BEKASI – Perseteruan terkait pemakaian token listrik kembali terjadi di Apartemen Kemang View, Bekasi Kota. Salah satu penghuni unit apartemen, Hj. Kartika Oman (KO), mengungkapkan keresahannya atas pemadaman listrik yang dialami meski sudah rutin membayar iuran bulanan.
Pengelola P3SRS Apartemen Keman View memang mewajibkan pembayaran iuran listrik sebagai bagian dari tanggung jawab penghuni. Namun, hingga kini sistem token listrik yang dijanjikan belum sepenuhnya diterapkan, menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pemilik unit.
KO, yang dikenal aktif memperjuangkan hak para penghuni, telah berulang kali berkoordinasi dengan PLN, baik di kantor pusat maupun cabang Bekasi, demi merealisasikan pemasangan token listrik di unitnya.
“Sejak 2020, sudah ada sekitar 100 pemilik unit yang mendaftar untuk menggunakan listrik token, namun belum terealisasi secara maksimal,” ujar KO dalam keterangannya, Senin (28/7).
Menurut KO, sejak dirinya menempati unit sejak akhir 2019, masalah pemadaman listrik mendadak yang sebelumnya sering terjadi kini mulai berkurang. Hal ini berkat koordinasi yang lebih intens dengan PLN dan pengembang PT ADM. Namun, setelah pengelolaan dialihkan ke P3SRS, muncul konflik baru.
Beberapa penghuni mengeluhkan tindakan pengurus baru yang mengambil paksa MCB listrik dari unit mereka, meskipun pembayaran listrik telah dilakukan sesuai dengan tarif resmi PLN sebesar sekitar Rp1.050.000.
“Tidak ada toleransi, bahkan untuk keluarga dengan bayi. Ini bukan hanya soal materi, tapi juga merugikan secara moral dan menyebabkan kerusakan alat elektronik seperti kulkas dan AC,” jelas KO.
Pada tanggal 29 Juni 2025, KO resmi mendapat persetujuan berupa Surat Keputusan (SK) penggunaan token listrik dari PLN. Namun, implementasi token listrik ini masih terkendala oleh belum adanya gardu listrik baru serta kebutuhan adanya kesepakatan bersama antara pengelola dan para penghuni.
Pihak PLN menyatakan kesiapannya membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, dengan catatan adanya dukungan dan keputusan dari seluruh penghuni apartemen agar pemasangan token listrik dapat dilakukan secara kolektif dan berkelanjutan.
Kasus token listrik di Apartemen Keman View ini menyoroti pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara pengelola, PLN, dan penghuni apartemen.
Kejelasan dan transparansi dalam pengelolaan listrik sangat diperlukan agar semua pihak bisa menikmati layanan yang adil dan aman tanpa menimbulkan keresahan.
Penulis : Fahmy Nurdin
Editor : Fahmy Nurdin