JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, menegaskan komitmen partainya untuk terus memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas sebagai bagian dari amanat Presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan dalam Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 yang digelar di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/12).
Dalam sambutannya, Hashim mengatakan bahwa sejak awal Partai Gerindra dibentuk untuk membela kelompok tertinggal, termasuk penyandang disabilitas yang jumlahnya mencapai 28 juta jiwa atau sekitar 10 persen populasi Indonesia.
Kita dirikan partai ini untuk membantu rakyat yang tertindas, yang termiskin, yang tertinggal. Itu pesan Pak Prabowo yang terus kami pegang,” kata Hashim.
Ia menambahkan, salah satu bentuk nyata komitmen tersebut adalah terwujudnya Undang-Undang Penyandang Disabilitas yang dinilai lebih menjamin martabat dan kesetaraan.
Saya bersumpah atas nama beliau bahwa Gerindra akan memperjuangkan undang-undang disabilitas. Itu sudah terwujud demi meningkatkan derajat dan kesejahteraan saudara-saudara kita,” ujarnya.
Hashim juga menyinggung cita-cita Presiden Prabowo dalam mewujudkan Indonesia bahagia, sebagaimana tertuang dalam stanza kedua lagu Indonesia Raya.
Indonesia sudah merdeka. Sekarang Indonesia harus bahagia. Itulah tujuan kabinet Pak Prabowo,” tegasnya.
Acara peringatan yang memasuki tahun ke-11 ini dihadiri Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri UMKM Maman Abdurrahman, serta ratusan peserta dari 25 komunitas disabilitas.
Penguatan Peran Disabilitas dalam Pembangunan
Ketua Panitia Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Sumarjati Arjoso, menekankan bahwa tema tahun ini, Meneguhkan Peran Disabilitas dalam Pembangunan Berkelanjutan”, bertujuan memperkuat posisi penyandang disabilitas sebagai pemimpin dan agen perubahan.
Penyandang disabilitas bukan hanya penerima manfaat. Mereka adalah pelaku perubahan yang mampu memimpin dan berkarya,” ujar Sumarjati.
Ia memaparkan data Susenas 2024 yang menunjukkan tantangan serius yang masih dihadapi penyandang disabilitas, termasuk tingkat pendidikan, akses kesehatan, dan kesempatan kerja yang lebih rendah dibandingkan kelompok non-disabilitas.
Sumarjati juga menyoroti belum optimalnya implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Kami berharap pemerintah pusat dan daerah dapat mempercepat perbaikan. Regulasi sudah ada, tapi pelaksanaannya harus lebih serius,” ujarnya.
UMKM Disabilitas Didorong untuk Mandiri
Dalam peringatan tahun ini, Gerindra mendorong pemberdayaan ekonomi melalui UMKM. Sebanyak 25 UMKM dari komunitas disabilitas memamerkan produk hasil karya mereka.
Harapannya peserta tidak pulang dengan tangan kosong, tetapi dapat penghasilan dari produk yang dibawa,” kata Sumarjati.
Doa untuk Korban Bencana
Di akhir acara, Sumarjati mengajak hadirin mendoakan korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menekankan bahwa disabilitas merupakan kelompok paling rentan dalam situasi darurat.
Penderitaan mereka pasti lebih berat. Semoga pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama membantu mempercepat penanggulangan,” ujarnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat, khususnya penyandang disabilitas yang terdampak bencana.




































