Kebakaran Hebat di Bukit Duri Tewaskan Empat Anak, Dua Ibu Luka-Luka

- Jurnalis

Sabtu, 19 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi Kebakaran. (Dok-Istimewa)

Foto: Ilustrasi Kebakaran. (Dok-Istimewa)

JAKARTA – Suasana pagi di kawasan padat penduduk Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, berubah mencekam saat kebakaran hebat melanda sebuah rumah kontrakan pada Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Peristiwa tragis ini merenggut nyawa empat anak dan menyebabkan dua orang ibu mengalami luka serius.

Menurut keterangan saksi mata, Dewi Rahmawati (38), yang tengah menjemur pakaian, teriakan memilukan terdengar dari dalam rumah sebelum api melahap bangunan kontrakan berlantai dua itu.

“Aku lihat ada asap tebal dari arah rumah kontrakan. Terus ada anak kecil teriak, ‘Mama, mama, tolong aku dong. Mama, mama, om, om, tolongin aku’,” ujar Dewi dengan mata berkaca-kaca.

Kebakaran terjadi di rumah kontrakan berukuran 200 meter persegi yang memiliki delapan pintu dan dihuni oleh sejumlah keluarga. Api cepat menyebar karena sebagian besar bangunan masih terbuat dari kayu.

Korban: 4 Anak Meninggal, 2 Ibu Luka-Luka

Data sementara dari pihak berwenang menyebutkan, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa terdampak dalam kebakaran ini. Empat anak meninggal dunia dan saat ini masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati. Adapun identitas sementara korban jiwa adalah:

• PL (Perempuan, 13 tahun)

• K (Perempuan, 3 tahun)

• A (Laki-laki, 7 tahun)

• A (Perempuan, 4 tahun)

Dua orang ibu, masing-masing berinisial A dan M, mengalami luka bakar serius dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.

Pihak Kelurahan Bukit Duri mengonfirmasi bahwa satu keluarga yang menempati satu unit kontrakan menjadi korban paling parah, dengan dua anggota keluarga meninggal dunia.

Diduga Korsleting Listrik, Kerugian Capai Rp 674 Juta

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan menerima laporan pertama kebakaran pada pukul 06.21 WIB. Dalam waktu singkat, api melahap seluruh bangunan seluas 200 meter persegi.

Diduga, penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik di salah satu unit kontrakan. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 674 juta.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan bersama dinas sosial telah melakukan pendataan korban dan menyediakan lokasi penampungan sementara, serta bantuan logistik dasar bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Warga: Sudah Pernah Terjadi Kebakaran Sebelumnya

Sukiyanti (44), warga sekitar yang rumahnya bersebelahan dengan kontrakan tersebut, menceritakan detik-detik saat dirinya menyelamatkan diri.

“Pas buka pintu, api sudah besar banget dari gudang. Saya langsung kabur, nggak sempat mikir apa-apa. Semua barang habis, perabotan, elektronik, nggak ada yang sempat dibawa,” ujar Sukiyanti.

Menurutnya, jika warga bertindak cepat bersama-sama, kebakaran mungkin bisa dicegah agar tidak semakin membesar. Namun, banyak yang ragu bertindak karena takut terbakar.

Sementara itu, Dewi (46), warga lainnya, menyatakan bahwa ini bukan kali pertama kebakaran terjadi di bangunan tersebut.

“Dulu pernah kebakaran juga, tapi nggak separah ini. Sekarang sampai ada korban jiwa. Warga juga sudah sering mengingatkan pemilik agar memperbaiki bangunannya. Atasnya itu kan kayu semua, cepat banget terbakar kalau korsleting,” jelasnya.

Pihak Berwenang Diminta Evaluasi Bangunan Kontrakan Padat Penduduk

Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap bangunan-bangunan padat penduduk di Jakarta, terutama rumah kontrakan dan indekos yang masih menggunakan material mudah terbakar.

Warga mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan dan penerapan standar keselamatan bangunan guna mencegah tragedi serupa terulang kembali.

Penulis : Fahmy Nurdin

Editor : Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Seluruh Jenazah Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Abdus Salam Mujib: Ini Takdir Allah yang Harus Diterima dengan Sabar
Proyek Penurunan Kabel Udara di Jakarta Timbulkan Kemacetan Panjang, Warga Desak Pemerintah Percepat Pekerjaan
Liburan Keluarga Helmi AR, Nikmati Perjalanan dengan Kereta Bengawan Tujuan Yogyakarta
Wisatawan Asal Bekasi Diduga Diintimidasi Akamsi di Cianjur, Polisi Turun Tangan Usai Video Viral
Operasi Penyelamatan Ponpes Al Khoziny Dihentikan, Evakuasi Berlanjut dengan Alat Berat
Enam Santri Meninggal, Puluhan Luka-Luka: Evakuasi Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Masih Berlanjut
Plang Proyek Tak Terpasang, Warga Pertanyakan Peningkatan Saluran Air di Jl. Bidara
Kebakaran Lahap 10 Bangunan di Pasar Krenso Bidara Cina, Akses Sulit Hambat Proses Pemadaman

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 11:15 WIB

Seluruh Jenazah Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny Ditemukan, Abdus Salam Mujib: Ini Takdir Allah yang Harus Diterima dengan Sabar

Senin, 6 Oktober 2025 - 20:04 WIB

Proyek Penurunan Kabel Udara di Jakarta Timbulkan Kemacetan Panjang, Warga Desak Pemerintah Percepat Pekerjaan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Liburan Keluarga Helmi AR, Nikmati Perjalanan dengan Kereta Bengawan Tujuan Yogyakarta

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 23:57 WIB

Wisatawan Asal Bekasi Diduga Diintimidasi Akamsi di Cianjur, Polisi Turun Tangan Usai Video Viral

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:12 WIB

Operasi Penyelamatan Ponpes Al Khoziny Dihentikan, Evakuasi Berlanjut dengan Alat Berat

Berita Terbaru