JAKARTA – Dunia perfilman Indonesia kembali bersiap menyambut satu lagi karya horor lokal yang menjanjikan atmosfer mencekam dan cerita yang menggugah emosi.
Film Sukma, garapan terbaru dari Baim Wong, secara resmi meluncurkan teaser trailer dan poster resmi hari ini melalui kanal YouTube dan akun media sosial Tiger Wong Entertainment. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 11 September 2025.
Setelah kesuksesan debutnya sebagai sutradara lewat Lembayung, Baim Wong kini mempersembahkan karya keduanya yang menggabungkan horor psikologis dengan unsur supranatural yang kental.
Sukma menghadirkan Luna Maya sebagai pemeran utama, yang berperan sebagai Arini, seorang ibu muda yang pindah bersama keluarganya ke sebuah rumah tua di kota kecil untuk memulai hidup baru.
Namun, kepindahan tersebut justru membawa mereka pada mimpi buruk yang berasal dari sebuah cermin tua – yang perlahan mengungkap masa lalu kelam dan kekuatan gelap di balik pantulannya.
Dalam teaser berdurasi singkat yang telah dirilis, suasana mencekam langsung terasa ketika Arini mendekati kursi goyang tua, tempat seorang wanita lansia-Bu Sri, diperankan oleh Christine Hakim-duduk sambil menggendong bayi.
Kalimat Bu Sri yang ikonik, “Cermin di rumah Ibu itu, bukan cermin biasa,” memberikan isyarat kuat bahwa film ini tak hanya mengandalkan elemen takut visual, tetapi juga membangun atmosfer misteri dan kegelisahan yang dalam.
Visual poster teaser turut memperkuat konsep horor dua dunia: menampilkan Luna Maya yang menatap cermin, sementara dari sisi lain, terlihat separuh wajah Christine Hakim yang penuh enigma. Gambar ini menjadi simbol dari tema utama film-cermin sebagai gerbang antara dunia nyata dan dimensi gaib.
Selain Luna Maya dan Christine Hakim, Sukma diperkuat oleh jajaran pemain papan atas seperti Oka Antara, Fedi Nuril, Anna Jobling, Kimberly Ryder, Asri Welas, Amanda Soekasah, Giovanni Tobing, Krishna Keitaro, serta Kiano Tiger Wong dan Dazelin Rey.
Dalam keterangannya, Baim Wong menyebut Sukma sebagai eksplorasi baru yang lebih berani dalam pendekatan artistik dan storytelling.
“Saya mencoba mengangkat horor dari sisi yang belum banyak dijelajahi di perfilman kita. Cermin dalam Sukma bukan sekadar objek mistik, tapi simbol dari obsesi manusia akan keabadian dan konsekuensi fatal dari keinginan itu,” jelas Baim, Rabu (16/7).
Untuk memperdalam naskah, Baim menggandeng Ratih Kumala, penulis sukses dari serial Gadis Kretek, demi menciptakan lapisan cerita yang tidak hanya menakutkan, tapi juga menyentuh sisi emosional karakter.
Sementara itu, Luna Maya mengakui bahwa peran Arini memberinya tantangan baru yang kompleks.
“Ini bukan sekadar horor yang menakut-nakuti. Sukma akan mengajak penonton menyelami trauma, kehilangan, dan misteri yang hidup dalam cermin. Ini adalah karya horor dengan level baru,” ujar Luna.
Penulis : Fahmy Nurdin
Editor : Fahmy Nurdin




































