIA dengan MUI DKI Jakarta dan Kanwil Kemenag RI DKI Jakarta. “Melalui kerja sama ini akan membuka peluang kolaborasi dalam berbagai program yang memberikan manfaat lebih luas kepada masyarakat dan Umat Islam”, ucap Prof. Dailami.

Gubernur DKI Jakarta yang diwakili Sekda Marullah Matali, Lc., M.Ag. menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan seminar Internasional dengan menghadirkan tokoh Muslim moderat dari Universitas Al-Azhar Mesir. “Hadirnya seorang profesor dari Mesir dengan pemikiran Islam moderat diharapkan memperkaya diskusi, sekaligus menghadirkan perspektif global dari pusat peradaban Islam klasik”, ujar Sekda Marullah.

Seminar berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab bersama peserta. Turut hadir dalam acara tersebut Sekretaris Umum MUI DKI KH. Auza’i Mahfuz, Lc., MA. Komjen Pol. (pur) Dr. Boy Rafly Amar, pengurus MUI DKI, dosen, mahasiswa UIA dan PKU, serta pengurus BKMT.

 

 

Penulis : Matyadi

Berita Terkait

Budi Wijaya Kembali Nahkodai Pokdarkamtibmas Jakarta Barat Usai Menang Telak di Musres 2025
MTQ ke-XXXI DKI Jakarta Resmi Dibuka, Arifin Soroti Penguatan Moral Lewat Nilai-Nilai Al-Qur’an
Dari Konsolidasi hingga Umroh, Sekjen PEKAT IB Milano Teguhkan Semangat Pengabdian untuk Rakyat
Ketua Umum DPP PEKAT IB Serukan Konsolidasi Nasional: Perkuat Pengabdian untuk Masyarakat dan NKRI
FBR Ranjau Barat G.0361 Gelar Santunan untuk 60 Anak Yatim
K.A.I Jawa Timur Dorong Advokat Hidup Bersahaja dan Profesional di Era Modern
PPM Pulogadung Hadiri HUT TNI ke-80, Mulyana Hasan Tegaskan Komitmen Bela Negara
Majelis Tinggi Dewan Pendiri Kukuhkan Agus Salim untuk Besarkan LMP DKI Jakarta
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 23:20 WIB

Budi Wijaya Kembali Nahkodai Pokdarkamtibmas Jakarta Barat Usai Menang Telak di Musres 2025

Jumat, 14 November 2025 - 18:27 WIB

MTQ ke-XXXI DKI Jakarta Resmi Dibuka, Arifin Soroti Penguatan Moral Lewat Nilai-Nilai Al-Qur’an

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:34 WIB

Dari Konsolidasi hingga Umroh, Sekjen PEKAT IB Milano Teguhkan Semangat Pengabdian untuk Rakyat

Jumat, 31 Oktober 2025 - 14:47 WIB

Ketua Umum DPP PEKAT IB Serukan Konsolidasi Nasional: Perkuat Pengabdian untuk Masyarakat dan NKRI

Senin, 27 Oktober 2025 - 00:12 WIB

FBR Ranjau Barat G.0361 Gelar Santunan untuk 60 Anak Yatim

Berita Terbaru