Sinergi Kemenko Infra–BMKG, Menko AHY: Perkuat Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem demi Kelancaran Nataru

- Jurnalis

Jumat, 26 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi,

Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi,

JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di bawah kepemimpinan Menteri Koordinator Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperkuat sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam upaya mitigasi cuaca ekstrem menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sinergi dan kolaborasi ini difokuskan pada penguatan sistem peringatan dini berbasis data dan sains, serta peningkatan koordinasi lintas pemangku kepentingan guna menjamin perjalanan masyarakat yang aman, nyaman, dan lancar di seluruh moda transportasi nasional. Hal tersebut disampaikan Menko AHY saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pusat BMKG, Jakarta, Jum’at (26/12/2025).

Pada kesempatan ini, Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa sejumlah fenomena atmosfer aktif secara bersamaan pada periode Nataru kali ini. Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, hingga fenomena La Nina Lemah dan IOD Negatif diprakirakan akan meningkatkan potensi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Menko AHY pun menegaskan kesiapan pemerintah menghadapi peningkatan mobilitas masyarakat pada masa Nataru dengan memastikan seluruh moda transportasi beroperasi secara optimal, sekaligus mengantisipasi risiko cuaca ekstrem secara terkoordinasi.

Menko AHY menekankan bahwa pengelolaan arus Nataru tidak dapat dilakukan secara sektoral, melainkan membutuhkan orkestrasi lintas kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan, dengan BMKG sebagai pilar utama penyedia informasi cuaca dan mitigasi risiko.

“Terkait dengan Nataru, saya berharap kita semua memiliki koordinasi yang ketat. Posko-posko telah didirikan oleh Kementerian Perhubungan dan juga oleh para pemangku kepentingan lainnya. Tentunya di bandara, pelabuhan, besok saya juga akan mengecek stasiun kereta api dan terminal-terminal bus. Transportasi multimoda ini harus kita kawal bersama-sama. Kita memprediksi akan terjadi peningkatan perjalanan di masa Nataru. Mudah-mudahan cuacanya baik, dan kalau pun kurang baik, ada caranya, ada operasinya, termasuk operasi modifikasi cuaca,” ujar Menko AHY.

Lebih lanjut, Menko AHY menyampaikan bahwa pengalaman pemerintah dalam penanganan bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan bahwa faktor cuaca menjadi variabel kunci sejak fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. Oleh karena itu, pendekatan kebijakan yang bersifat rutin dan tidak adaptif dinilai sudah tidak relevan di tengah meningkatnya intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem.

“Kita sekarang fokus juga untuk memastikan perjalanan masyarakat, sekali lagi di masa Nataru ini, berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa titik yang tadi kita antisipasi dengan waktu-waktu yang sudah diprediksi sejak hari ini. Mudah-mudahan ini menjadi langkah-langkah mitigasi yang baik dan bisa diantisipasi oleh semua stakeholders,” ungkapnya.

Menko AHY juga mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi jalur-jalur dengan tingkat mobilitas tinggi, baik di Pulau Jawa, lintas antarpulau, maupun pergerakan menuju kawasan Indonesia bagian timur. Antisipasi dilakukan tidak hanya dari sisi transportasi, tetapi juga kesiapan infrastruktur dasar untuk merespons potensi bencana.

“Saya juga sudah mendapatkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum bahwa telah disiapkan alat-alat berat dan titik-titik distribusi material yang siap untuk segera digunakan atau dideploy ke lokasi-lokasi yang berpotensi terdampak bencana, baik karena longsor, banjir, maupun kejadian lainnya. Ini sudah standby, dan mudah-mudahan informasi yang cepat bisa membuat penanganan di lapangan menjadi lebih taktis dan efektif,” terang Menko AHY.

Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY menegaskan kembali arahan Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kewaspadaan nasional terhadap cuaca ekstrem. Menurutnya, kondisi geografis dan karakter iklim Indonesia menuntut pendekatan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur yang semakin adaptif dan berbasis sains.

