Aksi Heroik Seorang Ayah: Terobos Api Demi Anak, Kini Butuh Bantuan untuk Pulih

- Jurnalis

Sabtu, 26 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tragedi Kebakaran Tambora: Pengorbanan Seorang Ayah yang Membekas Luka di Tubuh dan Jiwa

Tragedi Kebakaran Tambora: Pengorbanan Seorang Ayah yang Membekas Luka di Tubuh dan Jiwa

JAKARTA – Tragedi kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat pada Senin, 21 Juli 2025 menyisakan kisah pilu dari seorang warga bernama Asep Saefudin (52). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan ini mengalami luka bakar serius saat mencoba menyelamatkan anaknya dari kobaran api.

Asep merupakan warga RT 012 RW 02 Kelurahan Duri Utara. Saat kebakaran terjadi, Asep mengira putranya masih berada di dalam rumah karena semalam sang anak tidak tidur. Dengan naluri seorang ayah, ia nekat menerobos api demi memastikan keselamatan sang anak.

“Saya pikir anak saya tidak sekolah karena semalam dia tidak tidur. Saya yakin dia masih di rumah. Saya tetap maksa masuk walaupun api sudah membesar, naik sampai ke lantai dua. Tapi setelah dicek, ternyata anak saya tidak ada. Saya langsung turun dan loncat, sempat terbakar kena bara api, dan tidak sadarkan diri,” kisah Asep dengan suara lirih.

Dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar, Asep akhirnya diberitahu bahwa anaknya ternyata telah berangkat sekolah. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar cukup parah di bagian muka, kedua lengan, dan pantat. Asep harus menjalani operasi dan menjalani perawatan intensif selama empat hari di rumah sakit.

Kini, Asep telah kembali ke lingkungan tempat tinggalnya yang turut menjadi korban kebakaran, namun masih dalam kondisi pemulihan. Dengan keterbatasan ekonomi sebagai buruh bangunan, Asep mengaku sangat berharap adanya bantuan dari pemerintah maupun masyarakat untuk menanggung biaya pengobatan lanjutan.

“Saya hanya ingin sembuh agar bisa kembali bekerja. Biaya pengobatan tidak sedikit, saya berharap ada bantuan, terutama dari pemerintah,” ucap Asep dengan mata berkaca-kaca.

Tragedi kebakaran ini tidak hanya meluluhlantakkan harta benda, tetapi juga menyisakan trauma dan penderitaan bagi para penyintas, seperti yang dialami Asep. Solidaritas dan perhatian dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar mereka dapat bangkit kembali dari musibah ini.

Penulis : Agam

Editor : Helmi AR

Berita Terkait

FDTOI Hadiri FGD Kemenhub, Tegaskan Tuntutan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online
PWI Jaya dan Pimpinan RRI Jakarta Bahas Malam Anugerah MH Thamrin 2025
Tak Pernah Pensiun Mengabdi: Jejak Panjang Johnny Hardjojo di Dunia Pers dan Masyarakat
Malam Eksklusif Musik Latin dan Cerutu: Kolaborasi Manta Rum, Boslucks, dan Juntos
75 Tahun Ordinariat Militer Indonesia: Kisah Iman dan Dedikasi Tertuang dalam Buku
Komisi Informasi DKI Tekankan Urgensi Sistem Pengelolaan Data di Badan Publik
Janji Pencairan Dana oleh Kuasa Hukum Henny Ang Kepala Cabang Bank Index Pluit Kembali Tidak Terpenuhi
Pangkoarmada RI Pimpin Aksi Bersih Pantai dan Ketahanan Pangan di Muara Angke

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 12:18 WIB

Aksi Heroik Seorang Ayah: Terobos Api Demi Anak, Kini Butuh Bantuan untuk Pulih

Sabtu, 26 Juli 2025 - 00:45 WIB

FDTOI Hadiri FGD Kemenhub, Tegaskan Tuntutan Kesejahteraan Pengemudi Transportasi Online

Jumat, 25 Juli 2025 - 16:24 WIB

PWI Jaya dan Pimpinan RRI Jakarta Bahas Malam Anugerah MH Thamrin 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:54 WIB

Tak Pernah Pensiun Mengabdi: Jejak Panjang Johnny Hardjojo di Dunia Pers dan Masyarakat

Kamis, 24 Juli 2025 - 15:51 WIB

Malam Eksklusif Musik Latin dan Cerutu: Kolaborasi Manta Rum, Boslucks, dan Juntos

Berita Terbaru

.

Hukum & Kriminal

“Menjaga Waras di Balik Palu: Tantangan Psikologis Hakim Zaman Now”

Sabtu, 26 Jul 2025 - 19:16 WIB