JAKARTA — Kabar duka menyelimuti dunia pers nasional. Pimpinan Umum Redaksi Harapan Rakyat, Agustus Naibaho, meninggal dunia pada usia 73 tahun. Almarhum menghembuskan napas terakhir dengan tenang di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta. Saat ini jenazah disemayamkan di HKBP Cengkareng, Jakarta Barat.
Rencananya, jenazah akan diterbangkan ke tanah kelahirannya di Harianboho, Samosir, Medan. Prosesi pemakaman dijadwalkan pada Rabu, 19 November 2025, dan akan dihadiri keluarga, kerabat, sahabat, serta rekan-rekan seprofesi yang selama ini mengenal almarhum sebagai pribadi hangat, murah hati, dan sangat berdedikasi dalam dunia jurnalistik.
Pria kelahiran Medan yang akrab disapa Agus Naibaho ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang ramah, disiplin, dan memiliki komitmen kuat dalam membangun media yang informatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Harapan Rakyat serta insan pers yang pernah bekerja sama dengannya.
Salah satu wartawan Harapan Rakyat Cetak dan Online, Erwin TB, yang sehari-hari meliput di Pengadilan Negeri Tangerang, mengungkapkan bahwa ia telah mengenal Agus Naibaho selama 19 tahun, sejak awal berdirinya Surat Kabar Harapan Rakyat. Menurutnya, almarhum selalu menjadi sosok yang membesarkan dan menguatkan tim.
“Sejak Koran Harapan Rakyat berdiri, saya sudah bergabung dan meliput di Pengadilan dan Kejaksaan Tangerang,” ujar Erwin, Minggu (16/11/2025) di rumah duka HKBP Cengkareng.
Kesaksian lain datang dari Didit Alamsyah, wartawan yang biasa meliput di lingkungan Pemkot Jakarta Barat. Ia mengenang banyak suka duka selama bergabung di Harapan Rakyat, termasuk pengalaman manis dan pahit sebagai wartawan.
“Banyak ilmu dan pelajaran berharga yang saya dapat dari almarhum Agus Naibaho. Didikan beliau yang tegas dan arahan untuk menjadi jurnalis yang kritis adalah kunci keberhasilan saya,” ungkap Didit.
Menurut Didit, tidak ada pimpinan sebaik Agus Naibaho. Sebagai Pemimpin Redaksi hingga kemudian Pimpinan Umum, almarhum dikenal sebagai sosok yang berdedikasi meski tidak pernah turun langsung ke lapangan.
“Semoga Tuhan Yesus Kristus mengampuni segala dosanya, menerima amal ibadahnya, dan menempatkan almarhum Agus Naibaho di sisi-Nya. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan. Beristirahatlah dalam damai,” tutup Didit.




































