JAKARTA — PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya kembali menorehkan prestasi dalam mendukung pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui Hub UMK Jakarta Raya, PLN sukses membawa lima UMKM binaannya tampil di ajang bergengsi internasional Migran Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2025 yang digelar di Kota Changwon, Korea Selatan, pada 24–26 Oktober 2025.
Festival multikultural yang diikuti oleh 13 negara tersebut menjadi wadah penting untuk memperkenalkan produk-produk kreatif Indonesia ke pasar global. Paviliun Indonesia mencuri perhatian ribuan pengunjung dengan menampilkan keindahan wastra, kriya, dan produk khas Nusantara yang dikemas modern tanpa meninggalkan nilai budaya.
Lima UMKM unggulan binaan PLN UID Jakarta Raya ikut ambil bagian, yakni Ghawean Dewe (kriya boneka, outer, mukena), Rumah Batik Palbatu (busana dan vest batik), La Suntu Tastio (tas etnik berbahan tenun dan batik), Hijasmita (scarf, outer, pouch), serta Ichinogami (papercraft bertema budaya Indonesia). Kehadiran mereka bukan sekadar memperkenalkan produk, tetapi juga membawa pesan tentang kekuatan ekonomi kreatif berbasis lokal yang mampu menembus batas negara.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Moch. Andy Adchaminoerdin, mengatakan bahwa keterlibatan UMKM binaannya di ajang internasional merupakan bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia memiliki daya saing tinggi dan diminati masyarakat dunia.
“PLN tidak hanya hadir untuk menyalakan listrik, tetapi juga menyalakan semangat kemandirian ekonomi. Partisipasi UMKM binaan kami di Korea Selatan menjadi bukti bahwa kreativitas anak bangsa mampu bersaing di kancah global,” ujar Andy Adcha.
Dukungan PLN terhadap pelaku UMKM bukan hanya dalam pendampingan produksi, tetapi juga perluasan akses pasar. Salah satu hasil konkret dari ajang ini adalah kerja sama antara Hub UMK Jakarta Raya dan Toko Wastra Indonesia di Gimhae, Busan, Korea Selatan, yang akan memasarkan produk unggulan UMKM PLN selama satu tahun ke depan. Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jangkauan produk Indonesia di luar negeri.
Antusiasme masyarakat Korea terhadap produk Indonesia pun luar biasa. Boneka, outer, dan scarf dengan sentuhan etnik menjadi favorit pengunjung karena dianggap unik dan sarat nilai budaya. Beberapa pengusaha lokal bahkan tertarik menjajaki kolaborasi dagang dengan para pelaku UMKM tersebut.
Pemilik Ghawean Dewe, Dewi Astuti, mengaku bangga bisa membawa hasil karyanya tampil di panggung internasional dan mendapat sambutan positif dari masyarakat Korea Selatan.
“Rasanya luar biasa bisa melihat produk kami disukai di negara lain. Dukungan PLN UID Jakarta Raya membuat kami percaya diri untuk terus berinovasi dan memperluas pasar,” ujar Dewi.
Melalui langkah konsisten dalam membina dan mempromosikan UMKM, PLN UID Jakarta Raya membuktikan komitmennya dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Program ini menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi, kreativitas lokal Indonesia mampu bersinar dan menjadi bagian dari ekonomi global.
Penulis:
Editor Helmi AR




































