Perayaan 70 Tahun FFI Warnai Malam Anugerah Piala Citra 2025: Sinema Indonesia Rayakan Keragaman dan Tonggak Baru Perfilman Nasional

- Jurnalis

Jumat, 21 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025. (Dok - Komite FFI 2025)

Foto: Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025. (Dok - Komite FFI 2025)

JAKARTA – Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, kembali menjadi pusat perhatian dunia perfilman nasional pada penyelenggaraan Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2025, Kamis (20/11/2025).

Perayaan yang memasuki usia ke-70 tahun ini bukan hanya menandai perjalanan panjang FFI sebagai standar tertinggi apresiasi film Indonesia, namun juga menegaskan semangat kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan RI, Komite FFI 2024–2026, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengukuhkan Jakarta sebagai Kota Sinema.

Acara yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube FFI, Kemenbud RI, Indonesiana TV, dan TVRI tersebut semakin menegaskan posisi FFI sebagai barometer penilaian film yang kredibel, transparan, dan profesional. Tahun ini, tema “Puspawarna Sinema Indonesia” mengemuka sebagai cerminan keragaman gaya bercerita, pendekatan visual, hingga keunikan budaya yang mewarnai karya para sineas tanah air.

Menbud Fadli Zon: Keberagaman Genre Jadi Sinyal Kesehatan Perfilman Indonesia

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan bahwa keberagaman genre yang semakin kuat merupakan capaian signifikan dalam perkembangan industri film nasional. Ia menyoroti munculnya film-film bertema lokal, sejarah, kepahlawanan, fiksi ilmiah, hingga dokumenter sebagai bukti bahwa spektrum sinema Indonesia kian meluas.

“Kita patut merayakan bahwa perfilman kita kini tidak terpaku pada satu gaya atau tema saja. Semakin banyak karya yang berbicara tentang identitas bangsa, kisah kepahlawanan, dan sejarah yang perlu terus diwariskan,” ujar Fadli.

Menurutnya, capaian penonton mencapai lebih dari 75 juta orang untuk film Indonesia hingga November 2025, dan pangsa pasar 70% yang berhasil dikuasai film nasional, mencerminkan meningkatnya kepercayaan dan minat publik terhadap karya sineas lokal.

Fadli menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen menjaga sekaligus memanfaatkan warisan budaya sebagai pilar identitas bangsa. Ia menegaskan bahwa film memiliki daya besar untuk mempersatukan masyarakat sekaligus mengangkat martabat Indonesia di kancah global.

Ketua Komite FFI: Film Adalah Mozaik Identitas Bangsa

Ketua Komite FFI 2024–2026, Ario Bayu, menyampaikan bahwa tema “Puspawarna” dipilih untuk menegaskan bahwa film adalah ruang bagi keberagaman cara pandang. Menurutnya, setiap karya adalah kepingan yang merangkai cerita kolektif Indonesia.

“Film bukan hanya hiburan. Ia menjaga martabat kemanusiaan, menghidupkan kritik sosial, dan menjadi arsip budaya yang mencerminkan perjalanan bangsa,” tuturnya.

Ario menilai bahwa sinema Indonesia kini telah berdiri pada fase yang lebih dewasa: berani mengeksplorasi, terbuka terhadap inovasi, namun tetap berakar pada realitas dan nilai-nilai masyarakat.

Proses Penjurian: Kombinasi Skor, Kajian Artistik, dan Diskusi Mendalam

FFI 2025 kembali mengedepankan metode penjurian yang melibatkan 80 anggota Akademi Citra, 13 asosiasi profesi, serta Dewan Juri Akhir. Seleksi dilakukan melalui empat tahap: seleksi awal, rekomendasi Akademi Citra, penetapan nominasi, dan penjurian akhir. Perpaduan sistem penilaian berbasis skor dan diskusi kualitatif digunakan untuk menjaga objektivitas dan kedalaman analisis terhadap setiap film.

Tahun ini menjadi istimewa karena menandai 70 tahun penyelenggaraan FFI, sebuah usia yang membuktikan durabilitas dan signifikansi FFI dalam ekosistem budaya Indonesia.

Jumbo dan Pangku Sisakan Jejak Kuat di Tahun 2025

Dalam kategori utama, film “Pangku” produksi Gambar Gerak meraih Film Cerita Panjang Terbaik, sementara Yandy Laurens menyabet penghargaan Sutradara Terbaik lewat karya futuristik “Sore: Istri dari Masa Depan”.

Animasi “JUMBO” yang tahun ini juga menjadi film terlaris nasional lewat penghargaan Piala Antemas, kembali menunjukkan dominasi animasi Indonesia dengan kemenangan sebagai Film Animasi Panjang Terbaik.

