Magetan – Tidak semua kisah tentang seorang prajurit berakhir di medan tugas. Ada cerita sederhana namun penuh makna dari seorang perwira TNI AD, Letda Cke Isdayun, yang sehari-hari menjabat sebagai Paur Penrem 081/DSJ. Di balik seragam lorengnya, ia memilih merawat hamparan tanaman tebu sebagai bentuk pengabdian lain di luar dinas.
Bertempat di Desa Setren, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, Isdayun mengelola lahan tebu seluas 1,25 hektare. Baginya, setiap batang tebu yang tumbuh adalah simbol ketekunan, kerja keras, sekaligus cara untuk membantu keluarga dan para anggota yang dipimpinnya.
“Kalau hasilnya memang tidak banyak, tapi alhamdulillah bisa menambah kebutuhan keluarga. Kadang juga saya gunakan untuk sekadar membelikan makan dan minum bagi anggota,” ungkapnya saat ditemui di ladangnya, Senin (6/10/2025).
Karier militernya yang dimulai dari prajurit dua hingga kini berpangkat letnan dua membuat Isdayun memahami betul kehidupan sehari-hari anggotanya. “Saya ini bisa dibilang tentara tiga zaman. Dari Prada sampai Letda, jadi tahu persis bagaimana perjuangan anggota di lapangan,” ujarnya.
Meski waktunya padat dengan tugas dinas, Isdayun tetap meluangkan kesempatan setelah berdinas atau di hari libur untuk merawat tanaman tebu. “Perawatannya tidak terlalu sulit, jadi masih bisa saya lakukan di sela-sela kesibukan,” tuturnya sambil tersenyum.
Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, memberikan apresiasi atas kreativitas dan semangat juang Isdayun. “Saya selalu mengingatkan anggota untuk kreatif mencari tambahan penghasilan bagi keluarga dengan cara yang halal. Apa yang dilakukan Letda Isdayun patut menjadi contoh,” tegasnya.
Kisah sederhana ini membuktikan bahwa pengabdian seorang prajurit tidak hanya diukur dari kedisiplinan dan keberanian di medan tugas. Dari balik seragam lorengnya, Letda Cke Isdayun menanam harapan dan ketulusan di ladang tebu, sebagai bentuk cinta kepada keluarga, sesama, dan masa depan yang lebih baik.
Penulis: Matyadi
Editor : Helmi AR