FKI-1 Sumut Minta Oknum PPK dan Panitia Ganti Rugi Lahan Tol Kuala Tanjung-Indrapura Dipenjara, Kasusnya Besar

- Jurnalis

Kamis, 21 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fery Napitupulu dan lahan Tol Kuala Tanjung-Indrapura. (Foto: Ist)

Fery Napitupulu dan lahan Tol Kuala Tanjung-Indrapura. (Foto: Ist)

OKJAKARTA.com | Perjuangan organisasi Front Komunitas Indonesia Satu (FKI-1) Sumatera Utara dalam membela hak masyarakat atas nama Fery Masliandi Napitupulu dan isterinya Roslinawati Nasution yang tanah mereka diambil proyek pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Indrapura, Provinsi Sumatera Utara dengan harga yang diduga semena-mena terus berlanjut sebelum keadilan dan niat baik pemerintah untuk menyelesaikan secara bermartabat terwujud.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua FKI-1 Sumut Syaifuddin Lbs kepada OKJAKARTA di Jakarta, Kamis (20/12/2023).

“Ada apa sebenarnya hingga sampai menjelang peresmian pemakaian jalan tol Kuala Tanjung-Indrapura, persoalan ganti untung tanah milik Fery dan isterinya Roslinawati tak kunjung diselesaikan,” tegas Syaifuddin.

Dari hasil investigasi timnya di lapangan, Syaifudin mengatakan sebanyak 14 KK yang sebelumnya menolak ganti untung sejak tahun 2019, pada tanggal 4 Desember 2023 lalu akhirnya menerima secara terpaksa uang ganti rugi karena pengacara mereka yang membantu sebelumnya beberapa bulan lalu meninggal akibat kecelakaan.

“Kami sudah pasrah, kami tidak tahu lagi kemana hami harus mengadu,” ujar Syaifudin menirukan ucapan salah seorang penerima uang ganti rugi tersebut.

Menurut analisa Syaifudin, pembayaran uang ganti rugi ini terjadi karena diduga oknum PPK dan oknum panitia pembebasan lahan telah berbuat curang dengan mematok harga tanpa musyawarah secara terbuka kepada masyarakat yang tanahnya terdampak.

“Kalau penetapan harga ini sudah sesuai dengan SOP dan aturan hukum yang berlaku, tentunya persoalan ini sudah tuntas dari tahun 2019, tetapi perbuatan yang diduga menyakitkan perasaan dan hati masyarakat tidak pernah terpublish di media secara mendetail,” jelas Syaifuddin lagi.

Sebab itu, Syaifudin meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar turun langsung membantu dan menyelesaikan ganti untung yang layak kepada Fery dan isterinya sebelum peresmian dilakukan.

“Kami minta Presiden Jokowi turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Bila terbukti ada tindakan korupsi kami minta oknum PPK dan panitia dipenjara karena telah menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.

Di tempat terpisah, Fery Napitupulu melalui telepon selularnya kepada OKJAKARTA.com mengatakan dirinya sangat menderita lahir dan bathin sejak tahun 2019 akibat pembangunan tol Kuala Tanjung-Indrapura ini. 

Mata pencaharian keluarganya dari warung makan dan kolam-kolam ikan miliknya, sekarang tak berfungsi lagi.

Dijelaskan Fery, sebelum tol Kuala Tanjung-Indrapura dibangun, dirinya menghidupi keluarga dari 40 kolam ikan miliknya.

“Jangankan ganti untung, malah limbah masyarakat dialirkan ke kolam ikan saya. Saya siap mati untuk mempertahankan hak saya sampai pemerintah membayar dengan layak kepada kami,” tegas Fery.

Fery menjelaskan tanah miliknya yang termasuk ring A dan bersertifikat malah dihargai hanya seratus ribuan per meter, sementara tanah tetangga yang bersebelahan dengan dirinya dihargai 2 jutaan, bahkan surat tanahnya pun bukan sertifikat.

“Tolonglah Pak Presiden, bantu kami dengan pembayaran yang manusiawi, saya sekarang sangat kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga saya,” tutup Fery sambil terisak-isak menahankan kepedihan yang dirasakannya.

Editor : Bang Tio

Berita Terkait

Tokoh PSMTI Hadiri Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara
Pemerintah Kota Jakarta Timur Gelar Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 RI
Ancol Gelar Perayaan Spektakuler HUT ke-80 RI Lewat Festival Merdekaria
Negara Masih Bungkam, Frans dan Alex Mendur Belum Juga Diangkat sebagai Pahlawan
Perpres 5/2025 Dinilai Kontraproduktif, Petani Sawit dan Pengamat Soroti Potensi Konflik, Kemiskinan hingga Militerisasi Hutan
Wakil Wali Kota Bekasi Ajak Warga Meriahkan HUT ke-80 RI Sepanjang Bulan Agustus 2025
Perwanti-PSMTI dan ACYA Ajak 160 Anak Rayakan Hari Kebaya dan Hari Anak Nasional dengan Penuh Kasih
Karel Lilai Helnia Soroti Tantangan Transportasi dan Pangan di Wilayah Perbatasan NKRI

Berita Terkait

Rabu, 20 Agustus 2025 - 09:48 WIB

Tokoh PSMTI Hadiri Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 17:56 WIB

Pemerintah Kota Jakarta Timur Gelar Upacara Detik-Detik Proklamasi HUT ke-80 RI

Rabu, 13 Agustus 2025 - 18:55 WIB

Ancol Gelar Perayaan Spektakuler HUT ke-80 RI Lewat Festival Merdekaria

Minggu, 3 Agustus 2025 - 13:00 WIB

Negara Masih Bungkam, Frans dan Alex Mendur Belum Juga Diangkat sebagai Pahlawan

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 13:54 WIB

Perpres 5/2025 Dinilai Kontraproduktif, Petani Sawit dan Pengamat Soroti Potensi Konflik, Kemiskinan hingga Militerisasi Hutan

Berita Terbaru

Jalan Baru di Ngranget, Petani Kini Lebih Mudah Kirim Hasil Panen

TNI & POLRI

Gotong Royong TNI dan Warga Hasilkan Akses Ekonomi di Ngranget

Senin, 25 Agu 2025 - 11:25 WIB

TNI Tanamkan Semangat Bela Negara di Kampus Unesa Magetan

TNI & POLRI

Mayor Eko Sudarto: Bela Negara Dimulai dari Hal-Hal Sederhana

Sabtu, 23 Agu 2025 - 17:25 WIB