JAKARTA – Pemilik CV. Karya Sidqi Mandiri, Sodikin, menyatakan keberatannya atas pemberitaan yang diterbitkan oleh salah satu media online pada hari sebelumnya. Ia menegaskan bahwa informasi yang disampaikan dalam berita tersebut tidak benar dan merasa dirugikan karena tidak ada konfirmasi langsung kepadanya sebelum berita dipublikasikan.
“Kalau mau memberitakan, seharusnya konfirmasi dulu ke saya, tanyakan bagaimana sebenarnya. Ini tidak ada konfirmasi, tiba-tiba berita muncul dengan informasi yang tidak benar,” ujar Sodikin kepada sejumlah wartawan di lokasi proyek, Rabu (12/2/2025).
Lebih lanjut, Sodikin menjelaskan bahwa sejak awal pengerjaan proyek, ia telah mengurus izin melalui RT, RW, dan kelurahan, serta didampingi oleh tiga pilar. Dalam prosesnya, sempat ada pembicaraan dengan Lurah mengenai kebutuhan dana untuk program ZIS dan PMI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waktu pertama kali saya datang untuk mengurus perizinan, ada pembicaraan dengan Bu Lurah tentang kekurangan dana untuk ZIS dan PMI. Saya sampaikan bahwa setelah Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) turun, saya siap akan memberikan bantuan kepada Bu Lurah Gunung Sahari Selatan. Namun, setelah beberapa bulan, PBG tak kunjung turun, maka saya meminta bantuan kepada Bu Lurah untuk mempercepat proses penerbitannya. Setelah selesai, dan PBG telah di keluarkan oleh citata, saya memberikan bantuan ke kelurahan itu adalah inisiatif saya, dan sejak awal saya memang berniat ingin membantu,” jelasnya.
Sodikin menegaskan bahwa bantuan yang diberikan merupakan bentuk sukarela sebagai bentuk kepeduliannya. “Dari awal memang sudah ada pembicaraan mengenai kebutuhan dana tersebut. Saya membantu secara ikhlas, bukan karena ada paksaan atau permintaan yang tidak wajar,” katanya.
Terkait tuduhan dalam pemberitaan yang menyebutkan adanya indikasi IMB palsu, seperti yang dituliskan dalam pemberitaan kemari. Sodikin membantah keras hal tersebut. “Tidak benar itu, tidak ada yang palsu. Saya memiliki bukti bahwa semua prosedur sudah dijalankan dengan benar,” tegasnya.
Ia berharap agar media lebih berhati-hati dalam menyajikan informasi dan memastikan keakuratan berita sebelum dipublikasikan. “Jangan sampai pemberitaan yang tidak benar merugikan pihak-pihak yang sudah bekerja sesuai aturan,” pungkasnya.
Editor : Fahmy Nurdin