Trenggalek, 25 Oktober 2025 — Semangat membangun desa kembali menggelora di Kecamatan Dongko. Sinergi antara TNI, Polri, dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek melahirkan langkah nyata dalam mendorong potensi unggulan daerah, kali ini melalui pengembangan kopi lokal Sengunglung di Desa Sumberbening.
Kegiatan pelatihan pembenihan kopi unggulan yang digelar di Sekretariat Gapoktan Bening Bersemi menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat pedesaan. Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, dengan dukungan penuh dari Koramil 0806-13/Dongko dan Polsek Dongko.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danramil 0806-13/Dongko Letda Inf Anom Jatmiko, Kapolsek Dongko AKP Jotomo, S.H., jajaran Babinsa, serta puluhan petani muda yang antusias menimba ilmu tentang pembenihan dan pengolahan kopi.
Dalam sambutannya, Letda Inf Anom Jatmiko menegaskan komitmen TNI dalam mendukung kemandirian ekonomi desa binaan.
“Kami ingin keberadaan TNI dirasakan bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam menggerakkan potensi masyarakat. Kopi Sengunglung ini memiliki nilai jual tinggi dan bisa menjadi kebanggaan Desa Sumberbening,” ujarnya.
Kopi Sengunglung, varietas khas yang tumbuh di lereng perbukitan Dongko, dikenal memiliki aroma dan cita rasa unik yang mulai mencuri perhatian pecinta kopi di Trenggalek dan sekitarnya. Melalui pelatihan ini, para petani tak hanya belajar soal teknik pembenihan, tetapi juga perawatan tanaman hingga pengolahan pascapanen agar kualitas produk semakin unggul dan bernilai jual tinggi.
Perwakilan Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek menyebut, sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengembangan komoditas lokal.
“Kami berharap kerja sama petani, aparat, dan pemerintah ini bisa menjadi model pengembangan ekonomi desa yang berkelanjutan. Kopi Sengunglung punya potensi besar menjadi ikon pertanian Trenggalek,” ujarnya optimistis.
Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit kopi secara simbolis oleh Letda Inf Anom Jatmiko bersama jajaran TNI-Polri. Momen ini menjadi simbol kuat bahwa aparat negara hadir mendukung masyarakat dari akar rumput.
Sementara itu, Kapolsek Dongko AKP Jotomo, S.H. menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong antara aparat dan warga.
“Kami dari Polri siap menjadi mitra masyarakat, terutama dalam menjaga stabilitas dan mendukung kegiatan ekonomi yang membawa manfaat langsung bagi warga,” katanya.
Antusiasme warga tampak sejak awal hingga akhir kegiatan. Para petani, perangkat desa, hingga pemuda desa bersama-sama mengikuti pelatihan dengan semangat tinggi. Mereka berharap kopi Sengunglung bisa berkembang menjadi produk unggulan yang mampu menembus pasar nasional bahkan internasional.
Menutup kegiatan, Letda Inf Anom Jatmiko menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak berhenti pada teori, tetapi berlanjut dengan pendampingan berkelanjutan.
“Kami ingin Sumberbening dikenal sebagai kampung kopi Trenggalek. Dengan kerja sama semua pihak, kopi Sengunglung akan menjadi simbol kemandirian desa,” tegasnya.
Sinergi TNI–Polri bersama pemerintah daerah ini menegaskan bahwa pembangunan desa tak hanya soal infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat. Dari lereng Dongko, aroma harum kopi Sengunglung kini membawa harapan baru — harapan akan desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing global.
Penulis: Matyadi
Editor: Helmi AR




































