Hari Tenun Indonesia, Kadiifa Selenggarakan Pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket

- Jurnalis

Minggu, 8 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, okjakarta.com – Dalam rangka memelihara dan melestarikan tenun dan songket di kalangan generasi muda Indonesia serta menyambut Hari Tenun dan Songket Nasional yang diperingati pada setiap tanggal 7 September, KADIIFA selenggarakan ajang Pemilihan Putra Putri Tenun dan Songket Nusantara setiap tahunnya.

Kali ini Grand Final Putra Putri Tenun Songket Indonesia 2024 ke 5 tahun digelar di Golden Ballroom The Sultan Hotel & Residence Jakarta menjadi momen penting bagi pengembangan dan pelestarian warisan budaya Indonesia, melahirkan putra putri yang memahami sejarah dan budaya bangsanya yaitu sastra Tenun Indonesia.

Prof.Dr.Hj. Anna Mariana SH., MH., MBA, Chair Person of Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UKM (KADIIFA) pada kesempatan ini mengutarakan tujuan dalam penyelenggaraan kegiatan ini untuk terus bisa melahirkan putra putri yang memahami sejarah dan budaya bangsanya yaitu sastra Tenun Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang lalu tidak kita perkenalkan dari generasi muda saat sekarang ini, maka mungkin lima tahun kedepan atau sepuluh tahun kedepan maka kita akan kehilangan jati diri bangsa yaitu ciri khas budaya bangsa yang selama ini menjadi busana adat kita dari sabang sampai merauke,” ungkapnya saat Conference Pers pada Sabtu, (7/9/2024).

Ia mengungkapkan, masing-masing daerah mempunyai ciri khas yang berbalut kain tenun dan songket. Menurutnya, selain daripada busana adat, sekarang ini sudah menjadi tren fashion mode dan juga digunakan untuk produk-produk lain yang berbasis tenun dan songket.

“Sayang sekali kalau tidak sedari sekarang kita mendorong anak-anak generasi muda memahami mencintai dan juga bangga. Kita punya tantangan punya pr yang besar untuk menjaga tradisi ini, Jangan sampai punah ya,” ungkap Anna.

Dikatakannya, di samping sekarang ini maraknya brand luar yang membanjir di Indonesia yang juga harus disadari karena generasi muda sekarang ini sudah mulai banyak menggandrungi produk-produk luar negeri.

“Sehingga hampir anak-anak generasi muda kita sekarang banyak menggandrungi produk-produk luar. Kalau tidak kita dorong terus rasa kecintaan rasa apa kebanggaannya menggunakan busana-busana dan mengenal busana tetangga kita pasti akan kehilangan tentunya dan akan kita gunakan ini untuk tujuan yang utama,” terangnya.

Anna menjelaskan, di samping ia mendorong program-program pemerintah memberikan solusi bagaimana pelestarian ini terus maksimal. Terutama kita mendorong agar lebih maksimal yaitu Kurikulum sekolah menenun. Ya sekolah menenun itu bisa di perkenalkan ke tingkat sekolah-sekolah sehingga kegiatan seperti kami ini menggerakan putra-putri mempunyai keterbatasan.

“Tapi kalau kita kembalikan, kita dorong ke program pemerintah yang menjadi program pemerintah yaitu kurikulum kita kembalikan sejarah dan budaya ini ke tingkat sekolah dasar maupun sampai perguruan tinggi agar semua lebih lebih maksimal. Anak-anak muda kita lebih luas lagi dari sekolah diperkenalkan maka akan memperoleh hasil yang akan lebih baik lagi tentunya,” jelasnya.

Lebih lanjut ana menjelaskan, disamping ia mendorong regulasi pemerintah juga terhadap hak cipta. Motif-motif yang berkembang dari sabang sampai merauke dari jaman leluhur kita dahulu para raja dan sultan sampai dengan saat ini masih begitu banyak motif-motif yang belum diselamatkan atau diberikan payung hukum yaitu berupa hak cipta.

“Ini peran kita mendorong pemerintah daerah, kalau kita tidak mendorong pemerintah untuk membantu pengrajin-pengrajin yang mengembangkan motif-motif di setiap daerah, maka akan juga gelar yang mungkin terus akan diklaim oleh negara-negara lain,” Pungkasnya.

Berita Terkait

Gembrata Apresiasi Kinerja Polres Jakarta Pusat, Selalu Humanis Dalam Mengawal Aksi Demonstrasi
M. Kukuh lslami: Kapolsek Tambora Bersinergi Dengan Para Tokoh Masyarakat Duri Utara Tambora
Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta Apresiasi Peran TNI AL, Kecam Pernyataan Kontroversial Menteri KKP
Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah
Dukung Asta Cita Prabowo, IAW Desak Pembangunan Pagar Laut di Perairan Tangerang Diusut Tuntas
Pelaku Pelecehan Tak Kunjung Ditangkap, BPPH Kota Bekasi Datangi Polda Lampung
Gegara Fitnah Korupsi, 21 Simpul Tarik Dukungan dari Sobat Mas Pram dan Bang Doel
Kegiatan Membangun Rusak Rumah Warga, Satpol PP Kota Tangerang Diminta Bertindak

Berita Terkait

Senin, 3 Februari 2025 - 04:46 WIB

Gembrata Apresiasi Kinerja Polres Jakarta Pusat, Selalu Humanis Dalam Mengawal Aksi Demonstrasi

Minggu, 26 Januari 2025 - 00:02 WIB

M. Kukuh lslami: Kapolsek Tambora Bersinergi Dengan Para Tokoh Masyarakat Duri Utara Tambora

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:54 WIB

Komandan Resimen Mahasiswa Jayakarta Apresiasi Peran TNI AL, Kecam Pernyataan Kontroversial Menteri KKP

Sabtu, 18 Januari 2025 - 21:52 WIB

Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes, Makan Bergizi di Pesantren Al Fatah

Selasa, 14 Januari 2025 - 19:00 WIB

Dukung Asta Cita Prabowo, IAW Desak Pembangunan Pagar Laut di Perairan Tangerang Diusut Tuntas

Berita Terbaru

Mertopolitan

Diduga Menjadi Tempat Prostitusi Puri Sehat Hotel & Spa

Kamis, 13 Feb 2025 - 12:43 WIB