BOGOR – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menerima kunjungan kerja dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (KemenEkraf) di Cikeas Art Gallery, Puri Cikeas, Bogor, beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan itu, SBY memaparkan perjalanan seninya yang dimulai sejak empat tahun lalu dan kini telah menghasilkan lebih dari 350 karya lukisan.
“Tempat ini saya sebut sebagai mini gallery, karena galeri utama berada di Pacitan. Dari sekitar 350 lukisan yang saya buat, 200 ada di sana dan sisanya di sini,” ujar SBY kepada Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, yang hadir bersama Wakil Menteri Irene Umar serta jajaran eselon I dan II, dalam keterangan yang diterima Redaksi, Minggu (18/5/25).
SBY menjelaskan bahwa karya-karyanya semula bertema landscape seperti laut dan pegunungan, namun kini berkembang mencakup objek hewan, rumah pedesaan, hingga gaya abstrak dan semi-abstrak. Ia juga telah menguasai berbagai teknik, termasuk akrilik, cat minyak, pisau palet, dan finger painting.
Salah satu lukisan monumental yang ditunjukkan kepada rombongan adalah The Day God Tests Our Faith and Courage, yang menggambarkan tragedi tsunami Aceh. Lukisan berukuran 310 x 140 cm ini diselesaikan hanya dalam waktu 15 jam.
Gebrakan Seni SBY di Tahun 2025
Tahun ini, SBY merencanakan sejumlah agenda besar di bidang seni. Pada Agustus 2025, ia akan menggelar acara “Art Movement”, yaitu kegiatan melukis bersama para seniman dari ISI Yogyakarta, ISI Solo, ITB, dan IKJ dengan tema Indonesia: A Country of Peace and Hope.
Masih di bulan yang sama, SBY juga akan meluncurkan single album bertajuk Save Our World, lagu ciptaannya yang dinyanyikan oleh 35 artis lintas generasi. Nama-nama besar turut berpartisipasi, mulai dari almarhumah Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Rizwan Fadilah (Njan), hingga penyanyi cilik berusia tujuh tahun.
Sementara itu, pada September 2025, SBY dijadwalkan menggelar Pameran Lukisan Tunggal yang akan menampilkan 100 karya terbaiknya. Ia juga tengah menyusun buku kumpulan puisi edisi ketiga dan merampungkan sebuah novel bergenre suspense.
SBY: Ekonomi Kreatif Adalah Masa Depan Bangsa
Dalam dialog bersama KemenEkraf, SBY menekankan pentingnya sektor ekonomi kreatif sebagai masa depan ekonomi Indonesia. Ia mengingatkan bahwa ketika merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011, ia yakin Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang ini.
“Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” tegas SBY.
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan kekagumannya terhadap dedikasi SBY di bidang seni, dan menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pelaku ekonomi kreatif, terutama dalam perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
“Saat ini, bisnis berbasis Intellectual Property berkembang sangat pesat. Kami mendorong para seniman untuk mendaftarkan karya-karyanya demi kepentingan komersial dan perlindungan hukum,” ujar Riefky.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan pelaku seni nasional dalam mendorong kemajuan industri kreatif Indonesia di era digital.
Penulis : Fahmy Nurdin
Editor : Fahmy Nurdin




































