Hasil Survey, 15 % Dari 14.846 Pelajar di Yogya Alami Kekerasan

- Jurnalis

Selasa, 23 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yogyakarta, okjakarta.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID

    Rapat Dengar Pendapat di DPD RI, Senin (22/12/2025)

Yogyakarta, okjakarta.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Yogyakarta menunjukkan hasil survei pada 14.846 siswa SMP, SMA dan SMK menunjukkan bahwa 15% dari responden mengalami kekerasan. Kekerasan yang paling banyak dialami berupa kekerasan verbal (15%) dan kekerasan fisik (14%).

Kepala KPAID Kota Yogyakarta, Sylvi Dewajani, menyebutkan tantangan internal dalam pemenuhan dan perlindungan hak anak, diantaranya pergantian kepala dinas yang menyebabkan terhambatnya keberlanjutan program, koordinasi lintas instansi sulit dilakukan, kebutuhan adanya lembaga pengawasan dan pembaharuan peraturan perundangan.

“Perda KLA Kota Yogyakarta yang telah berusia 9 tahun, perlu untuk kembali direview dan diperbaharui sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” jelas Sylvi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPD RI, Senin (22/12).

Agenda RDP adalah membahas inventarisasi materi pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 terkait isu perundungan, pelecehan seksual, dan penculikan anak.

Madalah kasus kekerasan seksual, perundungan dan penculikan anak menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Anggota Komite III DPD RI Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno bahkan menegaskan bahwa kekerasan seksual merupakan tindak pidana yang tidak dapat diselesaikan melalui musyawarah atau mediasi.

“Kecuali yang pelakunya adalah anak di bawah umur, kekerasan seksual itu tidak boleh dimediasi. Relasi korban dan pelaku tidak setara, dan ini jelas tindak pidana,” tegas Ahmad Syauqi.

Dalam forum tersebut, DPD RI menghimpun pandangan dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, lembaga perlindungan anak, komunitas pendamping korban, hingga perwakilan Forum Anak. Dari paparan yang disampaikan berbagai pihak tersebut menunjukkan bahwa meskipun DIY telah memiliki regulasi dan layanan pendukung, kesenjangan pemahaman dan koordinasi di lapangan masih menjadi tantangan utama.

Ahmad Syauqi menilai, salah satu persoalan krusial dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah koordinasi antarinstansi yang belum berjalan optimal. Padahal, kasus-kasus ini membutuhkan respons cepat, jelas, dan tidak saling menunggu. Syauqi menekankan pentingnya penyamaan persepsi lintas sektor agar penanganan kasus tidak salah arah.

“Hari ini kita kumpulkan seluruh stakeholder yang menangani persoalan perundungan terhadap anak, kekerasan atau pelecehan seksual, serta penculikan anak untuk identifikasi persoalan di DIY dan agar koordinasi pihak terkait berjalan lancar,” ujar Ahmad Syauqi.

Anggota DPD RI dari DIY ini mendorong pembentukan forum lanjutan lintas sektor yang memiliki agenda, target, dan alur rujukan yang jelas. Hasil pertemuan tersebut akan dirangkum menjadi rekomendasi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk disampaikan kepada kementerian terkait di tingkat nasional. (hw)

Berita Terkait

GKR Hemas : Wirausaha Muda Kampus Harus Berdaya Saing Global
Senator Sumbar Dorong Penataan RTRW dan Kolaborasi Pemulihan Pascabencana di Sumatera Barat
Anggota DPD Yashinta Sekarwangi dan Wakil Walikota Yogya Temukan Kelangkaan Minyak Kita
Yayasan Rumah Pena Nusantara Ingin Jadi Pusat Pendidikan Jurnalistik Berintegritas
Seblak Prasmanan Momo Resmi Buka di Citra Living, Sajikan Sensasi Pedas yang Bisa Diracik Sendiri
Ribuan Umat Buddha Padati PIK, Rayakan Setahun Perjalanan Si Mian Fo
Hari Sumpah Pemuda 2025, Pemuda Bergerak Wujudkan Indonesia Bersatu dan Maju
FKDM LMK dan Babinsa Kelurahan Angke Salurkan Bantuan bagi Korban Kebakaran RW 07
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Selasa, 23 Desember 2025 - 21:58 WIB

Hasil Survey, 15 % Dari 14.846 Pelajar di Yogya Alami Kekerasan

Jumat, 19 Desember 2025 - 19:22 WIB

GKR Hemas : Wirausaha Muda Kampus Harus Berdaya Saing Global

Kamis, 18 Desember 2025 - 18:22 WIB

Senator Sumbar Dorong Penataan RTRW dan Kolaborasi Pemulihan Pascabencana di Sumatera Barat

Rabu, 17 Desember 2025 - 15:29 WIB

Anggota DPD Yashinta Sekarwangi dan Wakil Walikota Yogya Temukan Kelangkaan Minyak Kita

Selasa, 25 November 2025 - 10:00 WIB

Yayasan Rumah Pena Nusantara Ingin Jadi Pusat Pendidikan Jurnalistik Berintegritas

Berita Terbaru

Foto: Helikopter Dauphin Polri Dukung Penanganan Banjir Agam.

TNI & POLRI

Polri Salurkan 400 Kg Logistik Banjir Agam Lewat Helikopter

Rabu, 24 Des 2025 - 13:06 WIB