Sederet aktor dan aktris juga menorehkan prestasi, di antaranya:

• Ringgo Agus Rahman sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik lewat “Panggil Aku Ayah”,

• Sheila Dara Aisha sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik lewat “Sore: Istri dari Masa Depan”,

• Christine Hakim sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik lewat “Pangku”,

• Omara Esteghlal untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik melalui “Pengepungan di Bukit Duri”.

Penghargaan Khusus: Pengabdian Seumur Hidup dan Favorit Penonton

FFI 2025 turut memberikan Pengabdian Seumur Hidup kepada tiga sosok perfilman: El Manik, Franki Raden, dan Hendrick Gozali, figur yang kontribusinya dinilai berpengaruh besar bagi perkembangan film Indonesia.

Selain itu, kategori pilihan penonton menempatkan film “Rangga & Cinta” sebagai Film Favorit, serta El Putra Sarira dan Leya Princy sebagai Aktor dan Aktris Pilihan Penonton.

Dukungan Sponsor dan Kolaborasi Jakarta Kota Sinema

Kemegahan acara tahun ini tak lepas dari dukungan berbagai mitra yang memiliki komitmen terhadap kemajuan budaya, mulai dari Telkom Indonesia, BTN, Indonesia Kaya, Cinema XXI, hingga berbagai brand dan platform pendukung lainnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui inisiatif Jakarta Kota Sinema juga memberi dukungan besar dalam memastikan perayaan 70 tahun FFI berjalan meriah, tertib, dan berkelas internasional.

Reporter: Fahmy Nurdin

Editor: Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Festival Film Horor Gelar Diskusi dan Penghargaan ffhoror 2025
JUMBO Menang Piala Citra 2025, Cetak Sejarah Baru Film Animasi Indonesi
FFI 2025 Siap Gelar Malam Puncak Piala Citra, Selebrasi 70 Tahun Kemajuan Sinema Indonesia
Film “Tukar Takdir” Hadirkan Drama Petaka Pesawat dengan Sentuhan Emosional Kuat
Starvision Rilis Trailer dan Poster Film Horor Misteri “Pencarian Terakhir” Lanjutkan Kisah Hilangnya Orang Tercinta di Gunung Sarangan
SUKMA: Ketika Cermin Menjadi Gerbang Teror Baru di Film Horor Indonesia
Anami Films Rilis Trailer Resmi Labinak: Mereka Ada Disini, Teror Psikologis Kanibalisme Siap Menghantui Bioskop Agustus 2025
Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan, Perjalanan Emosi Magnus dan Jovanka Resmi Dimulai
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 05:42 WIB

Festival Film Horor Gelar Diskusi dan Penghargaan ffhoror 2025

Jumat, 21 November 2025 - 14:52 WIB

Perayaan 70 Tahun FFI Warnai Malam Anugerah Piala Citra 2025: Sinema Indonesia Rayakan Keragaman dan Tonggak Baru Perfilman Nasional

Jumat, 21 November 2025 - 11:58 WIB

JUMBO Menang Piala Citra 2025, Cetak Sejarah Baru Film Animasi Indonesi

Jumat, 14 November 2025 - 05:17 WIB

FFI 2025 Siap Gelar Malam Puncak Piala Citra, Selebrasi 70 Tahun Kemajuan Sinema Indonesia

Jumat, 26 September 2025 - 16:22 WIB

Film “Tukar Takdir” Hadirkan Drama Petaka Pesawat dengan Sentuhan Emosional Kuat

Berita Terbaru

Foto: Koramil 0806-05/Kampak Peltu Rohadi bersama Kapolsek Kampak Iptu Singgih, didampingi Pelaksana Tugas Camat Kampak Drs. Budi Priyono, S.Sos. Kehadiran unsur TNI, Polri.

TNI & POLRI

Seleksi Kepala Dusun di Trenggalek Dikawal TNI–Polri

Minggu, 14 Des 2025 - 14:00 WIB

Olahraga padel kian digemari kalangan anak muda di Jakarta. Selain menjadi tren olahraga,

Entertainment

Padel Jadi Ajang Silaturahmi dan Gaya Hidup Sehat Anak Muda Jakarta

Minggu, 14 Des 2025 - 10:10 WIB

Foto:Peserta kegiatan Sosialisasi Aksi Mitigasi Perubahan Iklim Berbasis Komunitas di Jakarta berfoto bersama usai acara, Kamis (11/12/2025).

Mertopolitan

Nurwayah Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Mitigasi Bencana

Sabtu, 13 Des 2025 - 17:44 WIB