JAKARTA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa konferensi daerah (konferda) yang digelar partainya memiliki peran penting dalam memperkuat soliditas dan menentukan arah sikap politik resmi partai di tingkat daerah. Hal tersebut disampaikan Hasto di sela-sela persiapan pelaksanaan Konferda PDIP Jawa Barat yang akan segera digelar, bertempat di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Hasto menjelaskan bahwa konferda merupakan bagian dari proses konsolidasi pasca-kongres yang dilakukan secara berjenjang, dari pusat hingga ke daerah. Ia menekankan bahwa setiap konferda bukan sekadar forum seremonial, tetapi juga ruang strategis untuk membangun kesatuan gerak partai dan memberikan panduan politik bagi seluruh kader di wilayah masing-masing.
“Saya ingatkan, di setiap konferda selalu ada sikap politik yang diberikan oleh partai untuk menjawab persoalan-persoalan di daerah. Karena apapun itu, kita harus bisa mendekatkan diri pada perjuangan kerakyatan,” ujar Hasto kepada wartawan.
Lebih lanjut, Hasto menyebut bahwa arah politik PDIP di tingkat daerah harus tetap sejalan dengan garis perjuangan partai dan semangat ideologis yang ditetapkan dalam kongres. Menurutnya, setiap keputusan konferda akan menjadi acuan dalam menentukan langkah politik partai ke depan, termasuk dalam menghadapi agenda-agenda besar seperti pilkada serentak 2025.
Konferda PDIP Jawa Barat kali ini menjadi perhatian publik karena akan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk calon gubernur Jawa Barat 2025, Jeje Wiradinata, yang juga mantan Bupati Pangandaran. Jeje diketahui telah mengikuti fit and proper test bersama sejumlah calon ketua DPD PDIP lainnya.
Namun, rekam jejak Jeje Wiradinata dalam memimpin Kabupaten Pangandaran turut menjadi bahan sorotan. Berdasarkan catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Pangandaran memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) selama tiga tahun berturut-turut, yakni pada 2022, 2023, dan 2024. Selain itu, Jeje juga sempat dikaitkan dengan sejumlah persoalan tata kelola keuangan daerah serta kebijakan APBD yang dinilai tidak transparan oleh sebagian kalangan.
Menanggapi isu tersebut, Juru Bicara PDIP, Mohammad Guntur Romli, menyatakan pihaknya masih akan mempelajari lebih lanjut terkait laporan dan tudingan yang beredar.
“Saya belum tahu betul soal itu dan nanti akan saya coba cek ulang ya,” ujar Guntur saat dimintai tanggapan.
Meski demikian, Guntur menegaskan bahwa setiap proses politik di tubuh PDIP, termasuk dalam penentuan calon kepala daerah, tetap mengedepankan prinsip integritas, kapabilitas, dan komitmen terhadap ideologi partai. Menurutnya, fit and proper test serta hasil konferda akan menjadi pertimbangan penting bagi DPP PDIP sebelum menetapkan figur yang layak diusung dalam kontestasi pilkada mendatang.
Dengan momentum konferda ini, PDIP diharapkan mampu memperkuat konsolidasi organisasi dan menghadirkan keputusan politik yang berpihak pada kepentingan rakyat, sejalan dengan pesan yang terus digaungkan oleh Hasto Kristiyanto: bahwa kekuatan partai tidak hanya terletak pada struktur, tetapi juga pada kesatuan langkah dan keberpihakan nyata terhadap perjuangan rakyat.
Reporter: Fahmy Nurdin
Editor: Fahmy Nurdin




