“Saatnya sekarang kita benar-benar memahami, sekaligus menjadikan pendekatan geografis dan iklim sebagai mainstream dalam pembangunan ke depan. Ini tidak boleh hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar diinkorporasikan dalam pendekatan kebijakan yang lebih saintifik dan berbasis data,” tegas Menko AHY.

Menko AHY juga mengapresiasi kesiapan teknologi dan sistem yang dimiliki BMKG, termasuk infrastruktur tahan gempa serta pemanfaatan teknologi seismic based isolation, yang dinilai krusial untuk melindungi keselamatan manusia sekaligus menjamin keberlanjutan layanan publik, terutama pada masa dengan tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi.

Lebih lanjut, Menko AHY menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Nataru yang aman dan lancar merupakan tanggung jawab bersama seluruh kementerian, lembaga, dan pemangku kepentingan, dengan sinergi dan komunikasi sebagai kunci utama.

“Terima kasih kepada BMKG. Mari sama-sama kita kawal agar Nataru berjalan dengan aman, karena kita mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan bagi semua. Itu yang menjadi esensi pertemuan kami hari ini, dan saya ingin terus memperkuat kolaborasi dengan BMKG,” pungkas Menko AHY.

Dalam kunker kali ini, Menko AHY didampingi oleh Deputi Nazib Faizal, M. Rachmat Kaimuddin, Ronny Ariuly Hutahayan; Staf Khusus Menko, Sigit Raditya, Herzaky Mahendra Putra, Arif Rachman; Tenaga Ahli Mira Permatasari dan Zamrony serta Brigjen Rio

 

Berita Terkait

Tinjau Kesiapan Angkutan Nataru di Stasiun Gambir, Menko AHY Apresiasi Kesiapan KAI Hadapi Lonjakan Penumpang
Lepas Tim Liputan Nataru, Menko AHY Harap Jangkauan Infrastruktur TVRI Sampaikan Informasi Akurat dan Tepercaya*
Kejaksaan Serahkan Rp6,6 T Kerugian Negara, Prabowo Saksikan Langsung di Kejagung
Wali Kota Jaktim Pastikan Perayaan Natal 2025 Aman dan Kondusif, Tinjau Langsung Misa Malam Natal di Pulo Gebang
PWPSS Salurkan Bantuan Rp30 Juta untuk Korban Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
Ancol Tiadakan Kembang Api Malam Tahun Baru 2026, Konser Peduli Sumatera Tetap Digelar
FIAKSI Gelar Baksos dan Edukasi HIV AIDS di CFD Jakarta, Tekankan Penghapusan Stigma
Perumahan Tangguh Iklim Dinilai Mendesak, Pakar Dorong Integrasi Kebijakan dan Pembiayaan Inklusif
Temukan berita-berita terbaru dan terpercaya dari OKJAKARTA.COM di GOOGLE NEWS. Untuk Mengikuti silahkan tekan tanda bintang.

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 19:29 WIB

Tinjau Kesiapan Angkutan Nataru di Stasiun Gambir, Menko AHY Apresiasi Kesiapan KAI Hadapi Lonjakan Penumpang

Jumat, 26 Desember 2025 - 19:15 WIB

Sinergi Kemenko Infra–BMKG, Menko AHY: Perkuat Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem demi Kelancaran Nataru

Kamis, 25 Desember 2025 - 18:20 WIB

Lepas Tim Liputan Nataru, Menko AHY Harap Jangkauan Infrastruktur TVRI Sampaikan Informasi Akurat dan Tepercaya*

Kamis, 25 Desember 2025 - 15:38 WIB

Kejaksaan Serahkan Rp6,6 T Kerugian Negara, Prabowo Saksikan Langsung di Kejagung

Kamis, 25 Desember 2025 - 11:51 WIB

Wali Kota Jaktim Pastikan Perayaan Natal 2025 Aman dan Kondusif, Tinjau Langsung Misa Malam Natal di Pulo Gebang

Berita Terbaru

Foto: Aparat gabungan TNI dan Polri melakukan pengaturan arus lalu lintas di jalur menuju kawasan wisata Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jumat (26/12/2025).

TNI & POLRI

Aparat Gabungan Kawal Akses Pantai Prigi Selama Nataru

Jumat, 26 Des 2025 - 13:40 WIB