Ponorogo – Di halaman Makoramil 0802/05 Kauman, Selasa (26/8/2025), suasana pagi terasa berbeda. Warga Desa Somoroto, Kabupaten Ponorogo, tampak berbondong-bondong mendatangi stan penjualan beras. Di tangan mereka, kantong-kantong beras putih hasil belanja dengan harga miring dari program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan ini merupakan bagian dari GPM serentak yang digelar Korem 081/Dhirotsaha Jaya bekerja sama dengan Perum Bulog di wilayah Madiun Raya. Tujuannya sederhana: meringankan beban masyarakat yang kian tertekan akibat kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, terutama beras.
“Kerja sama ini adalah bentuk kepedulian kami. TNI tidak hanya hadir menjaga pertahanan, tetapi juga ikut membantu masyarakat mengatasi kesulitan sehari-hari,” ujar Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto, saat meninjau langsung kegiatan.
Harga beras yang dijual di lokasi GPM memang lebih rendah dibanding harga pasaran. Jika di pasar warga harus merogoh Rp 65 ribu untuk lima kilogram beras, di stan GPM cukup Rp 57 ribu. Selisih Rp 8 ribu terasa sangat berarti bagi banyak keluarga.
“Alhamdulillah, sangat terbantu. Saya bisa beli 10 kilogram beras untuk kebutuhan rumah,” kata Agus Suparmo, warga Desa Plosojenar, sambil mengangkat karung beras yang baru saja dibelinya.
Hal serupa dirasakan Tri, ibu rumah tangga dari Desa Karangwuni. Baginya, program ini bukan hanya membantu ekonomi, tetapi juga memberi harapan. “Kalau bisa sering-sering diadakan. Sangat meringankan bagi kami,” ujarnya.
Di tengah mahalnya harga kebutuhan pokok, kegiatan semacam ini memberi ruang napas bagi masyarakat. Kolaborasi TNI dan Bulog bukan hanya soal pangan murah, tetapi juga tentang kehadiran negara di saat rakyat membutuhkan.