LEMBANG – Perguruan Wahidin mencatat sejarah penting melalui penyelenggaraan Reuni Emas 50 Tahun Angkatan 1975 yang berlangsung pada 12–14 September 2025 di Hotel Bukit Vipassana, Lembang, Jawa Barat.
Acara bernuansa hangat dan penuh kekeluargaan ini mengusung tema “Menuju Implementasi Kerukunan yang Hakiki”, sebagai simbol persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.
Reuni emas ini dipimpin oleh Liaw Wie Siong selaku Ketua Angkatan, Tjandra Setiadji sebagai Ketua Penasihat, serta Tan Eng Cun yang dipercaya menjadi Ketua Panitia.
Ketiga tokoh tersebut berperan penting dalam merajut kembali semangat kebersamaan para alumni Angkatan ’75 yang kini telah tersebar di berbagai bidang profesi.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Tan Eng Cun mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi mendalam atas partisipasi luar biasa dari para alumni.
Menurutnya, pertemuan kali ini menjadi reuni dengan jumlah kehadiran terbesar dalam kurun lebih dari sepuluh tahun terakhir.
“Ini bukan hanya acara temu kangen, tetapi sebuah perayaan kebersamaan. Dukungan dan semangat semua alumni menjadikan reuni emas tahun ini begitu istimewa,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Angkatan Liaw Wie Siong menekankan pentingnya menjaga persaudaraan di tengah dinamika kehidupan. Ia mengingatkan bahwa ikatan yang terjalin sejak masa sekolah tidak boleh luntur oleh jarak dan waktu.
“Kebersamaan ini adalah warisan berharga. Kita harus terus menjaganya, bukan hanya untuk kita, tetapi juga sebagai teladan bagi generasi setelah kita,” ujar Liaw.
Sementara itu, Ketua Penasihat Tjandra Setiadji menegaskan bahwa reuni emas bukan sekadar nostalgia, melainkan momentum reflektif untuk memperkuat nilai kerukunan. Menurutnya, tema yang diangkat “Menuju Implementasi Kerukunan yang Hakiki” adalah pesan penting di tengah kondisi masyarakat yang penuh tantangan.
“Kerukunan yang sejati harus dimulai dari lingkaran kecil seperti keluarga, sahabat, dan komunitas alumni. Dari sana, nilai itu akan meluas dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas,” jelas Tjandra.
Suasana reuni terasa hidup dan penuh haru. Para alumni larut dalam nostalgia masa-masa sekolah, berbagi cerita perjalanan hidup, serta terlibat dalam diskusi lintas generasi dengan anggota keluarga yang turut hadir.
Selain itu, sejumlah rangkaian kegiatan seperti malam keakraban, sesi berbagi pengalaman, hingga doa bersama menjadi bagian penting dari acara.
Bagi sebagian peserta, reuni ini juga menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang selama setengah abad.
Kehadiran mereka membuktikan bahwa ikatan emosional Angkatan ’75 Perguruan Wahidin tetap terjaga kuat, meski usia terus bertambah dan kehidupan membawa mereka pada lintasan berbeda.
Dengan keberhasilan reuni emas ini, Perguruan Wahidin Angkatan ’75 meneguhkan diri sebagai komunitas alumni yang solid, menjaga nilai kebersamaan, dan menjadikan kerukunan sebagai dasar persahabatan sejati.
Momentum 50 tahun ini diharapkan dapat menginspirasi angkatan-angkatan lainnya untuk terus melestarikan semangat persaudaraan lintas waktu.
(*/Matyadi)




































