JAKARTA – Ratusan korban jiwa meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatra Barat, Sumatra Utara, hingga Aceh. Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, Dompet Dhuafa menggelar konser amal bertajuk “Bersama Untuk Sumatra” di M Bloc Live House, M Bloc Space, Jakarta, menghadirkan sejumlah musisi lintas genre untuk menggalang bantuan bagi para penyintas.
Sejumlah musisi dan seniman turut ambil bagian, di antaranya Bang Is, Parade Hujan, Vikri Rahmat, Driven by Animals, Indra The Rain, Skastra, Panji Sakti, Souljah, Haddad Alwi, Sore, hingga J-Rocks.
Direktur Mobilisasi Sumberdaya Dompet Dhuafa, Etika Setiawanti, mengatakan konser amal ini menjadi wadah untuk mengetuk kepedulian publik serta mengumpulkan bantuan bagi masyarakat terdampak.
Dompet Dhuafa bergerak sejak awal bencana. Kami memanggil donatur, mitra strategis, dan relawan untuk bersama menguatkan aksi kemanusiaan. Charity concert ini bagian dari kepedulian kami. Bang Is sudah lebih dari 10 tahun bersama Dompet Dhuafa mendukung berbagai program kemanusiaan,” ujar Etika.
Menurutnya, situasi di sejumlah lokasi bencana masih memprihatinkan. “Di Aceh, terutama Pidie Jaya, bantuan cukup memadai, namun penyakit mulai merebak, terutama pada perempuan dan anak-anak,” ujarnya.
Etika menyebut 60 ton bantuan telah diberangkatkan Dompet Dhuafa untuk disalurkan ke tiga titik terdampak, fokus pada pemenuhan pangan dan sanitasi air bersih.
Musisi Bang Is mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk ekspresi kemanusiaan para pelaku seni. “Kami mengajak masyarakat bahu membahu membantu para penyintas yang masih kesulitan pangan, air bersih, dan logistik,” ujarnya.
Co-Founder M Bloc Space, Wendi Putranto, menegaskan komitmen komunitas kreatif untuk merespons cepat setiap bencana. “M Bloc adalah ruang kreatif publik. Saat banjir 2020, kami juga membuka posko bantuan. Ketika bencana terjadi di Sumatra, kolaborasi ini langsung terbangun. Hanya tiga hari persiapan,” kata Wendi.
Sementara itu, Direktur Program Sosial Kemanusiaan dan Dakwah Dompet Dhuafa, Ustaz Ahmad Shonhaji, memaparkan update situasi berdasarkan data Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa per 7 Desember 2025.
Sudah 916 jiwa meninggal dunia, 274 hilang, dan 4,2 ribu mengalami luka-luka. Kebutuhan utama para penyintas saat ini adalah makanan siap santap, air bersih, akses wifi dan charger, paket sembako, logistik non-pangan, kebutuhan bayi, ibu, dan lansia, dapur keliling, serta layanan medis,” jelasnya.
DMC Dompet Dhuafa mencatat 44.018 penerima manfaat telah terbantu melalui berbagai layanan di lapangan, mulai dari evakuasi, dapur umum, bantuan logistik, distribusi air bersih, hingga layanan medis dan dukungan psikososial.
Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam yang telah berkiprah selama 32 tahun dalam pemberdayaan masyarakat dhuafa melalui lima pilar: pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial kebencanaan, serta dakwah dan budaya. Lembaga ini menerapkan tata kelola organisasi sesuai prinsip GCG dan memastikan seluruh program berjalan sesuai regulasi serta kepatuhan syariah.




































