JAKARTA – Dokter sekaligus influencer terkenal, dr. Richard Lee, memberikan klarifikasi terkait permasalahan yang sempat mencuat di Kota Padang. Dalam pernyataannya, Richard menegaskan bahwa permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan melalui pendekatan restorative justice bersama tokoh adat dan tim setempat.
“Permasalahan di Padang sudah selesai secara kekeluargaan. Kita semua sepakat untuk tidak memperpanjang dan menyelesaikannya secara damai,” ungkapnya, kepada awak media di Kawasan Darmawangsa, Jumat (30/5).
Richard juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang terus memprovokasi dan menciptakan konflik. Ia mengingatkan bahwa tidak seharusnya perbedaan pendapat berujung pada kekerasan.
“Sebagai umat beriman, tentu kita tidak ingin melihat orang bertengkar apalagi sampai ada korban jiwa. Kalau bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik, kenapa harus ada pertikaian?” katanya.
Di tengah tekanan dan provokasi yang terus berdatangan, Richard mengaku berusaha menahan diri dan tidak lagi terpancing emosi seperti dulu. Menurutnya, banyak yang justru ingin melihat dirinya kembali menjadi pribadi yang keras dan frontal, namun ia memilih untuk bersikap lebih dewasa dan tenang.
“Ada yang berharap aku kembali seperti dulu, yang suka marah-marah dan ribut. Tapi sekarang aku lebih kalem. Itu juga yang selalu diingatkan oleh istriku, (Reni Effendi),” ucapnya.
Menanggapi pertanyaan soal rencana ibadah haji, Richard secara jujur mengaku belum merasa siap. Ia menyampaikan bahwa tanggung jawab moral dan spiritual seorang haji sangat besar, dan dirinya masih ingin memperdalam ilmu serta memperbaiki diri sebelum menyandang gelar tersebut.
“Kalau aku dapat gelar haji, aku takut enggak bisa mencerminkan sikap yang sesuai. Malu nanti kalau malah jadi bahan omongan. Jadi aku ingin belajar dulu, biar kalau waktunya tiba, aku benar-benar siap,” jelasnya.
Terkait tragedi pengeboman yang menimpa sejumlah orang baru-baru ini, Richard menyampaikan duka cita yang mendalam.
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Aku turut berduka cita. Menurutku itu tindakan yang sangat jahat. Rasa marah terhadap satu pihak jangan sampai membuat kita menyakiti orang lain. Enggak perlu jadi muslim atau penganut agama apapun untuk tahu bahwa menyakiti sesama itu salah,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Richard menekankan pentingnya introspeksi dan komunikasi yang baik dalam menyelesaikan konflik. Ia berharap masyarakat bisa menilai sendiri tanpa perlu terprovokasi oleh opini sepihak.
Penulis : Fahmy Nurdin
Editor : Fahmy Nurdin