Langgam Kreasi Budaya Gelar Sosialisasi LMK Musik Tradisi Nusantara di TIM

- Jurnalis

Jumat, 20 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Sosialisasi dan Diskusi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Berbasis Musik Tradisi Nusantara. (Dok/Fhm/Okj)

Foto: Sosialisasi dan Diskusi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Berbasis Musik Tradisi Nusantara. (Dok/Fhm/Okj)

JAKARTA – Upaya perlindungan terhadap kekayaan intelektual musik tradisi Indonesia kembali diperkuat melalui kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Diskusi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Berbasis Musik Tradisi Nusantara, yang diselenggarakan pada Jumat (20/6) di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Acara ini digagas oleh Perkumpulan Langgam Kreasi Budaya (LKB) sebagai salah satu LMK berbasis musik tradisi, dengan menggandeng Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek dan Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan keberadaan dan peran strategis LMK kepada para pelaku dan pengguna karya musik tradisi di seluruh Indonesia.

Tiga LMK dalam Satu Ekosistem

LMK Berbasis Musik Tradisi Nusantara merupakan wujud kolaborasi antarsektor budaya dan hukum untuk mengelola hak ekonomi dan moral pencipta serta pelaku musik tradisi. Lembaga ini terdiri dari tiga entitas hukum yang membentuk satu kesatuan:

• Langgam Kreasi Budaya (LKB) sebagai LMK yang mewakili hak cipta.

• Citra Nusa Swara (CNS) untuk hak terkait pelaku pertunjukan.

• Pro Karindo Utama (PKU) yang mengelola hak terkait produser fonogram.

Ketiga lembaga ini telah memperoleh izin operasional dari Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2023, setelah melalui proses hukum sesuai ketentuan perundangan.

Rekomendasi Kongres Musik

Pembentukan LMK ini berangkat dari dua rekomendasi besar dunia musik nasional: Kongres Musik Indonesia (KAMI) tahun 2018 di Ambon dan Kongres Musik Tradisi Nusantara 2021. Keduanya menekankan pentingnya sistem manajemen kolektif yang menjamin distribusi manfaat secara adil dan berkelanjutan bagi para pelaku musik tradisi, termasuk royalti atas penggunaan karya.

Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru (PMM) Ditjen Kebudayaan menjadi fasilitator utama pembentukan lembaga ini, bekerja sama dengan Yayasan Kokarindo, sebagai mitra kolaboratif yang memiliki jejaring kuat di bidang karawitan dan musik tradisi Indonesia.

Sosialisasi ini memiliki tiga sasaran utama:

• Memperkenalkan LMK Musik Tradisi Nusantara sebagai penguat ekosistem musik tradisi.

• Mengedukasi pelaku dan pengguna musik tradisi mengenai pentingnya pelindungan hak cipta dan hak terkait.

• Mendorong kesadaran akan hak ekonomi dan hak moral dalam konteks performing royalty dan pemanfaatan musik tradisional.

Acara ini diharapkan menjadi titik awal bagi peningkatan kesadaran dan profesionalisme pelaku seni tradisi dalam mengelola hak kekayaan intelektual, sekaligus menjembatani kepentingan pencipta dengan pengguna karya di ranah komersial maupun non-komersial.

“Ini adalah momen penting bagi keberlanjutan musik tradisi. Dengan adanya LMK, pelaku budaya punya mekanisme hukum yang kuat untuk mengelola dan melindungi karyanya,” ujar salah satu perwakilan Ditjen Kebudayaan dalam sambutannya.

Melalui langkah konkret ini, pemerintah dan komunitas seni menunjukkan komitmen dalam melestarikan serta memberdayakan musik tradisi nusantara bukan hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi para pelakunya.

Penulis : Fahmy Nurdin

Editor : Fahmy Nurdin

Berita Terkait

Konser Iwan Fals dan Band T’Koos Jadi Epilog Spektakuler di Ex Hanggar Teras Pancoran
D’ACADEMY 7 Resmi Dibuka: Dangdut Berkelas dan Berkualitas Hadir Kembali di Indosiar
Andien Tampil Memukau di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025
Rio Clappy Tampil di BNI Java Jazz 2025: Suguhkan 8 Lagu, Termasuk Materi Baru
Meriahkan “The Red Carpet of The Night”, Mami Yessica dan Lyn Hadiri Ulang Tahun Willie Salim dan Vilmei
Dr. Richard Lee Klarifikasi Isu dan Serukan Penyelesaian Damai Terkait Masalah di Padang
Dua Hari Menuju Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025: Perayaan Dua Dekade yang Penuh Makna dan Warna
WALI Umumkan “ASIA TOUR 2025” Lewat Press Conference di Jakarta

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 17:26 WIB

Langgam Kreasi Budaya Gelar Sosialisasi LMK Musik Tradisi Nusantara di TIM

Minggu, 15 Juni 2025 - 02:18 WIB

Konser Iwan Fals dan Band T’Koos Jadi Epilog Spektakuler di Ex Hanggar Teras Pancoran

Jumat, 13 Juni 2025 - 22:02 WIB

D’ACADEMY 7 Resmi Dibuka: Dangdut Berkelas dan Berkualitas Hadir Kembali di Indosiar

Senin, 2 Juni 2025 - 01:53 WIB

Andien Tampil Memukau di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025

Minggu, 1 Juni 2025 - 22:56 WIB

Rio Clappy Tampil di BNI Java Jazz 2025: Suguhkan 8 Lagu, Termasuk Materi Baru

Berita Terbaru