JEMBER – Suasana haru menyelimuti Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember, Minggu (14/9/2025) malam, setelah keluarga korban kecelakaan maut bus pariwisata di lereng Gunung Bromo, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, mulai berdatangan. Sejak pukul 19.00 WIB lebih, halaman RSBS dipenuhi kerabat dan keluarga korban yang datang dengan wajah cemas sekaligus penuh duka.
Tangis dan doa mengiringi kedatangan mereka. Beberapa keluarga terlihat saling berpelukan, berusaha memberi kekuatan di tengah kabar duka yang menimpa rombongan tersebut.
Salah satu karyawan RSBS, Risal, mengungkapkan bahwa rombongan dalam bus nahas itu merupakan kelompok yang berniat berlibur untuk merayakan kelulusan profesi Ners.
“Jadi saya dengar mereka ingin merayakan kelulusan itu, tujuannya jalan-jalan ke Bromo. Tapi ternyata musibah ini yang terjadi,” kata Risal kepada wartawan.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang beredar, bus tersebut tidak terisi penuh. “Katanya kursi bus masih kosong karena banyak yang memutuskan tidak ikut. Dalam rombongan itu juga ada yang mengajak keluarganya. Itu info yang saya dengar,” ujarnya.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 11.45 WIB di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. Bus pariwisata yang membawa rombongan diduga mengalami rem blong saat melaju di jalan menurun. Sopir kehilangan kendali hingga bus menabrak pagar rumah warga.
Akibat peristiwa tragis ini, sedikitnya delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sejumlah penumpang lain mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum akhirnya sebagian dirujuk ke RSBS Jember.
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara mengarah pada masalah sistem pengereman bus yang gagal berfungsi di jalur menurun.
“Kami masih menyelidiki kondisi bus dan sopir. Semua saksi akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau faktor teknis lain,” ujar seorang petugas Satlantas Polres Probolinggo yang enggan disebutkan namanya.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden tragis bus pariwisata di jalur menuju kawasan wisata Bromo. Selain menelan korban jiwa, peristiwa tersebut juga meninggalkan luka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Hingga Minggu malam, suasana duka masih kental terasa di RSBS Jember. Isak tangis keluarga korban pecah setiap kali jenazah baru tiba di ruang forensik. Doa bersama pun tak henti-hentinya dipanjatkan agar para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, sementara yang selamat diberi kesembuhan.
(***)