Madiun — Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto mengingatkan bahwa di balik pesatnya perkembangan teknologi informasi, terdapat ancaman serius yang berpotensi menggerus persatuan bangsa. Hal itu disampaikan Untoro saat membuka kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme di Aula Jenderal Sudirman, Makorem 081/DSJ, Kota Madiun, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, arus informasi yang semakin cepat dan tidak terbatas membuat masyarakat perlu lebih waspada terhadap infiltrasi paham radikal, intoleransi, hingga gerakan separatis yang dapat mengancam stabilitas nasional.
“Perkembangan teknologi tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga membawa tantangan. Paham yang bertentangan dengan ideologi negara bisa masuk dengan mudah dan memengaruhi kelompok tertentu, terutama generasi muda,” ujar Untoro.
Untoro menegaskan, TNI bersama seluruh elemen masyarakat memegang peran penting dalam menjaga keamanan serta memperkokoh persatuan. Namun, Untoro menilai upaya tersebut tidak akan efektif jika hanya disandarkan pada aparat keamanan.
“Menangkal radikalisme dan separatisme membutuhkan gerakan bersama. TNI tidak bisa bekerja sendiri. Semua komponen bangsa harus terlibat,” katanya.
Untoro juga menyoroti pentingnya memperkuat ketahanan ideologi di tengah derasnya pergeseran nilai akibat digitalisasi. Ia mengajak masyarakat kembali memaknai Pancasila sebagai pedoman hidup, serta memperkuat sikap toleransi dan rasa saling menghargai di tengah keberagaman.
“Ketahanan ideologi menjadi benteng utama. Ketika masyarakat kokoh secara moral dan ideologis, maka paham-paham yang mencoba memecah belah bangsa tidak akan mudah masuk,” tegasnya.
Melalui forum Komsos tersebut, Untoro berharap lahir komunikasi yang inklusif, pemahaman yang sama, dan langkah kolaboratif dalam mencegah potensi radikalisme. Kegiatan ini mengusung tema “Pembinaan Komsos yang adaptif dan sinergis dalam upaya cegah tangkal radikalisme/separatisme guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.”
Acara ini turut dihadiri berbagai unsur masyarakat di wilayah Madiun Raya, mulai dari tokoh masyarakat, akademisi, pemerintah daerah, hingga organisasi kepemudaan. Mereka diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai kebangsaan dan memperkuat harmoni sosial.
Penulis: Matyadi




































