JAKARTA — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat bersama BAZNAS (BAZIS) Jakarta Pusat terus memperkuat upaya pemerataan hunian layak bagi warga kurang mampu melalui program Bedah Rumah Dhuafa. Langkah ini menjadi komitmen pemerintah daerah dalam menjawab kesenjangan akses permukiman yang masih tinggi di wilayah ibu kota.
Arifin Wali Kota Jakarta Pusat, Hari ini Kita melakukan bedah rumah berkolaborasi dengan BAZNAS Bazis Jakpus, di RT 14 RW 08 Kelurahan Menteng kecamatan Menteng, Kamis, ( 11/12/2025).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menunjukkan bahwa 63 persen dari 2,78 juta rumah tangga di Jakarta—atau sekitar 1,77 juta rumah tangga—belum memiliki rumah yang layak huni. Situasi ini diperparah dengan laporan BPS 2021 yang mencatat hanya 40 persen rumah tangga DKI Jakarta memiliki akses hunian memadai. Khusus Jakarta Pusat, angka tersebut bahkan lebih rendah, yakni hanya 31,46 persen.
Program Bedah Rumah kemudian hadir sebagai intervensi sosial untuk memperbaiki rumah-rumah tidak layak huni milik masyarakat dhuafa. Para penerima manfaat merupakan warga yang selama ini memberikan kontribusi besar bagi lingkungannya, namun kerap luput dari perhatian. Sebagian dari mereka bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan harian, apalagi melakukan perbaikan rumah yang sudah rusak atau rawan roboh.
Sejak 2021 hingga kini, sebanyak 270 rumah dhuafa telah diperbaiki melalui program tersebut. Memasuki 2024, Pemkot Jakarta Pusat juga memprioritaskan perbaikan rumah bagi pasien Tuberkulosis (TBC) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Kolaborasi menjadi kunci berjalannya program ini. Untuk tahun 2025, Wali Kota Jakarta Pusat menargetkan perbaikan 80 rumah, di mana 65 unit telah teridentifikasi dan 10 di antaranya merupakan kontribusi kolaborator swasta. Beberapa di antaranya berasal dari CSR PT Pertamina (8 rumah), CSR PT Suprajaya (2 rumah), dan CSR PT Arminereka (1 rumah).
Arifin Wali Kota Jakarta Pusat menegaskan bahwa kolaborasi dan semangat gotong royong menjadi modal utama dalam menghadirkan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat. Ia berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi munculnya lebih banyak inisiatif positif untuk mewujudkan Jakarta Pusat yang lebih manusiawi dan berkeadilan.




































