Wakapolri Tegaskan Patroli Gabungan TNI-Polri untuk Pulihkan Kamtibmas Pasca Kerusuhan

- Jurnalis

Senin, 1 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Wakapolri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., (Dok-Istimewa)

Foto: Wakapolri Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., (Dok-Istimewa)

JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia memperkuat langkah strategis dalam menjaga stabilitas keamanan nasional pasca terjadinya kerusuhan di sejumlah wilayah. Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., menegaskan bahwa Polri bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan melaksanakan patroli skala besar secara serentak di seluruh Indonesia.

Instruksi tersebut merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan melindungi masyarakat dari ancaman kelompok perusuh maupun pelaku anarkis.

“Seluruh jajaran Polda dan Polres kami minta bergerak cepat. Patroli gabungan TNI-Polri tidak hanya menyasar kawasan perkotaan, tetapi juga hingga ke tingkat RT/RW. Kami ingin memastikan masyarakat merasa terlindungi, baik di lingkungan rumah, tempat usaha, maupun fasilitas umum,” ujar Wakapolri saat memberikan arahan resmi di Jakarta, Minggu (31/8/2025).

Wakapolri menyatakan keresahan publik terkait isu penjarahan menjadi perhatian serius aparat. Ia menegaskan, segala bentuk tindakan kriminal yang memanfaatkan situasi akan ditindak tegas.

“Tidak boleh ada toleransi terhadap pelaku penjarahan maupun vandalisme. Kami akan bergerak cepat, profesional, dan terukur. Kamtibmas adalah harga mati, dan setiap pelanggaran hukum akan berhadapan langsung dengan aparat,” ucapnya.

Selain patroli, Polri juga memperkuat pengamanan di markas kepolisian, asrama polisi, serta fasilitas vital negara. Menurut Dedi, hal ini bukan hanya soal menjaga simbol institusi, melainkan juga melindungi keluarga anggota Polri serta aset penting negara.

“Markas dan asrama kepolisian adalah representasi negara. Tidak boleh disentuh oleh pihak-pihak yang ingin merusak kewibawaan hukum. Kami siap menjaga sampai titik darah penghabisan,” tegasnya.

Dalam pernyataannya, Wakapolri juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif menjaga keamanan lingkungan. Ia menilai, keterlibatan masyarakat bersama aparat akan memperkuat upaya pemulihan situasi.

“TNI dan Polri tidak bisa berdiri sendiri. Kami butuh dukungan tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda, hingga perangkat pemerintah daerah. Masyarakat adalah mata dan telinga di lapangan. Laporkan setiap hal yang mencurigakan, agar bisa segera kami tindaklanjuti,” papar Dedi.

Menurutnya, komunikasi yang baik antara warga dan aparat akan menjadi kunci dalam memutus rantai aksi kriminal. “Dengan kolaborasi, kita bisa menghadirkan rasa aman yang nyata, bukan hanya sekadar wacana,” tambahnya.

Menjawab maraknya pemberitaan dan isu liar di media sosial, Wakapolri mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh kabar bohong. Ia memastikan aparat keamanan bekerja sesuai standar operasional dan tetap menjunjung tinggi prinsip hak asasi manusia.

“Kami mohon masyarakat tidak panik. Jangan percaya hoaks dan provokasi yang hanya memperkeruh keadaan. TNI-Polri siaga penuh, bertindak profesional, dan tetap humanis. Ketegasan kami semata-mata untuk melindungi rakyat Indonesia,” ucapnya.

Pengamat keamanan nasional dari Universitas Indonesia, Dr. Arif Susanto, menilai langkah patroli gabungan TNI-Polri merupakan strategi tepat untuk meredam potensi kerusuhan susulan. Menurutnya, kehadiran aparat di lapangan dapat memberikan efek psikologis bagi masyarakat sekaligus mempersempit ruang gerak kelompok perusuh.

“Namun, yang perlu diingat, operasi keamanan jangan hanya menitikberatkan pada aspek represif. Aparat harus tetap mengedepankan pendekatan persuasif agar tidak menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat. Tugas utama negara bukan sekadar menindak, tetapi juga memulihkan rasa aman,” kata Arif.

Ia juga mengingatkan pentingnya transparansi informasi dari aparat agar publik tidak bergantung pada kabar yang tidak jelas sumbernya. “Komunikasi terbuka akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Tanpa itu, kerentanan terhadap hoaks justru semakin besar,” tambahnya.

Dengan langkah patroli rutin, pendekatan persuasif, serta dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat, aparat optimistis situasi keamanan dapat segera pulih.

“Tujuan kami jelas: mengembalikan rasa aman, memulihkan stabilitas, dan menjaga kedaulatan bangsa. Indonesia adalah rumah kita bersama, dan menjadi tugas kami untuk melindunginya,” pungkas Wakapolri.

Berita Terkait

Danrem 083/Bdj Tegaskan Komitmen TNI-Polri Bersama Pemkot Malang Wujudkan Kota Kondusif
Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat di Apel Kebangsaan, Wujudkan Tulungagung Aman Kondusif
Gotong Royong TNI-Polri Bangun Harapan Baru bagi Keluarga Bapak Timbul di Trenggalek
Dandim 0808/Blitar: Pengajian Jadi Bekal Moral Prajurit dalam Tugas Negara
Kolaborasi TNI–Pemprov Jatim Pulihkan Harapan Warga Korban Banjir 2018
Pesantren Kilat Polsek Tambora Cetak Disiplin dan Kesadaran Remaja Pasca Tawuran
Kehadiran Babinsa di Musrenbangdes Tegaren Perkuat Semangat Gotong Royong
Kapolda Kalteng Gandeng Bhayangkari Wujudkan Ketahanan Pangan Lewat Panen Sayur

Berita Terkait

Selasa, 2 September 2025 - 20:39 WIB

Danrem 083/Bdj Tegaskan Komitmen TNI-Polri Bersama Pemkot Malang Wujudkan Kota Kondusif

Selasa, 2 September 2025 - 12:58 WIB

Sinergi TNI-Polri dan Masyarakat di Apel Kebangsaan, Wujudkan Tulungagung Aman Kondusif

Senin, 1 September 2025 - 21:50 WIB

Wakapolri Tegaskan Patroli Gabungan TNI-Polri untuk Pulihkan Kamtibmas Pasca Kerusuhan

Jumat, 29 Agustus 2025 - 16:50 WIB

Gotong Royong TNI-Polri Bangun Harapan Baru bagi Keluarga Bapak Timbul di Trenggalek

Kamis, 28 Agustus 2025 - 17:53 WIB

Dandim 0808/Blitar: Pengajian Jadi Bekal Moral Prajurit dalam Tugas Negara

Berita Terbaru