Jakarta — Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Drs. Arifin, M.AP secara resmi menutup kegiatan Program Magang Praktik Lapangan Mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XV Program Studi Profesi Kepamongprajaan yang berlangsung di delapan kecamatan wilayah Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Arifin menyampaikan apresiasi atas semangat dan dedikasi para mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan magang selama dua minggu penuh. Ia menekankan bahwa setiap peserta magang sejatinya adalah calon pemimpin yang harus memahami makna pelayanan publik secara nyata.
“Pemimpin itu bukan sekadar memerintah, tapi melayani dengan hati. Saat bertemu warga, saya selalu membagikan nomor telepon pribadi agar komunikasi dan pelayanan bisa langsung dan cepat. Itu bentuk tanggung jawab moral kita sebagai pelayan masyarakat,” ujar Arifin.
Lebih lanjut, Arifin menyebut bahwa Jakarta Pusat menjadi lokasi yang tepat sebagai laboratorium pembelajaran pemerintahan bagi para mahasiswa IPDN. Ia menilai, karakter Jakarta Pusat yang menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan perekonomian menuntut pelayanan publik yang responsif, cepat, dan berkualitas.
“Jakarta Pusat ini adalah wajah Indonesia. Maka kebersihan, keindahan, dan ketertiban harus selalu terjaga. Tidak bisa jam tujuh pagi baru bersih-bersih jalan, karena aktivitas warga sudah dimulai sejak dini hari,” tegasnya.
Di akhir kegiatan, Arifin menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh peserta magang yang telah menyelesaikan masa praktik lapangan di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN, Dr. Hironimus Rowa, menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pemkot Jakarta Pusat yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan bagi 45 mahasiswa profesi kepamongprajaan untuk mempraktikkan ilmu pemerintahan secara langsung di lapangan.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan fasilitasi dari Pemkot Jakarta Pusat. Pengalaman di sini tentu menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk menerapkan nilai-nilai pemerintahan dan pelayanan publik di daerah asal mereka,” ujarnya.




































