JAYAPURA – Prestasi membanggakan datang dari dunia pendidikan madrasah di Papua. Gabiza, siswi kelas IX B Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Jayapura, berhasil lolos seleksi Olimpiade Bahasa Arab (OBA) tingkat nasional tahun 2025. Ia akan mewakili Provinsi Papua pada ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (F-MGMP) Bahasa Arab se-Indonesia di Jakarta.
Keberhasilan Gabiza bukanlah hasil yang instan. Sebelumnya, ia telah melewati tahapan seleksi yang ketat di tingkat kabupaten/kota hingga provinsi, di bawah pengawasan panitia pusat. Ajang Konferensi Nasional VIII dan Grand Final OBA ke-8 Tahun 2025 ini akan berlangsung di Asrama Haji Embarkasi Pondok Gede, Jakarta Timur, pada 13–15 November 2025.
Olimpiade Bahasa Arab bukan sekadar kompetisi akademik, melainkan wadah strategis dalam memperkuat pembelajaran bahasa Arab di madrasah seluruh Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Arab sendiri merupakan pelajaran wajib di seluruh jenjang madrasah, mulai dari MI, MTs, hingga MA.
Menurut panitia, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat siswa dalam menguasai bahasa Arab sekaligus mempererat ukhuwah di antara pelajar madrasah.
“OBA bukan hanya ajang mencari juara, tetapi juga sarana untuk menginspirasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar bahasa Arab,” ujar salah satu guru pendamping.
Di wilayah Papua, pembelajaran bahasa Arab memiliki tantangan tersendiri. Minimnya guru bahasa Arab dengan latar belakang keilmuan yang sesuai menjadi salah satu kendala utama. Namun, keberhasilan Gabiza menjadi bukti bahwa semangat belajar siswa Papua tidak kalah dengan daerah lain.
“Guru bahasa Arab memiliki tugas penting dalam menyampaikan pesan dan makna yang terkandung dalam bahasa, terutama di madrasah-madrasah di Papua. Keterbatasan guru justru menjadi pemicu bagi kami untuk terus membimbing generasi penerus yang siap menjadi agen perubahan,” ujar salah satu guru MGMP Bahasa Arab Papua.
Kegiatan seperti OBA diharapkan menjadi momentum kebangkitan pendidikan bahasa Arab di Papua, menuju arah yang lebih berkualitas, relevan dengan zaman, dan berkarakter keislaman yang kuat.
Kepala MTsN Kota Jayapura, H. Abul Qahar Yelipele, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas capaian siswi binaannya tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak madrasah akan terus mendukung program serupa di masa mendatang.
“Kami berharap kegiatan seperti OBA dapat mendorong pembelajaran bahasa Arab di Papua menuju arah yang lebih baik. Bahasa Arab bukan hanya mata pelajaran, tetapi juga bahasa peradaban. Siswa madrasah di Papua harus mampu menguasai bahasa Arab dengan baik, karena dari sinilah lahir generasi berakhlak, cerdas, dan berdaya saing global,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abul Qahar menekankan pentingnya pendidikan yang menyeluruh, tidak hanya akademik, tetapi juga pembentukan karakter, kepemimpinan, dan kemandirian. Ia menjelaskan bahwa pengembangan siswa di MTsN Kota Jayapura dilakukan melalui pembiasaan ibadah seperti salat dhuha dan tadarus Al-Qur’an, pembentukan adab, serta peningkatan soft skill seperti kerja sama dan komunikasi.
Selain itu, madrasah juga memberi ruang bagi inovasi melalui berbagai program seperti Akademi Madrasah Digital, Kompetisi Robotik, dan Project-Based Learning, guna mengintegrasikan kemampuan akademik dengan teknologi dan kreativitas siswa.
Guru-guru Bahasa Arab di Papua pun diharapkan terus meningkatkan kompetensinya agar mampu menjadi inspirasi bagi siswa lainnya. Dengan masih terbatasnya tenaga pendidik di bidang ini, regenerasi menjadi hal yang sangat penting.
“Kami berharap siswa-siswi berpotensi seperti Gabiza dapat dibimbing dengan baik agar ke depan mereka siap menjadi guru bahasa Arab masa depan Papua,” tegas Abul Qahar.
Dengan semangat “Madrasah Maju, Bermutu, Mendunia,” MTsN Kota Jayapura bertekad untuk terus mencetak generasi unggul, berakhlak mulia, cerdas intelektual, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Keberangkatan Gabiza ke Jakarta bukan sekadar membawa nama sekolah, tetapi juga membawa harapan dan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Papua.
Melalui perjuangan siswi ini, diharapkan cahaya pendidikan bahasa Arab akan semakin terang di ufuk timur Indonesia.
Reporter: Fahmy Nurdin
Editor: Fahmy Nurdin




































