Deolipa Yumara Tanggapi Penangkapan Ayah Farel Prayoga: Nasib, Judi Online Memang Tidak Ada Ampun

- Jurnalis

Rabu, 18 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Praktisi Hukum dan Mantan Pengacara Barada E, Deolipa Yumara. (Dok/Fhm/Okj)

Foto: Praktisi Hukum dan Mantan Pengacara Barada E, Deolipa Yumara. (Dok/Fhm/Okj)

JAKARTA – Praktisi hukum Deolipa Yumara menilai penangkapan Joko Suyoto, ayah kandung penyanyi cilik Farel Prayoga, adalah bentuk ketegasan hukum terhadap praktik perjudian online yang kian marak dan sulit diberantas.

Penangkapan Joko Suyoto, ayah kandung penyanyi cilik Farel Prayoga, karena dugaan keterlibatan dalam perjudian online, mengundang perhatian publik. Terkait hal tersebut, praktisi hukum dan mantan pengacara Barada E, Deolipa Yumara memberikan tanggapan tajam dan realistis mengenai persoalan hukum yang dihadapi.

“Siapa pun yang terlibat perjudian online, apalagi dengan alat bukti yang cukup seperti aplikasi di ponsel dan transaksi bank, tidak bisa dihindarkan dari proses hukum. Ini soal pasal 303 KUHP, dan itu jelas pidana,” ujar Deolipa, di Pendopo, di Kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (17/6).

Menurutnya, sejak era 1995 hingga sekarang, perkara judi sudah menjadi kejahatan yang tidak bisa dinegosiasikan. “Kalau sudah ketangkap berjudi pakai uang, pasti ditahan. Tidak ada toleransi,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa para pelaku akan tetap ditahan hingga proses peradilan berlangsung. Prosesnya pun bisa dipercepat bila berkas perkara telah lengkap. “Biasanya sidang bisa dalam dua minggu atau sebulan. Vonisnya bervariasi, tergantung besarnya kasus. Bisa tiga bulan, enam bulan, sampai dua tahun. Kalau skalanya besar, bisa lebih,” terang Deolipa.

Namun, Deolipa juga mengungkapkan sisi lain dari realita perjudian online di Indonesia. Menurutnya, ini bukan persoalan individu semata. “Bukan cuma ayah Farel yang terjerat. Ini masalah nasional. Banyak orang main judi online. Kalau semua ditangkap, penjara kita bisa penuh,” ucapnya prihatin.

Ia menyayangkan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meski sudah memblokir banyak situs, belum mampu sepenuhnya menanggulangi maraknya judi daring. “Diblokir satu, tumbuh seribu. Ini seperti penyakit laten. Karena apa? Karena judi sudah jadi budaya, hobi bagi sebagian masyarakat kita,” ujar Deolipa.

Menanggapi posisi Farel Prayoga yang sedang naik daun dan kini harus menghadapi kenyataan pahit tentang ayahnya, Deolipa menilai ini sebagai ironi kehidupan. “Farel kerja keras, nyanyi, cari nafkah halal. Tapi bapaknya malah terjerat judi. Mungkin dari sisi bapaknya, itu dianggap hobi. Tapi tetap saja, hukum tidak bisa kompromi,” katanya.

Di akhir pernyataannya, Deolipa mengajak publik untuk lebih sadar terhadap bahaya judi online dan berharap adanya edukasi masif serta penegakan hukum yang tegas. “Kalau tidak, penjara bisa luber karena judi. Tapi mau tidak mau, hukum harus ditegakkan. Demi keadilan dan ketertiban sosial,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Perjudian online merupakan tindak pidana di Indonesia berdasarkan Pasal 303 KUHP dan dapat dikenakan pidana penjara. Pemerintah terus berupaya memberantas kejahatan ini, namun partisipasi masyarakat dan kesadaran hukum tetap menjadi kunci utama.

Penulis : Fahmy Nurdin

Editor : Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Virpia Puteri Dunar Luncurkan Buku Pertama “Finding Your Voice”: Sebuah Refleksi Mendalam tentang Kehilangan dan Literasi Emosional
Artis Camelia Panduwinata Lubis Tersentuh, Tangisnya Pecah Saksikan Penggusuran Paksa Warga Kebun Sayur
Farel Prayoga Buka Suara Soal Karier, Sekolah dan Kondisi sang Ayah yang Ditangkap Polisi
Industri Musik Anak di Indonesia Makin Bergairah dengan Hadirnya Penyanyi Cilik Etenia Croft dan Album “BERSINAR”
Mahasiswa NTB Gugat PT AMNT: Dugaan Pencemaran Lingkungan, Manipulasi Pajak, dan CSR Fiktif Disorot
Fakta Baru Terungkap: Jejak Dugaan Persekongkolan Pengacara dan Pengembang dalam Kasus Ike Farida
Sidang Gugatan Rp100 Miliar Nikita Mirzani Ditunda, Mediasi Belum Capai Titik Sepakat
Pertemuan Tak Terduga di Polres Jaksel: Kuasa Hukum Dahlia Emir Bertemu Kimberley Ryder, Ungkap Fakta Kasus Dugaan Mafia Tanah

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 13:44 WIB

Virpia Puteri Dunar Luncurkan Buku Pertama “Finding Your Voice”: Sebuah Refleksi Mendalam tentang Kehilangan dan Literasi Emosional

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:28 WIB

Artis Camelia Panduwinata Lubis Tersentuh, Tangisnya Pecah Saksikan Penggusuran Paksa Warga Kebun Sayur

Minggu, 22 Juni 2025 - 00:41 WIB

Industri Musik Anak di Indonesia Makin Bergairah dengan Hadirnya Penyanyi Cilik Etenia Croft dan Album “BERSINAR”

Sabtu, 21 Juni 2025 - 18:15 WIB

Mahasiswa NTB Gugat PT AMNT: Dugaan Pencemaran Lingkungan, Manipulasi Pajak, dan CSR Fiktif Disorot

Jumat, 20 Juni 2025 - 22:54 WIB

Fakta Baru Terungkap: Jejak Dugaan Persekongkolan Pengacara dan Pengembang dalam Kasus Ike Farida

Berita Terbaru