Trenggalek – TNI Angkatan Darat melalui aparat teritorialnya kembali menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung program pemerintah membangun kemajuan desa. Kehadiran Babinsa Tegaren, Serma Aguk, dari Koramil 0806-09/Tugu dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdesdes) tahun 2026 menjadi bukti nyata sinergi antara TNI, pemerintah desa, dan masyarakat. Agenda tersebut digelar di Balai Desa Tegaren, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Rabu (27/8/2025).
Musrenbangdesdes merupakan forum penting yang setiap tahun dilaksanakan untuk merumuskan rencana pembangunan desa. Dalam kegiatan ini, seluruh elemen masyarakat memiliki kesempatan menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan prioritas pembangunan yang akan dijalankan tahun berikutnya. Kehadiran Serma Aguk bersama pilar desa mempertegas peran TNI sebagai motor penggerak sekaligus pengayom masyarakat di tingkat akar rumput.
Dalam forum tersebut, Serma Aguk menekankan pentingnya Musrenbangdes sebagai wadah partisipasi masyarakat. “Dengan terselenggaranya Musrenbangdesdes ini, diharapkan hasil dari diskusi dan masukan masyarakat dapat menjadi panduan dalam pembangunan Desa Tegaren tahun 2026, yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya. Pernyataan ini meneguhkan posisi TNI sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun kesejahteraan.
Pemerintah Desa Tegaren bersama perwakilan BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, kader PKK, karang taruna, serta unsur lain tampak aktif menyampaikan gagasan. Isu-isu krusial seperti perbaikan infrastruktur jalan, penguatan sektor pertanian, pemberdayaan ekonomi produktif, hingga peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan menjadi topik utama pembahasan. Partisipasi masyarakat ini menjadi indikator kuat bahwa pembangunan tidak bisa berjalan top down, melainkan membutuhkan suara warga sebagai pondasi.
Kepala Desa Tegaren, Hari, menegaskan bahwa Musrenbangdesdes merupakan momentum penting untuk menyamakan persepsi antara pemerintah desa dan masyarakat. “Kami ingin semua usulan yang lahir dari Musrenbangdes ini benar-benar mewakili kebutuhan warga. Kehadiran Babinsa tentu sangat membantu karena memberikan perspektif kebangsaan dan ketahanan, sehingga pembangunan desa bisa lebih kokoh,” katanya.
Kehadiran Babinsa dalam forum pembangunan desa memang memiliki makna tersendiri. Selain menjaga stabilitas keamanan, Babinsa juga berperan memastikan bahwa aspirasi masyarakat tersampaikan dengan baik dan dapat terintegrasi dengan program pemerintah yang lebih luas. Model sinergi ini sejalan dengan semangat TNI AD yang terus menguatkan peran komando kewilayahan dalam mendukung pembangunan nasional berbasis desa.
Bagi warga Tegaren, keberadaan TNI dalam Musrenbangdesdes memberi rasa percaya diri bahwa usulan mereka tidak hanya sebatas wacana, tetapi akan dikawal hingga terwujud. Hal ini tercermin dari respons positif peserta musyawarah yang menyambut baik keterlibatan Serma Aguk. “Kami merasa lebih tenang jika Babinsa ikut mendampingi, karena pasti ada tindak lanjut nyata,” ungkap salah satu tokoh masyarakat yang hadir.
Selain aspek pembangunan fisik, forum Musrenbangdesdes juga menyinggung pentingnya ketahanan sosial dan lingkungan. Babinsa bersama perangkat desa mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu ketahanan pangan, konservasi air, serta kesiapsiagaan bencana. Pendekatan komprehensif ini diyakini mampu memperkuat daya tahan desa dalam menghadapi dinamika zaman, termasuk tantangan perubahan iklim dan ekonomi global.
Camat Tugu, Hari Andiko, yang turut hadir dalam Musrenbangdesdes juga memberikan apresiasi terhadap sinergi ini. “Desa Tegaren bisa menjadi contoh bagaimana pembangunan desa tidak hanya menjadi urusan pemerintah desa, tetapi juga melibatkan TNI, tokoh masyarakat, hingga kelompok pemuda. Inilah semangat gotong royong yang harus terus dijaga,” tegasnya.
Dengan berakhirnya Musrenbangdesdes Tegaren 2026, masyarakat setempat menaruh harapan besar pada realisasi program yang telah disepakati. Sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan Babinsa diyakini mampu melahirkan pembangunan yang tidak hanya fisik, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan ekonomi. Komitmen ini menjadi bukti bahwa membangun desa berarti membangun fondasi bangsa, di mana TNI AD selalu berada di garis depan untuk bersama rakyat.