JAKARTA – Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melakukan kunjungan kemanusiaan ke Rumah Sakit YARSI, Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk menjenguk para siswa SMAN 72 Jakarta yang menjadi korban ledakan di sekolah tersebut. Kunjungan berlangsung penuh empati dan kepedulian terhadap para korban yang masih menjalani perawatan.
Rombongan MUI DKI Jakarta dipimpin oleh Ketua Bidang PRK, Hj. Nuraini Syaifullah, didampingi Sekretaris Bidang PRK, Hj. Ita Hilyati Tohir, serta pengurus lainnya yakni Hj. Sholihah Latif, Hj. Sukmawati, dan DR. dr. Hj. Wan Nendra, Sp.A, yang juga merupakan dokter spesialis anak di RS YARSI. Mereka datang membawa doa, dukungan moral, serta semangat kepada para siswa yang masih dirawat akibat insiden yang mengguncang dunia pendidikan tersebut.
“Ini ujian berat bagi anak-anak kita, tapi kami datang membawa doa dan harapan agar mereka segera sembuh dan bangkit kembali. Kami juga mendoakan keluarga serta guru-gurunya agar tetap tabah menghadapi cobaan ini,” ujar Hj. Nuraini Syaifullah usai menjenguk korban.
Dari keterangan pihak rumah sakit, sejumlah korban telah menunjukkan perkembangan positif dan diperbolehkan pulang, sementara beberapa lainnya masih harus menjalani perawatan intensif. Mayoritas korban mengalami gangguan pendengaran akibat efek ledakan, sedangkan salah satu siswa mengalami luka bakar hingga 30 persen dan baru saja menjalani operasi limpa. Korban tersebut kini masih dirawat secara ketat di ruang Intensive Cardiac Care Unit (ICCU).
Dalam kesempatan tersebut, MUI DKI Jakarta juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada manajemen RS YARSI dan tim medis, khususnya kepada dr. Ined, atas respons cepat, pelayanan profesional, serta empati yang tinggi terhadap para korban.
Usai menjenguk para siswa, rombongan MUI DKI Jakarta turut menyambangi Ustadzah Hj. Anna, Sekretaris Bidang PRK MUI Jakarta Pusat, yang juga sedang menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.
Hj. Nuraini menegaskan pentingnya sinergi antara keluarga dan sekolah dalam membina karakter dan mental remaja agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
“Pendidikan karakter dan komunikasi dalam keluarga harus diperkuat. Anak-anak butuh bimbingan moral, bukan hanya pengetahuan akademis,” ujarnya dengan tegas.
Kunjungan kemanusiaan tersebut menjadi bentuk nyata kepedulian MUI terhadap generasi muda dan dunia pendidikan, sekaligus pesan moral bagi masyarakat luas untuk terus menumbuhkan empati serta mempererat ikatan sosial.
MUI DKI Jakarta berharap seluruh korban segera pulih dan dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. Selain itu, MUI juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan doa, dukungan moral, serta menjaga solidaritas kemanusiaan, terutama dalam menghadapi situasi-situasi yang mengguncang dunia pendidikan dan keluarga.
Reporter: Matyadi
Editor: Fahmy Nurdin




































