Tulungagung — Kekhawatiran terhadap keselamatan warga mendorong Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto turun langsung meninjau jembatan gantung penghubung Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, dengan Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Tulungagung, pada Selasa (9/12/2025). Jembatan yang dibangun pada 1987 itu menjadi urat nadi aktivitas warga sekaligus salah satu akses menuju Kabupaten Trenggalek.
Untoro mengatakan peninjauan dilakukan setelah menerima laporan bahwa jembatan tersebut telah berusia sangat tua dan belum pernah mengalami perbaikan berarti. Kondisinya kini dinilai mulai rawan dan berpotensi membahayakan warga yang melintasinya setiap hari.
“Awalnya kami melakukan pendataan jembatan gantung maupun jembatan rusak di wilayah. Dari laporan bawah diketahui bahwa jembatan ini sudah sangat tua dan tidak pernah mendapatkan perbaikan,” ujar Untoro di lokasi.
“Setelah mengetahui kondisi tersebut, saya merasa perlu melihat langsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan usia yang puluhan tahun, jembatan ini mungkin sudah tidak layak digunakan.”
Pendataan ini merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta seluruh jajaran memetakan kondisi jembatan gantung, jembatan rusak, hingga wilayah-wilayah yang terisolasi akibat minimnya akses.
Untoro menegaskan langkah tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kesulitan masyarakat, khususnya mereka yang masih bergantung pada infrastruktur dasar untuk menjalankan aktivitas harian.
“Pemerintah dalam hal ini bapak presiden tidak menghendaki lagi adanya rakyat yang kesulitan ketika beraktivitas,” tegasnya.
“Bapak presiden juga tidak ingin lagi ada anak-anak sekolah yang harus bertaruh nyawa setiap hari hanya untuk menuju sekolahnya.”
Kedatangan Danrem ke lokasi menumbuhkan harapan baru bagi warga dua desa itu. Selama ini, jembatan gantung tersebut bukan hanya sarana penyeberangan, tetapi menjadi penghubung ekonomi, pendidikan, hingga masa depan keluarga mereka.
Bagi warga, jembatan itu bukan sekadar fasilitas umum—melainkan jantung kehidupan yang menjaga mobilitas dan membuka peluang untuk masa depan yang lebih baik.




































