Jakarta — Wali Kota Jakarta Pusat, Drs. Arifin M.AP, membuka secara resmi Pagelaran Hasil Pembinaan Seni Budaya Kecamatan Johar Baru Tahun 2025 yang digelar oleh Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat di halaman kantor Camat Johar Baru, Kamis Pagi (13/11/25).
Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian pembinaan seni budaya yang telah berlangsung sejak Mei hingga Juli 2025. Sebanyak 96 peserta yang terdiri dari masyarakat dan pelajar Johar Baru tampil menampilkan hasil latihan di bidang seni tari, musik qasidah, dan teater.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Andri Ferdian, menjelaskan bahwa pembinaan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan potensi seni masyarakat sekaligus pelestarian budaya lokal.
“Kegiatan ini selaras dengan Instruksi Gubernur Nomor 65 Tahun 2016 tentang percepatan pemberdayaan masyarakat di Johar Baru. Kami ingin mendorong warga agar aktif dalam kegiatan positif, kreatif, dan produktif sebagai bentuk pemberdayaan sosial berkelanjutan,” ujar Andri.
Arifin menambahkan, selama proses pembinaan yang dilakukan sebanyak 15 kali, para peserta mendapatkan pelatihan intensif dari pelatih profesional untuk mengasah kemampuan seni mereka.
Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin, menilai kegiatan seni budaya ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga wadah memperkuat identitas dan kebanggaan warga terhadap warisan budaya daerah.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tapi juga memperkuat jati diri dan kebanggaan sebagai warga Jakarta, khususnya Jakarta Pusat,” kata Arifin.
Arifin juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembinaan, termasuk pelatih dan peserta yang menampilkan kreativitas dan semangat kebersamaan.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak. Semoga semangat dan kekompakan ini terus terjaga sehingga seni budaya dapat menjadi perekat sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain membuka pagelaran, Arifin juga menyerahkan bantuan sosial berupa empat kursi roda kepada warga Johar Baru sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan seni budaya ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin dan inspirasi bagi kecamatan lain di Jakarta Pusat untuk terus melestarikan sekaligus mengembangkan potensi budaya daerah.




































